Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Ikrar Bersama dengan Penuh Welas Asih

Di awal tahun Masehi dan akhir tahun Imlek ini, saya mendoakan kalian semua semoga bisa membina berkah sekaligus kebijaksanaan. Setiap hari, dengan menyelamatkan pasien dan berbuat baik, kalian telah membina berkah. Dalam memberikan pengobatan, kalian berusaha mengejar kemajuan demi menyelamatkan pasien dan membina kebijaksanaan. Sungguh, segala pencapaian kita didukung oleh akumulasi waktu. Ketidakkekalan bisa datang dalam sekejap. Kita harus menghargai setiap detik yang kita lalui dengan tenteram, membina pikiran benar setiap waktu, dan menghargai ruang kita berada.

RS Tzu Chi Dalin merupakan tempat yang indah dan tenang. Dari balkon mes, kita bisa melihat keindahan matahari terbit yang warnanya kemerahan. Demikianlah ruang kita berada. Antarsesama manusia bekerja sama untuk bersumbangsih di ruang ini. Kalian bercita-cita menjadi dokter atau perawat karena ingin menyelamatkan pasien. Cita-cita ini merupakan tekad dan ikrar.

 

Berhubung telah memilih arah yang benar, maka menghadapi kesulitan apa pun, kalian bisa mengatasinya. Sesungguhnya, selama 50 tahun lebih ini, Tzu Chi menghadapi banyak kesulitan. Dalam melakukan banyak hal, hati kita juga dipenuhi pergumulan. Meski demikian, kita bisa bertahan dengan keteguhan. Jadi, menghargai waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia, ini sangatlah penting.

Kita melihat laporan kasus transplantasi hati yang melibatkan banyak kepala departemen dan dokter. Semua departemen bekerja sama untuk menyelamatkan pasien. Dengan keterampilan masing-masing, mereka bekerja sama dengan harmonis untuk menyelamatkan pasien. Sang putri mendonorkan hatinya yang masih sehat untuk menyelamatkan nyawa sang ayah. Dia sangat berani. Ini sungguh menyentuh.

Ayahnya yang penuh berkah telah terselamatkan. Kita berharap ayahnya dapat mengembangkan nilai hidupnya dengan bersumbangsih. Tanpa bersumbangsih, hidup kita akan sia-sia. Dengan bersumbangsih bagi sesama, kita bisa menjadi penyelamat dalam hidup orang lain. Orang yang dapat menolong sesama adalah penyelamat dalam hidup orang lain. Saya sangat tersentuh. Kisah yang menyentuh sangatlah banyak.

 

Saya juga ingin bersyukur atas hal-hal yang telah dilakukan oleh badan misi kesehatan. Kalian menjalankan misi kesehatan dan amal secara bersamaan. Dalam baksos kesehatan di pedesaan ataupun penyuluhan sanitasi untuk mencegah timbulnya penyakit, kita selalu bisa melihat para dokter, perawat, dan anggota TIMA. Mereka menjangkau rumah warga di berbagai komunitas untuk menolong pasien yang kekurangan atau mengalami keterbatasan fisik. Mereka juga membantu membersihkan rumah pasien.

Jadi, selain menjaga kesehatan fisik pasien, mereka juga memperhatikan lingkungan tempat tinggal pasien. Ini sungguh tidak mudah. Demikianlah misi kesehatan dan amal dijalankan secara bersamaan. Demikianlah kehangatan di dunia ini. Saya sangat bersyukur. Inilah nilai budaya humanis dalam misi kesehatan. Ini juga dijadikan teladan untuk mendidik murid-murid kita. Jadi, kita harus menggenggam waktu.


Hidup kita harus bernilai. Jika tidak membawa manfaat bagi sesama, maka hidup kita sia-sia. Dengan pemikiran seperti inilah, saya memaksa diri sendiri untuk bersumbangsih selama masih bisa bernapas. Ini mendatangkan kebahagiaan. Demikianlah insan Tzu Chi. Untuk memperoleh kebahagiaan, kita harus bersumbangsih. Dalam ajaran Buddha, ini disebut sukacita dalam Dharma. Jadi, bukan hanya sukacita, melainkan sukacita dalam Dharma.

Terlebih di bidang medis, kalian telah belajar dalam waktu lama. Dari menuntut ilmu di fakultas kedokteran hingga memberikan pengobatan dan melakukan penelitian, kalian terus mengakumulasi pengalaman sehingga tahu bagaimana menangani pasien. Dengan pengalaman dan niat untuk bersumbangsih, kalian menyelamatkan pasien. Ini membuat kalian dipenuhi sukacita. Ini disebut sukacita dalam Dharma.


Kita bukan sekadar bersukacita. Sukacita akan berlalu dengan cepat. Sukacita dalam Dharma diperoleh dari sumbangsih tanpa pamrih. Selain itu, nilai hidup kalian juga berkembang karena kalian bertanggung jawab terhadap pekerjaan kalian. Singkat kata, saya bersyukur kepada seluruh dokter, perawat, dan staf di rumah sakit kita. Berkat kerja sama yang harmonis dan cinta kasih kalian, RS Tzu Chi Dalin bisa memberikan pelayanan yang baik dan mengemban tanggung jawab atas pasien kritis. Ini sungguh tidak mudah. Saya sangat bersyukur.

“Master yang terhormat dan terkasih, RS Tzu Chi Dalin sudah berdiri 18 tahun. Para dokter, perawat, staf administrasi, dan relawan kita selalu bersiteguh untuk mewujudkan harapan Master terhadap misi kesehatan. Misi kesehatan Tzu Chi mengobati jiwa dan raga pasien. Kami pasti akan bersungguh hati menjalankan misi di RS Tzu Chi Dalin. Kami pasti mengasihi dan melindungi RS Tzu Chi Dalin. Kami pasti akan mengembangkan RS Tzu Chi Dalin agar Master tidak khawatir. Kami akan harmonis tanpa pertikaian dan menciptakan berkah bersama agar Master bisa tenang,” Lai Ning-sheng, Kepala RS Tzu Chi Dalin dalam Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2018.

 

Melihat para dokter dan perawat kita bekerja sama dengan harmonis, saya sering berkata pada diri sendiri bahwa saya sangat dipenuhi berkah karena ada begitu banyak orang yang bersedia dengan sepenuh hati dan tekad berjalan bersama saya. Ini merupakan doa saya bagi diri sendiri. Saya juga sangat bersyukur atas ikrar kalian. Saya mendoakan kalian dengan tulus. Semoga kita selalu memiliki kesatuan hati dan tekad.

Baik antara guru dan murid maupun sesama relawan dan staf, semua orang harus bekerja sama dengan harmonis. Dengan mengembangkan nilai hidup dan memperoleh sukacita dalam Dharma, hidup kita akan selamanya bahagia dan penuh makna. Saya bersyukur pada kalian semua. Tahun Baru Imlek akan segera tiba. Semoga kalian bisa bersungguh-sungguh membangun tekad dan ikrar. Pada saat yang sama, mari kita berdoa dengan tulus semoga di mana pun kita berada, lingkungan sekitar kita aman dan tenteram. Saya mendoakan kalian.

 

Mempertahankan tekad awal dan mengatasi segala kesulitan

Menyelamatkan kehidupan dan senantiasa dipenuhi sukacita dalam Dharma

Menjalankan misi di RS Tzu Chi Dalin melindungi kesehatan semua orang

Guru dan murid bersama-sama menjalankan ikrar dengan penuh welas asih

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Januari 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 14 Januari 2019

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -