Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Ikrar Bersama
Ji Duo, Ketua pelaksana Tzu Chi New York. “Kami senang sekali kalian semua bisa bergabung dengan kami malam ini untuk memperingati ultah Tzu Chi yang ke-50. Ini juga merupakan pertama kalinya Tzu Chi menggelar kegiatan di Lincoln Center.” “Ini untuk pertama kalinya kita mengundang begitu banyak orang yang belum mengenal Tzu Chi. Kini mereka telah memahami semangat Tzu Chi selama 50 tahun ini dalam menyebarkan cinta kasih universal di berbagai tempat di seluruh dunia.”
Untuk memperingati ultah Tzu Chi Taiwan yang ke-50 dan ultah Tzu Chi New York yang ke-25, insan Tzu Chi AS mengundang Yin Zheng-yang, Wan Fang, dan Li shou-quan dalam konser amal di 11 tempat. Setiap konser berjalan lancar. Perlu kita ketahui bahwa untuk menggelar konser seperti ini, semua orang harus bekerja sama dengan harmonis. Mereka harus bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Selain itu, insan Tzu Chi juga giat berlatih demi mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra untuk menyebarkan Dharma. Relawan di setiap tempat sangat giat berlatih.
Lihatlah relawan Tzu Chi, Wu He-mei. Bodhisatwa lansia ini menempel catatan di berbagai tempat di rumahnya agar tidak lupa untuk terus berlatih. “Saya sudah lanjut usia. Agar tidak mengganggu orang lain, saya harus lebih bersungguh hati. Jika yang lain berlatih dua kali, maka saya harus berlatih 12 kali. Saya harus giat berlatih hingga tidak ada gerakan yang salah.” Dia sungguh mengagumkan. Meski dia sudah lanjut usia, tetapi semangat belajarnya membuat orang sangat tersentuh. Saya sungguh sangat tersentuh.
Kita juga melihat Relawan Lai. Saat Tzu Chi New York didirikan, Relawan Lai dan istrinya sudah bergabung. Mereka merupakan relawan senior. Tzu Chi New York telah berdiri selama 25 tahun. Tahun ini, Relawan Lai telah berusia 81 tahun. Selama ini, mereka menapaki jalan yang sama dengan kesatuan hati dan tekad. Mereka mengemban misi Tzu Chi bersama. Namun, pada bulan Juli tahun ini, sang istri meninggal dunia. Relawan Lai masih sangat merindukannya. Meski demikian, dia tetap berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. “Selama 50 tahun ini, Master memiliki tekad yang tak tergoyahkan.Sebagai murid Master, kita harus mewarisi tekad Master. Dalam pementasan kali ini, kita akan menampilkan ikrar yang tak tergoyahkan. Ini berarti bahwa saya harus mengikuti langkah Master untuk selamanya.”
Para relawan di New York melakukan persiapan sejak bulan Februari hingga tampil pada tanggal 16 Oktober lalu. Dalam jangka waktu yang begitu panjang, para relawan kita berlatih berkali-kali. Sungguh, setiap orang penuh rasa tanggung jawab. Kita juga melihat pertunjukan China Disabled People's Performing Art Troupe. Tzu Chi menyalurkan bantuan pascabanjir di wilayah timur Tiongkok sehingga bisa menjalin jodoh dengan mereka. Kali ini, berhubung Tzu Chi New York memperingati ulang tahunnya yang ke-25 sekaligus ulang tahun Tzu Chi Taiwan yang ke-50, mereka turut menampilkan pertunjukan Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan Seribu. Pertunjukan mereka sangat luar biasa. Insan Tzu Chi juga mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra serta pertunjukan lonceng dan genderang. Celana yang mereka kenakan terbuat dari kain yang pernah digunakan dalam kegiatan sebelumnya. Relawan kita menyimpan kain tersebut. Kali ini, berkat keterampilan seorang relawan kita, kain tersebut dijahit menjadi celana-celana yang begitu indah.
Lihatlah, dengan mendaur ulang kain tersebut, mereka bisa menghemat uang. Kita bisa melihat mereka bersungguh hati berlatih hingga sangat terampil. Mereka juga mempersembahkan kisah Mahabhiksu Jian Zhen. Lihatlah, relawan di New York membagi diri ke dalam empat kelompok untuk berlatih secara terpisah. Ini sungguh tidak mudah. Pementasan mereka pada tanggal 16 Oktober lalu sungguh mengagumkan.
Salah satu penonton, Patrchi Lodona mengungkapkan. “Yang saya rasakan lewat pertunjukan ini bukan hanya keprofesionalan yang luar biasa, tetapi juga rasa peduli orang-orang dalam organisasi ini yang didasari oleh rasa kemanusiaan yang besar. Terima kasih telah mempersembahkan pertunjukan seperti ini di New York.”
Ji Duo, Ketua pelaksana Tzu Chi New York, “Kami ingin mengajak kalian semua untuk mengeluarkan ponsel kesayangan kalian dan mengubah rasa haru menjadi tindakan nyata. Baik donasi sebesar 1, 5, 10, 100, 1.000, maupun 10.000 dolar NT, semuanya sangat berarti.” “Warga New York begitu banyak. Jika semua orang memiliki kesatuan hati dan tahu untuk bersumbangsih, maka akan terbentuk banyak Bodhisatwa Avalokitesvara Berlengan Seribu di dunia kita.”
Konser amal juga digelar di negara bagian lain. Secara keseluruhan, ada sebelas konser yang digelar di New Jersey, Washington, D. C., Chicago, Texas, dan tempat lainnya. Kesungguhan hati relawan setempat sungguh membuat orang tersentuh. Ini bukan hanya demi menggalang dana. Tzu Chi AS sering berperan di panggung internasional. Saat bencana terjadi, insan Tzu Chi AS tidak bisa berpangku tangan dan selalu memberikan bantuan. Contohnya saat Ekuador, Haiti, Sierra Leone, dan negara lainnya dilanda bencana.
Kini, untuk menyalurkan bantuan internasional, mereka membutuhkan cinta kasih orang banyak. Karena itulah, insan Tzu Chi AS membangun ikrar agung untuk menggelar kegiatan besar seperti ini. Setiap orang sangat tekun dan bersemangat untuk berpartisipasi. Semua orang menyatukan hati dan bekerja sama dengan harmonis. Ini bukanlah hal yang mudah.
Pimpinan para relawan harus mengembangkan kemampuannya untuk membimbing semua relawan. Meski sangat lelah, setiap relawan merasa dipenuhi berkah dan kebahagiaan. Seperti inilah insan Tzu Chi. Singkat kata, setiap relawan bersumbangsih dengan sukarela serta merasa dipenuhi berkah dan kebahagiaan. Kegiatan seperti ini merupakan kesempatan terbaik bagi relawan kita untuk melatih diri. Mereka terjun ke tengah masyarakat dan menyebarkan cinta kasih ke dalam hati setiap orang.
Bruce Knotts, Direktur Unitarian Universalist United Nations Office. “Ini mengenai filosofi bersumbangsih dan memberi. Kalian menciptakan sukacita dan welas asih dengan bersumbangsih. Inilah yang saya dapatkan dari Yayasan Tzu Chi. Saya juga berusaha melakukannya.”
Carmen R. Velasquez, Hakim agung Mahkamah Agung New York. “Saya tak pernah menghadiri penggalangan donasi, tetapi saya datang ke sini karena saya percaya bahwa organisasi ini melakukan hal yang benar. Mereka menolong sesame tanpa memikirkan keuntungan pribadi. Ini bukan hanya tentang satu relawan, tetapi seluruh relawan Tzu Chi. Kita bisa melihat kebaikan yang sedang dilakukan organisasi ini. Bukan hanya di Ekuador, tetapi juga di tempat lain.”
Dengan hati penuh sukacita dan welas asih, insan Tzu Chi Amerika Serikat bersumbangsih tanpa pamrih. Mereka juga berusaha untuk membangkitkan sukacita dan welas asih orang lain. Ini sungguh mengagumkan. Saya sangat tersentuh melihatnya.
Cuaca yang tidak bersahabatmenimbulkan banyak penderitaan
Bodhisattva giat melatih diridan menjangkau orang-orang yang menderita
Bekerja sama untuk bersumbangsih bagaiBodhisattva Avalokitesvara Berlengan Seribu
Membangkitkan welas asih diri sendirisekaligus welas asih orang lain
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Oktober 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 22 Oktober 2016