Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Ketenteraman Semua Makhluk dan Melindungi Kehidupan


“Pada puncak pandemi Covid-19, Master juga memberikan instruksi di ruangan ini kepada RS Tzu Chi Taipei. Mengenang waktu itu, setiap hari Master menghabiskan banyak waktu untuk mendampingi kami dan memberikan instruksi kepada kami. Master memberikan kekuatan besar yang menenangkan bagi kami sekaligus memberikan instruksi dan pesan pada momen yang sangat penting,”
kata Chao You-chen Kepala RS Tzu Chi Taipei.

“Sesungguhnya, menerima begitu banyak pasien di rumah sakit kita, saya sangat khawatir. Saya hendak menyelamatkan semua orang, tetapi saya tahu bahwa rekan-rekan kita berada di bawah ancaman virus penyakit. Saya pernah terbangun di tengah malam karena bermimpi bahwa ada surat kabar yang memuat berita tentang klaster penularan di RS Tzu Chi Taipei. Kita menerima banyak pasien. Bagaimana jika suatu hari ini sungguh terjadi?” lanjut Chao You-chen.

“Setiap pagi, Master berpesan pada kita untuk melindungi diri sendiri dengan baik. Saya yakin bahwa kekhawatiran Master lebih besar dari saya. Namun, Master juga berharap kita dapat mengemban tanggung jawab sebagai tenaga medis. Akan tetapi, saya merasa bahwa Master juga sangat khawatir. Bagaimana jika ada satu rekan kita yang terinfeksi? Bagaimana jika terjadi hal yang tidak diinginkan? Sulit untuk memprediksi hal-hal seperti itu. Kita akan merasa kecewa dan tidak sampai hati,” pungkas Chao You-chen.

Sungguh, seperti yang dikatakan Kepala RS Chao, saya merasa cemas dan khawatir setiap hari. Hingga kini, saya belum bisa merasa tenang karena pandemi belum berlalu.


Saat ini, kita tetap harus tulus menjaga gerbang benteng kita. Karena itulah, setiap hari, saya tetap waspada serta merasa khawatir dan cemas. Jadi, kita harus mengenakan baju zirah setiap hari.

Beberapa waktu lalu, saya terus berkata kepada para kepala rumah sakit kita, "Kalian harus mengenakan baju zirah dan maju ke medan perang. Dalam perang pandemi ini, kita tidak boleh lengah."

Kita hendaknya bersyukur selama menghadapi pandemi Covid-19, semua orang sangat bersungguh hati. Namun, selain bersungguh hati, kita juga harus menjaga tekad kita. Bersungguh hati merupakan wujud ketulusan, sedangkan tidak lalai merupakan wujud keteguhan.

Kita hendaklah tulus dan teguh serta tidak meremehkan pandemi Covid-19. Tidak meremehkan berarti kita harus bermawas diri. Kita hendaklah senantiasa bermawas diri dan berhati tulus.

Resep mujarab untuk pandemi kali ini ialah pola makan vegetaris. Pola makan vegetaris adalah Jalan Tengah. Kita tidak mengonsumsi daging yang membuat hewan-hewan kehilangan nyawa, tetapi kita dapat menikmati cita rasa sayuran dan buah-buahan yang lezat.

Sesungguhnya, ketua misi kesehatan dan para dokter kita sering berbagi bahwa pola makan vegetaris sangat bermanfaat untuk kesehatan fisik, batin, dan otak. Seorang vegetarian akan membuat orang merasa bahwa mereka sangat murni dan ramah. Vegetarian secara alami akan memberikan kesan bersih dan murni. Tidak bisa dimungkiri bahwa vegetarian memberikan kesan seperti ini.


Pola makan vegetaris sungguh bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain tidak merenggut nyawa hewan, pola makan vegetaris juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Betapa banyaknya manfaat pola makan vegetaris. Jadi, bervegetaris tidaklah buruk. Yang lebih penting ialah menyosialisasikan vegetarisme karena kini populasi dunia sangat besar.

Demi memenuhi kebutuhan manusia, peternakan akan terus berkembang dan semakin banyak hewan yang diternakkan. Hewan-hewan diternakkan secara tidak manusiawi dan segera disembelih setelah tumbuh besar. Ini sungguh tidak manusiawi.

Saya berharap kata-kata saya ini tidak hanya saya katakan seorang diri. Kalian semua hendaklah membantu saya menyebarkannya.

Kita harus membangun tekad dan ikrar seperti ini agar kita bisa segera terbebas dari masker ini. Hewan dan makanan berkaitan erat dengan mulut kita. Karena itu, saya sangat berharap kita dapat berusaha untuk meredam pandemi ini, melindungi masa depan kita, dan menjaga kelestarian lingkungan. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, satu-satunya cara ialah bervegetaris.

Pikirkanlah, berapa banyak hewan yang kita konsumsi dalam sebulan, setahun, atau puluhan tahun? Karena itulah, tercipta karma buruk. Saat karma buruk ini berbuah dan bencana terjadi, semua orang akan merasakan konsekuensinya. Saya juga tidak bisa menghindarinya.

Meski saya tidak menciptakan karma buruk, tetapi banyak orang yang menciptakannya sehingga seluruh dunia akan terkena dampaknya. Namun, selain karma kolektif semua makhluk, saya juga memiliki karma dan jalinan jodoh sendiri. Jadi, di dunia ini, setiap orang memiliki benih karma yang berbeda.


Saat semua orang menghimpun benih karma baik, ia akan membentuk ladang pelatihan di dalam hati kita. Dengan ladang pelatihan di dalam hati, kita dapat menyucikan hati manusia.

Saya sungguh dipenuhi berkah karena memiliki para insan Tzu Chi yang mendukung misi-misi Tzu Chi. Saya sering berkata bahwa saya sangat dipenuhi berkah.

Kepala rumah sakit dari setiap rumah sakit kita selalu mengasihi dan mendukung saya. Mereka selalu melakukan apa yang hendak saya lakukan.

Kita harus melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Saya berharap kita dapat mempertahankan semangat seperti ini hingga selamanya. Selain melindungi kesehatan dengan cinta kasih, kita juga harus mempertahankan semangat kita ini.

Saya sering mengulas tentang esensi, yaitu cinta kasih kita. Kita hendaklah kembali pada hakikat sejati yang murni dan tidak ternoda. Kalian hendaknya kembali pada aspirasi kalian saat memilih untuk menjadi dokter dan perawat, yaitu merawat pasien. Dalam ajaran Buddha, kita menyebutnya ikrar.

Saya bersyukur kepada para dokter dan perawat kita. Kalian semua bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara dan Buddha Bhaisajyaguru, yang memiliki kekuatan cinta kasih bagai kristal yang murni, jernih, dan tanpa cela. Karena itulah, kalian dihormati dan dikasihi orang-orang. Saya sangat bersyukur pada kalian.     

Menyosialisasikan vegetarisme yang merupakan satu-satunya obat mujarab bagi pandemi
Menjaga kelestarian lingkungan dan ketenteraman semua makhluk
Menghimpun benih karma baik dan cinta kasih
Mempertahankan ikrar hingga selamanya untuk melindungi kehidupan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 September 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 07 September 2021
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -