Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Kesehatan dengan Bervegetaris

“Terdapat 26 tim medis dengan lebih dari 3.100 dokter dan staf medis yang memberikan bantuan medis di Hubei,”kata Yang Yunyan, Wakil gubernur Provinsi Hubei.

“Pada awalnya, semua bergantung pada dokter spesialis pernapasan dan penyakit dalam untuk menangani penyakit menular ini. Namun, akhirnya kami kekurangan orang. Jadi, kami mengerahkan seluruh dokter di RS, termasuk dokter bedah dan dokter anestesi. Mereka semua menjalani pelatihan dan melayani di garis terdepan,” kata Dekan Wang, Dekan Fakultas kedokteran UST Huazhong.

“Kami berkata bahwa kami baik-baik saja dan upaya pencegahan sangat maksimal, tetapi mustahil untuk tidak merasa takut. Semua orang ketakutan. Saat bekerja di pos masing-masing, kami wajib memiliki semangat misi,” kata seorang perawat.

Wabah novel koronavirus kali ini bermula dari Wuhan. Tenaga medis di berbagai rumah sakit di Wuhan yang berada di garis terdepan mengemban misi di pos kerja masing-masing dengan berani dan pantang mundur. Mereka merupakan pahlawan kehidupan dan patut dipuji. Saya tidak sampai hati melihat mereka dan sangat ingin berkata, “Kalian telah bekerja keras.”

 

Saya juga ingin memuji mereka karena dengan berani berjaga di ujung pintu kehidupan. Mereka harus menjaga pintu ini baik-baik agar orang di luar dapat tenteram dan orang di dalam dapat sehat kembali. Untuk itu, dibutuhkan tenaga medis yang terus berjuang. Ini bukanlah hal yang mudah.

Bagaimana dengan orang-orang di luar dunia medis? Kita juga harus bersyukur. Kini, kita semua berada dalam keadaan sehat. Namun, kita sudah mulai memakai masker. Berkat kecepatan informasi, kita dapat meningkatkan kewaspadaan dan melindungi diri dengan memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Pada saat ini, kita harus membangkitkan kewaspadaan di dunia. Sungguh, kehidupan ini sulit diprediksi. Apa yang harus dilakukan agar semua orang dapat sehat dan aman? Ini membutuhkan kebijaksanaan diri. Sebenarnya, yang menakutkan bukanlah virus penyakit, melainkan pikiran yang tidak selaras. Kini, kita hanya dapat mengatakan bahwa semua orang harus melakukan pencegahan.

Mencintai diri dan menghormati makhluk hidup lain adalah satu-satunya cara untuk meredam wabah penyakit. Kita harus mencintai dan menjaga diri dengan tidak bepergian ke daerah yang ramai jika tidak mendesak. Kita harus menjaga diri baik-baik dan menghormati makhluk hidup lain. Apa itu makhluk hidup lain? Makhluk hidup selain manusia, yakni hewan. Kita juga harus menghormati mereka.

Jika kita dapat menjaga diri dan makhluk lain secara bersamaan, barulah kita dapat melenyapkan wabah penyakit dan penyebarannya. Tidak ada cara lain. Semua orang harus bersatu hati untuk tidak memakan atau membunuh hewan serta harus mengasihi hewan. Mari kita membangkitkan ketulusan, berdoa, dan bervegetaris. Hanya dengan menunjukkan ketulusan, kita dapat melindungi diri.


Kita harus tahu bahwa banyak penyakit masuk dari mulut dan hidung melalui udara yang kita hirup dan makanan yang kita makan. Lingkungan yang besar ini harus kita bersihkan. Jangan memakan daging hewan. Kita dapat memperoleh cukup nutrisi dari makanan vegetaris. Biji-bijian sangat menyehatkan. Jadi, bervegetaris  adalah tindakan yang tepat.

Kita melatih ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan ketulusan. Tingkah laku kita mencerminkan sikap mengasihi  dan melindungi semua makhluk. Untuk menjaga kesehatan kita, tiada cara lain selain bervegetaris. Kita tahu bahwa bervegetaris berarti menikmati aroma sayur dan buah. Jika kita bersungguh-sungguh menikmatinya, sebenarnya aroma sayur dan buah sangatlah lezat. Tidak hanya lezat, bervegetaris juga bermanfaat bagi kesehatan. Kita harus percaya bahwa hanya dengan bervegetaris, barulah kita dapat sehat dan aman.

“Nafsu makan manusia untuk memakan daging hewan telah mengakibatkan bencana yang besar. Jadi, kita harus bertobat dengan tulus atas apa yang kita perbuat,” kata Lin Jun-long, CEO Badan Misi Kesehatan Tzu Chi.

“Saat kita bervegetaris, ini akan berdampak besar bagi Bumi Ini bukan hanya untuk mengendalikan wabah. Wabah tidak dapat diredam hanya dengan berdoa, kita harus mengimbau semua orang untuk bertindak,” ujar Jian Shou-xin, Kepala RS Tzu Chi Taichung.

 

Bodhisatwa sekalian, kini kita harus mencegah penyebaran virus. Untuk mencegah penyebaran virus, selain memakai masker, kita juga harus mengendalikan nafsu makan. Jangan mengumbar nafsu makan lagi. Hanya dengan menghormati semua makhluk, barulah kita dapat melenyapkan wabah penyakit kali ini. Jadi, satu-satunya cara ialah mencintai diri dan menghormati makhluk hidup lain. Tidak ada cara lain untuk meredamnya.

Jadi, yang terpenting ialah kita harus tahu bahwa penyakit masuk dari mulut dan bervegetaris merupakan tindakan yang tepat. Sebenarnya, dengan bervegetaris, manusia sudah memperoleh cukup nutrisi untuk menjaga kesehatan. Hidangan vegetaris tidak hanya menyehatkan, tetapi juga lezat. Kita harus percaya bahwa hanya dengan bervegetarislah kita dapat menjaga kesehatan.

Bodhisatwa sekalian, kita harus senantiasa bersungguh-sungguh atau akan ada banyak bencana yang terjadi. Lihatlah penderita penyakit menular lainnya, seperti demam berdarah, semakin meningkat. Di negara lain wabah ini juga banyak terjadi. Kasus demam berdarah terus terjadi.

Singkat kata, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Untuk meredam bencana, hanya berdoa saja tidaklah cukup. Pada saat ini, berdoa saja tidaklah cukup. Hanya dengan ketulusan yang dipraktikkan, yakni bervegetaris, tidak membunuh hewan, dan melindungi kehidupan, kita dapat meredam bencana. Hanya ada cara ini, tidak ada cara lain. Hanya dengan berdoa bersama dan melakukan tindakan nyata untuk mengembangkan cinta kasih, barulah bencana dapat dilenyapkan.

Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih dan ketenteraman tidak dapat dimohon. Manusia harus bertindak nyata untuk dapat meredam bencana dan hidup tenteram. Jadi, kita harus senantiasa bersungguh-sungguh.

Menyelamatkan kehidupan dengan berani tanpa gentar
Memuji dan mengucapkan terima kasih kepada para staf medis
Mengasihi hewan dan menahan nafsu makan
Bervegetaris dan menapaki jalan yang benar

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Februari 2020          
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 6 Februari 2020
Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -