Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Kelestarian Fisik dan Batin

Pelestarian lingkungan adalah sebuah isu penting di dunia. Manusia terus menciptakan pencemaran lewat aktivitas dalam keseharian. Tubuh manusia adalah mikrokosmos. Setiap saat, tubuh kita terus berproses. Karena itu, kita memerlukan makanan dan minuman untuk bertahan hidup.

Setiap hari, tubuh kita terus bermetabolisme. Tubuh kita perlu menyerap nutrisi untuk memberikan energi bagi kita dalam keseharian. Akan tetapi, zat-zat yang tidak terpakai juga perlu dibuang lewat sistem ekskresi. Karena itu, setiap pagi, begitu bangun tidur, kita pasti pergi ke kamar kecil. Semakin banyak orang, maka jumlah kotoran manusia yang menumpuk juga semakin banyak sehingga mencemari lingkungan.

Saya masih ingat saat Tzu Chi baru didirikan, yakni pada 50 tahun lalu, populasi di dunia hanya mencapai 3 miliar jiwa. Kini populasi di dunia sudah mencapai lebih dari 7 miliar jiwa. Bayangkan, populasi jiwa terus bertambah, tetapi ruang di bumi ini tetaplah sama. Orang zaman dahulu dapat menggunakan satu ponsel yang sama selama bebeberapa tahun, sedangkan orang zaman sekarang mengganti ponsel setiap beberapa bulan sekali. Saat keluar model baru, mereka segera mengganti ponsel baru. Begitu keluar perangkat elektronik baru, perangkat lama pun diganti dengan yang baru sehingga terciptalah sampah elektronik.

Kini jumlah ponsel lebih banyak dari populasi jiwa Sampah elektronik sudah mencapai lebih dari 10 miliar, sedangkan yang didaur ulang hanya berjumlah kurang dari 20 persennya. Sesungguhnya, di dalam setiap ponsel, tablet, dan komputer terkandung logam yang sangat berharga. Untuk mendapatkannya, penambangan dilakukan. Dengan mengeksploitasi lahan yang sangat luas, baru kita bisa mendapatkan sedikit logam. Setelah mengeksploitasi lahan yang luas, baru didapatkan sedikit logam untuk membuat ponsel, tablet, dan perangkat elektronik lainnya.

Ini semua harus kita ketahui. Manusia merusak bumi demi kenikmatan hidup. Setelah menikmati hidup, maka akan datang bencana. Inilah siklus kehidupan. 26 tahun lalu, saya sudah mengimbau orang-orang untuk menggunakan sepasang tangan yang bertepuk tangan untuk melakukan daur ulang. Saya sangat tersentuh karena imbauan ringan saya itu disambut baik oleh banyak orang.

Saya sangat tersentuh. Saya selalu sangat bersyukur. Jika tanpa kalian dan tanpa relawan Tzu Chi di seluruh dunia, maka pasti tidak ada Tzu Chi. Tzu Chi dapat berdiri berkat banyak orang, bukan berkat sekelompok orang saja. Namun, Tzu Chi juga tidak bisa kekurangan satu orang pun dari kalian. Apakah kalian paham? (Paham).

Beberapa tahun ini, saya terus mengulas tentang bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Kita semua harus bersatu hati untuk menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia. Dengan kesatuan hati dan tekad, kita bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah Jalan Tzu Chi di dunia. Kita juga harus mengembangkan welas asih yang paling tulus untuk turut merasakan penderitaan orang lain.

Terlahir ke dunia ini, kita hendaknya memperlakukan setiap orang bagai keluarga sendiri. Kita melindungi dan mengasihi bumi ini bukan hanya demi generasi anak cucu kita, tetapi juga demi kita sendiri di kehidupan mendatang. Karena itu, kita harus mengasihi bumi ini. Semoga setiap orang dapat mengembangkan cinta kasih universal. Kita harus mengasihi seluruh bumi ini, bukan hanya mengasihi keluarga sendiri. Dengan menjaga ketenteraman seluruh dunia, barulah kehidupan kita dapat tenang dan aman.

Bodhisatwa daur ulang sekalian, saya sangat yakin pada kalian. Segala kegiatan kalian bertujuan untuk melindungi bumi dan memberi manfaat bagi semua makhluk. Saya yakin para murid saya akan melakukannya dengan baik. Kalian dan saya memiliki kesatuan hati. (Terima kasih, Master).

Bodhisatwa sekalian, kita semua harus berhati tulus. Kita harus menjalin jalinan kasih sayang hingga selamanya dan membentangkan cinta kasih ke seluruh dunia. Jalan yang panjang dan luas ini tidak bisa kekurangan Anda seorang. Jika kekurangan Anda seorang, maka akan ada celah.  Singkat kata, semoga setiap orang dapat terus mengikuti langkah Tzu Chi tanpa meninggalkan celah sedikit pun, bisa? (Bisa).

Untuk itu, kita harus menjaga fisik dan batin dengan baik. Hati kita harus dijaga dengan baik, begitu pula dengan tubuh kita. Misi kita harus bertahan selamanya. Kini Tzu Chi sudah berusia 50 tahun. Pada tahun-tahun berikutnya, Tzu Chi tetap tidak bisa kekurangan kalian. Saya mengasihi kalian. Kalian harus mengasihi semua orang yang saya kasihi. Jika kalian berkata, “Master, saya mengasihi Master”, saya akan menjawab, “Jika demikian, maka kasihilah semua orang yang saya kasihi. Inilah cara sesungguhnya untuk menunjukkan kasih sayang kalian kepada saya Mengerti? (Mengerti) Paham? (Paham).

Bodhisatwa daur ulang sekalian, kalian harus bekerja sama dengan harmonis. Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, tak ada perbedaan anggota baru dan lama. Sejak dahulu hingga sekarang, kita terus menjalin jalinan kasih sayang. Ajaran Sutra Bunga Teratai dan inti sari Dharma harus dipraktikkan dalam keseharian. Jadi, harap semua orang bersungguh hati mendengar Dharma. Akan tetapi, kalian tetap harus tidur lebih awal dan menjaga kesehatan sendiri dengan baik. Mengerti? (Mengerti) Baik. Meski kita terlihat sedang mengumpulkan barang daur ulang, tetapi sesungguhnya kita tengah membersihkan sampah batin.

Intinya, saya berharap setiap orang dapat mendengar Dharma dan memperkaya batin. Kita harus senantiasa bersungguh hati. (Baik). Saya berterima kasih kepada kalian. Para Bodhisatwa daur ulang memiliki pahala yang tak terhingga. Terima kasi

Volume sampah yang terus meningkat menambah pencemaran lingkungan

Menghargai barang dan giat melakukan daur ulang

Membentangkan jalan cinta kasih ke seluruh dunia

Mengasihi semua orang yang Master kasihi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Agustus 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina Ditayangkan tanggal 15 Agustus 2016

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -