Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Ikrar demi Manfaat Orang Banyak

Bodhisatwa sekalian, kita harus memahami bahwa kehidupan ini sangat singkat dan waktu yang kita miliki terbatas. Dari begitu banyak hal yang terjadi di dunia ini, kita harus memahami bahwa kehidupan manusia penuh dengan penderitaan. Di manakah letak penderitaan ini? Apakah hati kita tergugah? Adakah sesuatu yang bisa kita pelajari darinya?

Kemarin, Relawan Faisal Hu kembali ke Griya Jing Si dan berbagi dengan saya tentang kondisi di Turki. Dia juga membahas tentang negara yang membutuhkan bantuan dari kita. Tadinya, kita sudah menyalurkan bantuan ke 116 negara dan wilayah. Kini, akan bertambah satu negara lagi, yaitu Lebanon.


Mengenai Lebanon, saya sering melihat dan mendengar dalam siaran berita bahwa negara ini kurang damai dan sering terkena dampak bencana akibat ulah manusia. Beberapa waktu lalu, akibat ledakan di Beirut, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal. Kondisi di sana sungguh memprihatinkan dan membuat orang tidak tega melihatnya.

Kita bisa melihat bangunan beratap rendah yang sebagian besar diperbaiki dengan potongan lembaran plastik, seng, dan sebagainya yang dipungut dari luar. Asalkan ada lembaran yang datar, mereka dapat menggunakannya untuk menutupi atap. Mereka juga memungut ban bekas untuk menahannya dari atas.

Sebagian orang, seperti lansia, perempuan, dan anak-anak, bahkan tidak mampu untuk memungut barang-barang seperti itu. Ada pula orang yang tidak memiliki tempat untuk bernaung. Jadi, kehidupan manusia penuh penderitaan. Demikianlah kondisi yang dihadapi warga di sana.

Ini adalah pertama kalinya kita akan menyalurkan bantuan di negara ini. Ini merupakan negara terbaru yang akan kita jangkau. Insan Tzu Chi Turki yang akan memberikan bantuan bersama organisasi amal lain. Kelak, kita dan organisasi tersebut akan menghimpun tenaga dan materi untuk melakukan survei dan membagikan bantuan.


Kemarin, Relawan Hu melaporkan tentang hal ini. Melihat kondisi di Lebanon, kita tidak bisa tidak bersumbangsih. Kita bisa melihat bahwa kehidupan manusia penuh dengan penderitaan yang tak terkira.

Kemarin, saya juga berkata kepada para insan Tzu Chi bahwa kita yang hidup tenteram harus menyadari dan menghargai berkah. Setiap orang yang hidup berkecukupan hendaklah berpuas diri. Adakalanya, kita bisa melihat banyak sisa makanan yang dibuang. Menyia-nyiakan sumber daya alam seperti ini berarti tidak menghargai berkah dan menciptakan karma buruk kolektif. Saya sungguh khawatir melihatnya.

Jadi, mari kita bersama-sama mengimbau orang-orang untuk menghindari konsumsi daging. Yang terbaik ialah menciptakan berkah dengan bervegetaris. Selain itu, ambillah makanan sesuai porsi makan masing-masing. Jangan ambil melebihi porsi makan sehingga banyak makanan yang terbuang. Intinya, kita harus menghargai berkah. Ini merupakan pelajaran besar.

Sungguh, kini sudah waktunya bagi semua orang untuk memahami hal ini. Kita harus senantiasa menghargai berkah dan kembali menciptakan berkah. Menciptakan berkah sangat penting, menghargai berkah pun tak boleh diremehkan. Kita harus memandang penting prinsip "menghargai berkah", juga harus meningkatkan kesadaran untuk menciptakan berkah, baru bisa melindungi bumi.


Berkah bagaikan atmosfer yang melindungi kita. Jika kita tidak menciptakan berkah, atmosfer ini tidak akan terbentuk. Jadi, kita harus menciptakan berkah. Berkah bagaikan lapisan pelindung. Intinya, setiap orang hendaknya menghargai berkah.

Jangan menyia-nyiakan sumber daya alam. Jadi, sebagai insan Tzu Chi, kita harus menciptakan dan menghargai berkah.

Kita mendengar banyak berita tentang bencana. Bencana alam terjadi silih berganti. Selain itu, juga ada bencana akibat ulah manusia. Semua ini mendatangkan penderitaan. Setelah mendengar tentang begitu banyak penderitaan di dunia ini, kita hendaknya menyadari berkah. Setelah menyadari berkah, kita harus bersumbangsih.

Berkah ialah kebahagiaan yang diperoleh ketika bersumbangsih; kebijaksanaan ialah kedamaian batin yang diperoleh dari sikap penuh pengertian. Kata Renungan Jing Si ini sudah dihafal oleh banyak orang. Banyak orang yang sudah hafal sejak beberapa tahun lalu.


Relawan yang baru bergabung mungkin belum pernah mendengarnya. Saya berharap relawan senior kita dapat membimbing para relawan baru dan berbagi Kata Renungan Jing Si ini dengan mereka.

Kita yang dipenuhi berkah hendaknya menyadari berkah. Kita memperoleh kebahagiaan ketika bersumbangsih. Kita dipenuhi berkah karena kita bersumbangsih. Kita memiliki kebijaksanaan karena kita mendengar Dharma. Dengan mendengar Dharma, kita tahu untuk bersumbangsih.

Kita melihat semua penderitaan di dunia ini dan berusaha untuk membuka pintu hati orang-orang agar semua orang dapat bekerja sama dengan harmonis. Dengan mewujudkan dunia yang harmonis dan masyarakat yang tenteram, barulah kita dapat menciptakan berkah bagi dunia.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mengimbau orang-orang untuk menghimpun tetes demi tetes cinta kasih demi bersumbangsih bagi orang-orang yang menderita di seluruh dunia. Ini sangatlah penting.

Dengan welas asih memperhatikan dan menolong orang-orang yang menderita
Menghimpun kebajikan untuk membantu orang-orang melewati musim dingin
Menjalankan ikrar demi membawa manfaat bagi orang banyak
Menghargai dan menciptakan berkah serta melindungi alam semesta

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Oktober 2020          
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 Oktober 2020
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -