Ceramah Master Cheng Yen: Menjaga Tekad dan Menjalankan Ajaran untuk Menginspirasi Dunia


“Mengingat kembali 16 tahun yang lalu, sebelum bergabung di Tzu Chi, saya bekerja di rumah sakit lain selama 1 bulan. Namun, tekanan kerja saat itu sangat besar sehingga saya berhenti dari pekerjaan sebagai perawat. Berhubung telah mempelajari ilmu keperawatan selama 5 tahun, saya kemudian melamar di RS Tzu Chi. Awalnya, saya merasa sangat gugup karena merasa apa yang diajarkan di sekolah sangat berbeda dengan kenyataan yang saya hadapi. Untungnya, saat itu, supervisor saya membimbing saya dengan sabar sehingga saya bisa mandiri dan menjadi perawat yang mampu mengemban misi,”
kata Zhang Jun-yu Wakil kepala perawat.

“Selama 16 tahun ini, yang paling berkesan bagi saya ialah masa pandemi Covid-19. Saat itu, kami bertanggung jawab di bangsal khusus Covid-19. Saat itu, saya bertanya kepada setiap rekan kerja saya dan semuanya bersedia untuk tetap bertahan dan mengemban tanggung jawab tersebut. Meski kekurangan pengalaman, sumber daya, bahkan peralatan, kami tetap berhasil melewati masa pandemi. Saya merasa bahwa hal yang terpenting bukanlah semangat misi saya atau tanggung jawab di masyarakat, melainkan kesatuan dan keharmonisan setiap orang selama proses tersebut. Semua orang memiliki semangat untuk bekerja sama dengan harmonis demi kebaikan Bersama,” lanjut Zhang Jun-yu.

“Ketika saya kekurangan atau membutuhkan sesuatu, hanya dengan menelepon dan meminta bantuan, tim saya akan memikirkan cara untuk menyediakan barang tersebut. Kemudian, para rekan kerja saya juga memberikan dukungan yang sangat besar dan mendampingi saya melalui masa-masa yang sangat sulit tersebut. Jadi, saat itu, kepala perawat, Qiu-feng, bertanya, ‘Mengapa semua staf bersedia untuk bertahan?’ Saya berpikir bahwa itu karena kami mungkin kekurangan sumber daya dan peralatan, tetapi tidak kekurangan cinta kasih. Karena itulah, kami dapat melewati masa pandemic,” pungkas Zhang Jun-yu.

Sungguh, dalam momen krusial kehidupan, peran rumah sakit sangatlah penting. Di rumah sakit, para dokter dan perawat melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Ini adalah misi tenaga medis yang sangat mulia. Dengan menjaga tekad dan menjalankan ajaran, jalan kita akan menjadi sangat lapang. Kita semua berjalan di jalan agung yang luas. Terlebih lagi, dalam hidup ini, inilah jalan yang harus dilewati.


Dalam perjalanan hidup ini, kita pasti akan mengalami berbagai bahaya. Namun, kita memiliki sekelompok Boddhisattva dan Buddha hidup yang selalu melindungi kita di sekitar kita. Mereka bagaikan pohon besar di jalan yang luas yang memberikan keteduhan bagi siapa saja yang melewatinya.

Tim medis memiliki peran yang sangat penting di dunia karena merekalah yang melindungi kehidupan dan kesehatan semua orang dengan cinta kasih. Semua orang memiliki kehidupan. Tidak peduli apa pun pekerjaan seseorang dan betapa bermaknanya pekerjaan tersebut, tidak ada yang lebih bermakna dari profesi tenaga medis. Ini karena tenaga medis memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehidupan. Mereka bekerja dengan sangat keras.

“Saat membimbing perawat baru, saya merasa yang terpenting ialah membangun hubungan antarrekan kerja. Saya ingat suatu ketika, dalam sebuah rapat, kepala rumah sakit berkata bahwa dia memiliki latar belakang militer dan menginginkan perasaan saling mendukung di antara kami. Sesungguhnya, saat ini, saya juga berinteraksi dengan rekan kerja seperti ini,” kata Lin Qiu-han Kepala perawat.

“Saya berharap saya dapat berinteraksi dengan mereka dengan ketulusan dan cinta kasih agar mereka dapat melakukan hal yang sama dan merasa, ‘Karena Anda ada di sini, saya akan mendukung Anda.’ Dengan demikian, akan ada banyak perawat baru yang dapat bertahan di sini,” pungkas Lin Qiu-han.

“Pada awalnya, saya tidak mengerti apa-apa dan hanya melakukan tugas seperti mesin yang memberikan obat, membagikan obat, menulis catatan, lalu pulang. Namun, di bawah bimbingan para senior dan kepala perawat, saya belajar untuk menggunakan hati dan cinta kasih dalam merawat setiap pasien, bahkan hingga ke keluarganya agar mereka juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat,” kata Shen Ya-lin Kepala perawat.

“Saya juga berusaha untuk mewariskan apa yang saya pelajari kepada perawat baru dengan membagikan pengalaman saya agar mereka tahu bahwa di RS Tzu Chi Taipei, semua departemen berkomitmen untuk memberikan perawatan holistik dengan sepenuh hati dan kami ingin mewariskan keyakinan ini,” pungkas Shen Ya-lin.

Saya merasa sangat bahagia dan bersyukur. Tanpa sekelompok orang yang menyatukan hati, bagaimana mungkin satu orang dapat menyatukan hati semua orang? Semuanya telah berhimpun dan bersatu hati sehingga hati Anda sama dengan hati saya. Hati saya dipenuhi dengan rasa syukur dan saya sangat mengasihi kalian semua.


“Saya bekerja di RS Tzu Chi sejak tahun 2017. Saya bertanggung jawab untuk memperbaiki peralatan medis. Kami memperbaiki peralatan medis yang rusak agar dapat digunakan kembali oleh dokter dan perawat. Inilah pencapaian terbesar kami,”
kata Lin Jia-jie Asisten khusus tim teknik biomedis.

Saya senantiasa berbicara tentang spirit, yaitu spirit kesetiaan. Semua orang mendedikasikan diri di RS Tzu Chi untuk memberikan pelayanan medis. Tidak peduli di unit mana kalian bekerja, dengan tulus mendedikasikan diri, kalian telah menjaga tekad dan menjalankan ajaran. Belakangan ini, saya selalu berkata bahwa kita harus menjaga tekad dan menjalankan ajaran. Inilah nilai kehidupan.

Pada tahun 2019, saya mengemban tanggung jawab sebagai salah satu narahubung relawan medis muda wilayah Taiwan Utara. Peran ini membuat saya lebih dekat dengan anak muda dan bisa membimbing mereka ke dalam misi kesehatan. Dimulai dari menjadi relawan rumah sakit, saya lalu mengajak mereka berpartisipasi dalam baksos kesehatan di New Taipei City, Kinmen, Taitung, bahkan luar negeri. Saya melihat bagaimana relawan muda berkembang. Saya pun mempelajari keahlian baru. Bulan lalu, saya pergi ke Genesis Social Welfare Foundation bersama anggota TIMA untuk bersumbangsih sebagai asisten dokter gigi,” kata Chen Ying-ru perawat ruang perawatan intensif anak.

Kali ini, dalam perjalanan dari Taiwan Utara ke Taiwan Selatan, lalu kembali ke Taiwan Utara, saya tidak pernah melewatkan kunjungan ke RS Tzu Chi. Saya telah pergi ke RS Tzu Chi Taichung dan Dalin. Semua staf medis berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi kesehatan dengan cinta kasih di wilayah masing-masing. Mereka juga telah berbagi banyak kisah tentang bagaimana mereka menjaga tekad dan menjalankan ajaran di jalan yang sangat lapang. Di jalan ini, mereka melindungi kehidupan orang-orang. Dalam proses ini, terdapat banyak kisah penuh kehangatan yang sangat menyentuh. Inilah ketulusan dan kebajikan yang sangat indah.

Lagu ini menggambarkan birunya laut yang tenang dan langit yang cerah. Ini sangat cocok dengan spirit Tzu Chi dan tenaga medis. Ini menunjukkan ketulusan hati dan kesatuan tekad. Saya merasa sangat senang. Yang terpenting, mereka membuat saya merasa tenang. Di saat yang sama, saya memiliki rasa syukur yang tak terhingga. Arah ini sudah benar. Dengan arah yang benar ini, hendaknya kita semua menyatukan hati dan tekad untuk memberikan pelayanan medis di masyarakat dengan melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih.


Ketulusan setiap orang membuat saya tersentuh dan merasa bersyukur, terutama anggota Tzu Ching. Ada sebagian yang bukan sekadar anggota Tzu Ching. Sejak mereka kecil hingga dewasa, bahkan setelah mereka membangun keluarga dan karier, mereka tetap menjaga misi Tzu Chi dengan tulus. Ini membuat saya merasa tenang.

Banyak orang bertanya kepada saya, ‘Mengapa ada anak-anak muda yang sepulang bekerja atau di hari liburnya masih ingin menjadi relawan?’ Saya selalu menjawab, ‘Karena hidup ini sangat singkat. Kita harus menggenggam waktu saat ini.’ Saya akan terus menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya berharap saya dapat berpegang teguh pada tekad dan tidak pernah menyerah,” kata Luo Cai-rong Teknisi ruang pemeriksaan gastroenterologi dan hepatologi.

“Saya dilantik pada tahun 2009. Selain bekerja, saya juga berpartisipasi dalam beberapa kegiatan relawan. Saya ingin berkata kepada Master untuk tetap tenang. Anak Master akan tetap ada di sini dan kami telah tumbuh dewasa,” kata Yang Ya-ting Asisten khusus kepala rumah sakit.

Saya berharap semuanya tidak melupakan hari ini. Sesungguhnya, kalian terus menunjukkan spirit Tzu Chi setiap hari. Spirit Tzu Chi adalah hati yang tulus. Begitulah hati kalian setiap harinya. Namun, setiap kali saya datang dan kalian membangun tekad, saya akan memberi tahu kalian untuk tidak melupakan tekad dan ikrar kalian tersebut.

Setiap hari, hendaknya kita menjaga kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Ini akan membuat kalian merasa senang. Kalian akan bekerja dengan sukacita karena ini merupakan tekad dan ikrar kalian. Menyelamatkan orang dapat memberikan sukacita bagi kita. Inilah berkah. Ya, kalian telah memiliki tekad dan ikrar ini saat kalian memilih jurusan ini.

Saat ini, kalian telah mewujudkan tekad dan ikrar kalian serta menjalankan profesi ini dengan sukacita setiap hari. Inilah yang disebut dengan berkah. Makin banyak kita bersumbangsih, berkah kita pun makin bertambah.

Menjaga tekad dan menjalankan ajaran dengan semangat misi
Melayani pasien dengan tulus dan hangat
Menginspirasi dunia dengan kebajikan dan keindahan
Jangan lupakan tekad awal dan spirit Tzu Chi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 Juli 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 16 Juli 2024
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -