Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Kelestarian Lingkungan dan Bervegetaris
Saya sering berkata bahwa bumi ini sangat rentan. Di dunia ini, kekuatan alam sangatlah besar. Sebagai manusia, untuk apa kita terkekang oleh kemelekatan dan ketamakan? Apa pun yang kita miliki, pada akhirnya, kita akan pergi tanpa membawa apa-apa. Tubuh yang berwujud ini akan hancur dan kekuatan karma yang tidak berwujud berada di luar kendali kita.
Kekuatan karma akan mengondisikan kita terlahir di suatu tempat dan menerima buah karma kita. Tidak peduli di mana pun kita berada, kita selalu dikendalikan oleh kekuatan karma. Jadi, bisakah kita tidak meningkatkan kewaspadaan? Zaman sekarang penuh dengan Lima Kekeruhan dan bencana akibat ketidakselarasan empat unsur alam.
Yang paling memprihatinkan adalah manusia sulit untuk melenyapkan kegelapan dan noda batin yang menyelimuti pikiran mereka. Meski mereka juga mendengar Dharma dan melatih diri, tetapi bisakah mereka menyerapnya ke dalam hati dan mempraktikkannya dalam keseharian? Bisakah mereka melenyapkan tabiat buruk, noda batin, dan kemelekatan? Ini sepertinya sangat sulit. Dunia ini penuh dengan bencana karena pikiran semua makhluk sedang dilanda bencana. Karena itulah, kita hendaknya melatih diri.
Kita bisa melihat relawan di berbagai Negara mengikuti kebaktian yang terhubung lewat telekonferensi. Jadi, kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi zaman sekarang untuk membabarkan Dharma. Kita harus menggenggam jalinan jodoh ini. Melihat lebih dari 10.000 relawan mengikuti kebaktian, saya sungguh sangat gembira. Namun, dibandingkan dengan populasi manusia, jumlah ini sungguh sangat sedikit.
Saat Buddha dan Ananda berjalan di tepi Sungai Gangga, Buddha membungkukkan badan dan mengambil sedikit pasir dengan kuku-Nya. Buddha bertanya kepada Ananda, “Ananda, pasir di tepi Sungai Gangga atau pasir di kuku-Ku yang lebih banyak? Jawabannya sangat jelas.
Melihat dan mendengar bahwa kini ada banyak Bodhisatwa dunia yang bersumbangsih bagi orang yang menderita, kita sangat gembira dan tersentuh. Namun, saya teringat akan banyaknya orang yang belum terinspirasi untuk saling mengasihi dan saling membantu. Jika dibandingkan, maka orang yang telah terinspirasi bagaikan pasir di kuku Buddhadan orang yang belum terinspirasi bagaikan pasir di tepi Sungai Gangga. Karena itu, kita harus saling menginspirasi.
Untuk menginspirasi orang lain, kita harus terinspirasi terlebih dahulu. Jika kita bisa bertindak secara nyata untuk bersumbangsih bagi sesame dengan ramah dan penuh cinta kasih, barulah kita bisa menginspirasi orang lain. Jika kita tidak menunjukkan ketekunan dan semangat kita, bagaimana kita bisa menginspirasi orang lain?
Kita juga melihat banyak orang yang tahu bahwa untuk melindungi bumi, mereka harus melakukan daur ulang. Contohnya di Pulau Gulangyu, Xiamen. Kini pemerintah Tiongkok juga memahami bahwa pelestarian lingkungan harus digalakkan. Karena itu, mereka menyediakan sebuah tempat dengan harapan insan Tzu Chi dapat menyosialisasikan konsep pelestarian lingkungan di sana. Setelah mendirikan posko di sana, insan Tzu Chi mulai melakukan sosialisasi dengan sepenuh hati dan ceria.
“Saya merupakan sel kanker Bumi. Saya bisa bertahan hidup di Bumi selama 10.000 tahun”.
Jika sebuah kota atau rumah tercemar oleh sampah, maka tak akan ada orang yang ingin berkunjung. Saya akan mengajak setiap orang di sekolah melakukan daur ulang dan mengurangi pemakaian kantong plastik,”kata Wang Tengjie, seorang Murid SD.
Demikianlah insan Tzu Chi menyosialisasikan konsep pelestarian lingkungan. Anak-anak terinspirasi untuk memperhatikan kelestarian lingkungan, kaum lansia juga bisa memahami bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan, apalagi yang berusia paruh baya. Semua orang bisa lebih memahami bahwa bumi harus dilindungi.
Tentu saja, di Filipina, sosialisasi konsep pelestarian lingkungan telah dilakukan selama bertahun-tahun. Kini, relawan kita juga menyosialisasikan pola makan vegetaris. Bervegetaris merupakan cara terbaik untuk menjaga kelestarian lingkungan karena bermanfaat untuk jiwa dan raga kita serta dapat melindungi cinta kasih kita. Relawan di Filipina mengajak orang-orang untuk bervegetaris selama 21 hari.
“Mengapa harus bervegetaris selama 21 hari? Karena kita berharap setiap orang dapat menerapkan pola makan vegetaris. Setiap hari, kita menyiapkan menu yang berbeda agar orang-orang tertarik untuk bervegetaris, “ujar Lin Xiao-zheng seorang relawan Tzu Chi.
Ada seorang arsitek di Filipina yang sebelumnya pernah membantu kita merancang cetak biru gedung sekolah yang kita bangun kembali di Iran. Beberapa bulan yang lalu, dia datang menemui saya. Dia tak bisa berjalan dengan leluasa dan sangat gemuk. Karena itu, saya menyarankannya untuk bervegetaris.
“Sebelumnya, saya sangat suka makan daging, terutama steik dan babi panggang. Saya telah menderita diabetes 10 tahun lebih. Saya juga menderita penyakit asam urat selama 25 tahun dan harus minum banyak obat. Master menyarankan saya untuk bervegetaris. Karena itu, pada tanggal 2 Maret lalu, saya memutuskan untuk mengikuti saran Master. Kadar gula darah telah menurun, penyakit asam urat telah sembuh, dan kadar kolesterol saya juga menurun. Lingkar leher berkurang dua inci, lingkar pinggang berkurang lima inci, dan berat badan saya berkurang 35 pon. Bahkan, dokter saya juga sangat terkejut. Jadi, Master bukan hanya bijaksana di bidang spiritual, tetapi juga merupakan seorang dokter yang baik dan seorang konsultan medis. Dengan makan daging, kita menciptakan lebih banyak emisi karbon yang berdampak buruk bagi lingkungan. Kita turut merusak lingkungan dan Bumi. Kita sungguh harus melindungi lingkungan dan menghormati alam. Jadi, menjadi seorang vegetarian juga merupakan cara untuk mendisiplinkan diri,” kata Palafox, seorang arsitek di Filipina.
Dia sungguh-sungguh menuruti saran saya dan mulai bervegetaris setelah pulang ke Filipina. Dia telah membuktikan sendiri manfaat bervegetaris. Intinya, insan Tzu Chi terus menyosialisasikan pola makan vegetaris dengan sepenuh hati. Setiap hari, insan Tzu Chi menyiapkan makanan vegetaris agar orang-orang tahu bahwa makanan vegetaris sangat alami, lezat, dan bisa dikonsumsi oleh setiap orang. Jadi, orang-orang hendaknya membangkitkan kekuatan cinta kasih untuk membabarkan Dharma.
Puluhan ribu orang mengikuti kebaktian dengan kesatuan hati
Giat bersumbangsih untuk menginspirasi cinta kasih
Mengimbau orang-orang melestarikan lingkungan dan melindungi hewan
Bervegetaris untuk menjaga kesehatan tubuh dan menyucikan hati
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 September 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 7 September 2016