Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Tekad dan Mempertahankan Cinta Kasih
“Hari ini, saya ingin membagikan apa yang Master katakan saat ceramah pagi, yaitu persembahan yang sesungguhnya ialah mencari Dharma. Dalam mempelajari Dharma, mendengarkan saja tidak cukup. Setelah mendengarkan, kita harus merenungkan dan mempraktikkannya secara nyata. Ketika kita dekat dengan hati Master dan terjun ke tengah masyarakat untuk melayani, barulah kita dapat menerapkan ajaran Buddha dengan baik di dunia,” kata Huang Shu-mei relawan Tzu Chi.
“Hendaknya semua orang terus bertekad untuk membawa manfaat bagi masyarakat, selalu menjaga pikiran bajik, dan melakukan perbuatan baik setiap hari. Janganlah kita mengecewakan Master karena Master telah mendedikasikan hidupnya untuk membabarkan Dharma bagi kita,” pungkas Huang Shu-mei.
Bodhisatwa sekalian, saya percaya bahwa semangat dan prinsip kita semua adalah sama. Saya sungguh senang dan bersyukur. Dalam hal ini, semua orang memiliki kualitas yang baik karena semuanya mempelajari Dharma dan sangat menjunjung tinggi Dharma. Semuanya sangat memiliki hati yang cinta akan Dharma dan semangat untuk mencari Dharma. Janganlah kalian hanya memandang Dharma sebagai pengetahuan semata, tetapi sulit menerapkannya.
Jika kita memandang Dharma sebagai pengetahuan saja, sangat sulit bagi kita untuk menerapkannya dalam kehidupan. Memandang Dharma sebagai pengetahuan semata berarti kita merasa senang ketika mendengarkan Dharma sehingga ingin terus mendengarkannya dan hati kita hanya ingin mencari Dharma tanpa memahami cara mempertahankan dan menghargainya. Jika berbuat demikian, berarti kita telah menyia-nyiakan waktu.
Semua orang melewati waktu yang sama. Jika kita tidak menghargai waktu, hari kemarin akan berlalu begitu saja. Hari kemarin menjadi tidak terpakai karena kita tidak menggenggam waktu untuk melakukan hal yang baik. Jika Anda menggunakan hari kemarin untuk melakukan suatu hal yang baik, Anda akan mengingatnya hari ini dan akan merasa sukacita karena telah menghargai waktu. Hal itu akan tersimpan dalam ingatan Anda. Oleh karena itu, saya sering berpesan untuk tidak melupakan tahun itu, orang-orang yang ada saat itu, dan hal yang telah kalian lakukan saat itu.
Dari sisi waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia, tidak peduli berapa lama waktu telah berlalu, semuanya tetap ada dalam ingatan kita. Ini disebut dengan nilai kehidupan.
“Saya tidak takut dalam melakukan apa pun, tetapi saya takut akan arah yang menyimpang. Apakah saya sudah membimbing orang dengan baik? Apakah saya dekat dengan hati Master? Apakah tindakan saya sesuai dengan Jalan Bodhisatwa? Apakah saya berinteraksi baik dengan orang lain? Di sini, saya merasa bahwa kita semua sangat bersatu dan harmonis. Kami menyambut semua orang di Aula Jing Si Guandu. Kami juga telah siap untuk menggalang lebih banyak Bodhisatwa,” kata Xu Rui-zhen relawan Tzu Chi.
“Master, beberapa tahun ini, saya tengah belajar menanam sayuran. Dalam 2 tahun ini, saya belajar membuat struktur untuk menumbuhkan tanaman oyong. Strukturnya harus dibangun dengan sangat kukuh. Setiap bagian harus diikat dengan erat. Begitu pula, saya dan Kakak Zhuang akan berusaha menjaga tempat kegiatan Tzu Chi di Tamsui agar menjadi sebuah tempat yang kukuh dan kami akan merawat keluarga ini dengan baik,” kata Lu Shu-hui Relawan Tzu Chi.
Bukankah Da Ai TV ada di Guandu? Da Ai TV dapat disaksikan oleh seluruh dunia. Bukankah jangkauannya sangat luas? Berkat adanya internet, Da Ai TV dapat mengudara hingga ke seluruh dunia. Untuk melihat pembabaran Dharma, asalkan kita bersungguh hati, kita tinggal menggunakan satu jari untuk menekan tombol dan tayangan itu dapat kita saksikan di rumah. Saat setiap orang terhubung dalam jaringan, kita akan membentuk jaringan Da Ai.
Baru saja kita mendengar tentang struktur penyangga tanaman oyong. Bukankah memang begitu cara menanamnya? Kita perlu membuat strukturnya lebih tinggi, meletakkan jaring di atasnya, dan mengikatnya dengan erat. Tanaman oyong ini nantinya dipetik dari bawah dan bisa dimakan. Kita dapat menyimpan bijinya.
Oyong memiliki biji dan serat. Begitu pula prinsipnya, kita hendaknya dapat memelihara jiwa kebijaksanaan kita sama seperti menanam oyong. Kita terus membiarkannya tumbuh agar menghasilkan bunga, buah, dan biji. Tanaman ini dapat terus menghasilkan biji. Satu benih dapat menghasilkan benih tak terhingga. Begitu pulalah benih Bodhi atau benih kesadaran.
Relawan yang duduk di sini semuanya telah senior. Ketika kita menghitung dengan jari, satu jari menunjukkan 10 tahun, berapakah jari yang terangkat sesuai usia kita? Kita telah hidup puluhan tahun. Nilai yang paling berharga dalam hidup ialah ketika kita tidak kehilangan tekad dalam hidup dan selalu tekun dan bersemangat. Berkat ketekunan, semangat, kesatuan hati, dan kesatuan tekad yang kita miliki untuk menggalang Bodhisatwa, kita dapat memiliki relawan yang banyak saat ini. Terkadang, saya membahas tentang misi Tzu Chi dengan semua orang.
Misi Tzu Chi adalah harapan bagi dunia. Hendaklah kita bersama-sama membangkitkan cinta kasih dan sungguh-sungguh bersumbangsih bagi dunia dan masyarakat. Pengalaman kalian selama 30 tahun tidaklah sedikit.
“Master telah memberikan banyak ajaran dan saya selalu mengikutinya. Salah satu poin utamanya, Master berkata, ‘Jika tidak ada yang melakukannya. saya yang akan melakukannya.’ Inilah yang telah saya lakukan selama ini. Saya ingin melaporkan kepada Master bahwa pada awalnya tidak ada yang bersedia menjadi ketua tim Xieli, maka saya mengambil tanggung jawab ini. Ketika tidak ada yang bersedia menjadi ketua tim Heqi, saya juga mengambil tanggung jawab itu. Selanjutnya, tidak ada yang ingin menjadi ketua tim Hu'ai, saya juga mengambil tanggung jawab itu,” kata Wang Bao-zhu relawan angkatan 1992.
“Sungguh, dengan tanggung jawab ini, saya telah belajar banyak hal. Saya menjadi lebih berani dan dipenuhi berkah. Saat ini, saya ingin membungkus berkah ini dan memberikannya dengan tulus kepada Kakak Feng-shu. Saya akan berada di sisinya dan mencintai saudara se-Dharma ini. Kita akan terus bersama-sama menggalang Bodhisatwa,” pungkas Wang Bao-zhu.
Relawan Tzu Chi sungguh telah menyebarkan benih dan mengajak semua orang untuk bergabung. Kalian memahami cara menghimpun orang-orang dan menjaga mereka. Hendaklah kita memiliki rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih.
Kita harus menghormati relawan senior. Relawan baru juga harus berterima kasih kepada relawan senior kita. Relawan senior juga harus berterima kasih serta menghormati dan mendampingi relawan baru. Hendaklah semuanya saling mendoakan. Relawan senior harus membagikan pengalaman selama berada di Tzu Chi dan membimbing relawan baru. Relawan baru pun harus banyak meminta petunjuk karena Tzu Chi selalu memiliki sejarah masa lalu. Kita harus menghubungkan antara sejarah dan langkah saat ini.
Saat ini, banyak negara mengalami bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Akibat perubahan iklim, bencana alam terjadi di mana-mana. Di mana pun bencana terjadi, Tzu Chi akan pergi memberi pertolongan; di mana pun ada penderitaan, kita akan memberi perlindungan. Saat ini, kita masih menjalankan misi-misi ini, yaitu melindungi kehidupan, melindungi kesehatan, dan menjunjung tinggi cinta kasih.
Hendaklah kita memiliki ketulusan. Janganlah kita menyia-nyiakan setiap uang yang kita miliki. Setiap uang yang disumbangkan ke Tzu Chi haruslah kita perhitungkan dengan baik. Era ini sungguh membutuhkan upaya kita. Hendaklah kita semua berupaya dengan sepenuh hati.
Lihatlah, usia saya sudah tua. Saat ini, ada beberapa hal yang membutuhkan keseriusan dan ketulusan kita. Saya selalu menjaga ketulusan saya untuk menggenggam setiap jalinan jodoh. Hendaklah kita semua berusaha. Apakah kalian mengerti? (Mengerti.) Baik. Terima kasih. Terima kasih atas kesungguhan hati setiap Bodhisatwa.
Memiliki tekad yang teguh untuk mencari Dharma dengan tekun dan bersemangat
Jaringan Da Ai TV menghimpun jalinan jodoh baik
Satu benih Bodhi menghasilkan benih tak terhingga
Menjalankan ajaran dengan tulus dan mempertahankan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 27 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 29 Maret 2023