Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Tekad Awal untuk Menciptakan Berkah yang Besar


“Master, hari ini cuacanya cerah dan sejuk di Luodong. Dahulu, Depo Daur Ulang Luodong harus meminjam tempat orang untuk melakukan daur ulang. Kini, berkat adanya jalinan jodoh yang sangat baik, kami telah memiliki sebidang tanah kosong yang sangat luas tepat di belakang Kantor Perwakilan Tzu Chi Luodong untuk dibangun menjadi Depo Daur Ulang Luodong,”
kata Lin Fang-ru relawan Tzu Chi.

“Setiap harinya, ada lebih dari 40 relawan yang melakukan daur ulang di depo daur ulang ini. Kami mengumpulkan barang daur ulang dari 60 lebih titik pemilahan. Volume barang daur ulang di sini adalah yang terbesar di Yilan. Master, terima kasih sudah menciptakan pintu Dharma lewat kegiatan daur ulang sehingga kami berkesempatan untuk menciptakan ladang berkah. Master, mohon tenang saja. Kami akan menjaga dan mendukung para relawan daur ulang dengan baik,” kata Li Yue-shu relawan Tzu Chi.

Lewat siaran langsung, saya dapat melihat kondisi kegiatan di Depo Daur Ulang Luodong. Melihat para relawan daur ulang masih sangat muda, saya merasa sangat bahagia serta merasa diri saya juga ikut muda. Hal yang membuat saya paling senang ialah bagaimana kita telah menciptakan nilai berharga dalam kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia.

Sudah lebih dari 30 tahun sejak relawan-relawan senior kita di Yilan mulai menjalankan misi amal. Di Yilan, misi amal Tzu Chi juga dimulai sangat awal. Banyak dari relawan senior kita yang datang untuk melihat saya. Sejak dahulu, relawan daur ulang kita juga telah menjalankan misi amal dan menginspirasi sesama untuk melakukan daur ulang. Saya percaya bahwa sekarang, di Depo Daur Ulang Luodong juga ada relawan daur ulang senior.

“Sejak tahun 2005, saya mulai menjadi penanggung jawab depo daur ulang dan mengundurkan diri pada tahun 2014. Walaupun begitu, saya tidak pernah melupakan ajaran Master bahwa setelah menjadi anggota komite, kita tentu harus mendampingi para relawan dan tumbuh bersama mereka. Karena itulah, saya terus berdedikasi untuk tetap melakukan pekerjaan daur ulang,” kata Pan Liang Qiao relawan Tzu Chi.

“Saya tidak akan lupa bagaimana 30 tahun yang lalu, Master sudah menyadari bahwa tanpa adanya upaya perlindungan, Bumi akan terus mengalami perusakan. Jadi, pada saat itu, saya terus mengajak seluruh donatur untuk datang bergabung dalam kegiatan daur ulang. Setelah kerja keras selama bertahun-tahun, kita telah melihat hasil yang positif dan menggerakkan komunitas,” pungkas Pan Liang Qiao.


Saya sangat bahagia melihat dedikasi kalian dalam melakukan daur ulang. Sudah lebih dari 30 tahun sejak kita memulai pekerjaan daur ulang. Saya ingat bahwa ketika saya berada di Taichung, ada lebih dari 10.000 orang yang mendengarkan ceramah saya. Setiap kali saya bicara, mereka akan memberikan tepuk tangan yang meriah. Suara tepuk tangan dari ribuan orang itu begitu riuh.

Meskipun saya merasa sangat senang dengan atmosfernya, saat mereka bertepuk tangan, saya harus berhenti bicara sejenak, karena jika saya tetap memaksa bicara, mereka tidak akan mendengar apa yang saya katakan. Namun, tak peduli mengerti perkataan saya atau tidak, mereka sangat senang dan terus bertepuk tangan. Karena saat itu mereka terus bertepuk tangan, saya pun mendorong mereka untuk melakukan daur ulang dengan tangan yang mereka gunakan untuk bertepuk tangan.

Pada saat itulah, saya pertama kalinya mengajak semua orang untuk melakukan daur ulang dengan sepasang tangan mereka. Seperti itulah awal dimulainya misi pelestarian lingkungan kita 30 tahun lalu. Kita telah memulai misi pelestarian lingkungan sangat awal. Jadi, saya sangat bersyukur atas adanya kalian semua. Saat melihat kalian semua dalam keadaan sehat, saya kian merasa bahagia dan tenang. Saya juga mendoakan kalian.


“Dahulu, kondisi kesehatan saya sangat buruk. Ketika dirawat inap di rumah sakit, saya sampai harus berpuasa selama sebulan dan harus bergantung pada pengobatan dan perawatan. Orang-orang berkata bahwa hidup susah seperti itu sudah bagaikan hidup di neraka. Saya bahkan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup saya. Namun, setelah mendengarkan Dharma, saya segera mengurungkan niat itu,”
kata Wang Yu-zhen relawan daur ulang.

“Saya bersyukur karena Master telah membuat depo daur ulang. Saya juga bersyukur atas dukungan keluarga saya, baik besar maupun kecil, yang telah memampukan saya untuk berdedikasi dalam pekerjaan daur ulang selama 18 tahun. Saya berharap saya bisa terus melakukan daur ulang di sisa hidup saya. Makin sering melakukan pekerjaan daur ulang, tubuh saya makin terasa sehat,” pungkas Wang Yu-zhen.

Kamu sekarang tampak begitu sehat. Kita semua dengan tulus mendoakan semoga kamu makin sehat seiring dirimu makin giat melakukan daur ulang.

“Saya telah melakukan daur ulang selama lebih dari 10 tahun. Dahulu, kita menggunting kantong plastik menggunakan pemotong ini. Namun, karena sekarang tidak ada lagi kantong plastik untuk digunting, kita beralih ke daur ulang film plasti. Melakukan kegiatan daur ulang membuat saya sangat senang. Anak-anak saya merasa kagum dan gembira ketika melihat apa yang saya lakukan,” kata Lin Rong-zhu relawan daur ulang.

“Saya begitu bahagia bisa melihat Master. Sesungguhnya, saya sangat ingin mengunjungi Master, tetapi karena tidak ada yang bisa mengantar saya ke sana, saya pun tidak bisa mengunjungi Master,” lanjut Lin Rong-zhu.

Saat ada kesempatan, kunjungilah saya.

“Baik,” ucap Lin Rong-zhu.

Baiklah. Saya senang bisa mendengar ceritamu.

“Terima kasih, Master. Meskipun saya sudah berusia 90 tahun lebih, saya masih mampu melakukan daur ulang,” kata Lin Rong-zhu.

Kamu sangat hebat.

“Master, terima kasih telah mendirikan Badan Amal Tzu Chi sehingga kami para lansia memiliki wadah untuk bersumbangsih,” pungkas Lin Rong-zhu.


Semoga kita semua memiliki tekad yang sama, yakni untuk terus sehat, terus melakukan daur ulang, dan mengajak orang untuk mengenal pelestarian lingkungan sehingga mereka terinspirasi untuk bergabung dengan Tzu Chi. Dengan banyaknya insan Tzu Chi di mana-mana, akan tercipta keharmonisan di tengah masyarakat kita. Jadi, seiring bertambahnya orang yang melakukan kebajikan, makin besar pula berkah yang tercipta dan lingkungan kita akan makin damai.

Saya percaya kalian semua rutin mendengarkan ceramah saya. Sering-seringlah mendengarkannya. Dengan begitu, kita dapat mempelajari Dharma serta menjernihkan hati kita setiap harinya. Setelah mendengar apa yang saya katakan hari ini, kalian mungkin akan teringat dengan perkataan saya yang serupa beberapa tahun lalu. Hari ini, kalian mendengar dan mengingatnya lagi. Perkataan saya pun menjadi terus tertanam dalam pikiran kalian. Ke mana pun kalian pergi, saya selalu ada dalam hati kalian. Dengan adanya saya di mana pun kalian berada, kalian akan terdorong untuk menciptakan berkah dan menumbuhkan kebijaksanaan.

Saya sangat senang dengan adanya beberapa relawan senior di sini. Pada saat yang sama, saya juga melihat bahwa buah-buahan itu, termasuk semangkanya yang berukuran lebih kecil dari buah pada umumnya. Saya belum pernah melihat buah seperti ini karena biasanya selalu ada orang yang memotongkan buah untuk saya.

Saya merasa senang melihat semangkanya beserta semua persembahan yang ada di hadapan saya. Namun, persembahan terbaik yang bisa kalian berikan ialah kesehatan dan semangat kalian. Jangan membuang-buang waktu meski hanya sehari. Kalian harus bersumbangsih dengan gembira. Saya sangat senang dan ingin mengucapkan terima kasih lagi. Setiap harinya, ingatlah untuk mempraktikkan apa yang telah kalian bagikan hari ini.

Belakangan ini, cuaca sangat panas. Jadi, janganlah kalian terpapar sinar matahari terlalu lama. Saat sedang bekerja, usahakan untuk berada di bawah pohon ataupun di dalam ruangan agar kesehatan kalian tetap terjaga. Hal yang terpenting ialah kalian harus bisa melindungi diri dan memperhatikan satu sama lain. Saya menyampaikan ini dengan hati yang paling tulus. 

Menjaga tekad awal untuk menjalankan tekad Guru
Bersumbangsih dengan tulus demi melindungi bumi
Terjun ke tengah masyarakat untuk menghimpun kekuatan besar
Saling menghargai dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 23 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 25 Agustus 2024 
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -