Ceramah Master Cheng Yen: Menjalani Pelantikan sebagai Langkah Awal di Jalan Bodhisatwa
Waktu sungguh berlalu dengan sangat cepat. Kita kembali
mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun. Hari ini, saat kalian dilantik, di depan
dada kalian disematkan tulisan “hati Buddha, tekad Guru”. Sebelum mengikuti
pelatihan relawan, kalian sudah menjadi donatur Tzu Chi.
Di Taiwan, sangat mudah untuk mengenal Tzu Chi lebih dalam. Para
anggota komite kita terus menyebarluaskan semangat Tzu Chi sehingga orang-orang
bisa melihat dan mengenal Tzu Chi. Mereka terus berbagi tentang Tzu Chi. Saat
menjadi donatur Tzu Chi, kalian terus mempelajari tentang Tzu Chi sehingga
kalian bersedia mengikuti pelatihan untuk bersumbangsih bagi masyarakat.
Kalian bersedia bersumbangsih. Setelah melakukan praktik dan
mengikuti pelatihan, kalian baru menjalani pelantikan. Menjalani pelantikan
hanya memasuki pintu Tzu Chi. Setelah memasuki pintu Tzu Chi, kalian harus
bersungguh-sungguh memahami semangat Tzu Chi dan melakukan praktik nyata. Setelah
dilantik, kalian baru akan memulai langkah di Jalan Bodhisatwa. Langkah kalian
baru dimulai.
Relawan sekalian, kalian harus belajar bersumbangsih dengan
mempraktikkan Enam Paramita. Bersumbangsih di sini berarti membimbing semua
makhluk tanpa memandang banyaknya tenaga dan waktu yang dihabiskan. Kita harus
memperkenalkan Tzu Chi kepada orang-orang yang belum mengenal Tzu Chi. Kita
juga harus membimbing orang-orang yang belum mengenal Dharma agar mereka dapat
menuju jalan yang benar.
Untuk menyelamatkan semua makhluk, kita harus menggunakan
hati yang tulus. Jadi, dengan ketulusan, kita berikrar untuk menyelamatkan
semua makhluk. Kita harus tulus dan benar. Kita juga harus berikrar untuk mempelajari
pintu Dharma yang tak terhingga dengan pikiran benar. Ajaran Buddha sangatlah
luas. Bagaimana cara mempelajari ajaran Buddha dengan benar? Di Tzu Chi, kita
melatih diri dengan mempelajari 37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan. Untuk
membina pikiran benar dan mempraktikkan Dharma dalam keseharian, kita harus
memahami dasar ajaran Buddha.
Dasar ajaran Buddha meliputi Jalan Mulia Beruas Delapan, Tujuh
Faktor Pencerahan, Empat Usaha Benar, Empat Landasan Perenungan, Lima Akar,
Lima Kekuatan, dan lain-lain. Kita harus mempelajari semuanya. Kita harus
menghafal dan mempraktikkannya secara nyata. Jika kita bisa memahami inti sarinya
dan mempraktikkannya, kita baru bisa disebut sebagai umat Buddha.
Kita harus meneladani hati Buddha. Kita harus berikrar untuk
menapaki Jalan Bodhisatwa agar bisa mencapai kebuddhaan dan memiliki hati
Buddha. Untuk menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri, kita harus menapaki
Jalan Bodhisatwa. Saya juga berikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Mari kita
menapaki Jalan Bodhisatwa bersama. Saya menunjukkan arah pada kalian dengan
harapan di kehidupan sekarang, kita bisa bersama-sama menapaki jalan yang
ditunjukkan oleh Buddha pada kita.
Kita telah membuka Jalan Bodhisatwa di dunia. Kalian harus
turut membentangkan jalan agar orang-orang bisa melihat arah yang benar dengan
jelas. Kita harus menapaki jalan ini dalam barisan yang panjang. Barisan yang
panjang ini bukan hanya di Taiwan, melainkan harus menyebar ke seluruh dunia. Insan
Tzu Chi harus memandang ke seluruh dunia, jangan hanya mencurahkan perhatian di
Taiwan.
Perlu diketahui bahwa perubahan iklim membawa dampak bagi
seluruh alam semesta. Bumi terus berotasi dan berevolusi di kolong langit yang
sama. Jadi, perubahan iklim membawa dampak bagi semua orang. Bodhisatwa
sekalian, misi Bodhisatwa adalah menolong semua makhluk. Sebagai insan Tzu Chi,
hati kita harus lapang. Mungkin ada yang merasa bahwa kita hanya berfokus pada
bantuan bencana internasional. Jadi, kita harus lebih bersungguh hati memahami apa
yang telah kita lakukan bagi warga Taiwan dan bagaimana kita menginspirasi
orang-orang untuk menciptakan berkah.
Bukankah kita sangat beruntung bisa menolong orang lain? Terlebih
di Taiwan, kita memberikan berbagai jenis pelayanan bagi masyarakat. Kini, kita
juga memberikan perawatan jangka panjang bagi lansia di komunitas. Kita bisa
melihat sekelompok besar Bodhisatwa di atas panggung. Kita harus bersyukur pada
mereka. Lihatlah, mereka telah berusia lanjut. Bukan hanya mereka, saya pun
telah berusia lanjut. Dahulu, mereka bersumbangsih dan bekerja keras demi
keluarga dan masyarakat.
Tidak peduli para lansia bersumbangsih demi keluarga ataupun
masyarakat, berkat kontribusi mereka, kini kita baru bisa memiliki kondisi
lingkungan dan masyarakat seperti ini. Jadi, kita harus bersyukur pada mereka. Berkat
kontribusi dan kerja keras mereka, kini kita baru bisa menikmati hasilnya. Kita
harus bersyukur kepada para lansia. Singkat kata, Bodhisatwa sekalian, saya
berharap para relawan yang dilantik hari ini dapat memiliki hati Buddha dan
tekad Guru.
Para relawan senior juga harus menyadari bahwa usia kita terus
berkurang seiring berlalunya waktu. Kita harus menggenggam waktu. Setiap detik
dalam hidup kita sangatlah penting. Setiap prinsip kebenaran menunjukkan arah
yang benar pada kita. Jangan sampai menyimpang dari jalan yang benar. Inilah
harapan saya terhadap kalian semua.
“Murid-murid
dari Changhua berikrar untuk meneladani hati Buddha serta
menjalankan praktik damai dan sukacita, menjalankan ikrar agung dengan
keyakinan teguh, menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa dunia, serta menyucikan
dunia dengan cinta kasih tak terbatas dan kasih sayang tak berujung. Master,
kami sangat mengasihi Master. Kami pasti mengikuti langkah Master dari
kehidupan ke kehidupan”.
Baik. Saya merasa sangat tenang dan dipenuhi sukacita. Ingatlah,
kalian harus bertekad dan berikrar untuk menjadi nakhoda yang menyeberangkan
semua makhluk ke pantai kebahagiaan. Ada banyak makhluk yang dilanda
penderitaan. Melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan adalah misi
Bodhisatwa. Apakah kalian ingat? (Ingat) Kalian harus sering melafalkan bab
Sifat Luhur dalam Sutra Makna Tanpa Batas. Bukan hanya melafalkannya, kalian
juga harus selalu mengingatnya dan sering berbagi dengan orang lain.
Bisakah kalian melakukannya? (Bisa) Inilah ladang pelatihan
Bodhisatwa. Semoga kalian bisa senantiasa kompak serta menjadikan tekad saya
sebagai tekad sendiri dan hati Buddha sebagai hati sendiri. Semoga kalian bisa
membina berkah sekaligus kebijaksanaan. Saya bersyukur pada kalian yang
bersumbangsih dengan kesungguhan hati, cinta kasih dan kesatuan hati. Terima
kasih.
Pelantikan merupakan
langkah awal untuk menapaki jalan kebenaran
Mempraktikkan Enam
Paramita di Jalan Bodhisatwa
Memutus noda batin
dan mencapai pencerahan
Menyeberangkan semua makhluk ke pantai kebahagiaan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Desember 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina