Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Misi Amal dan Misi Kesehatan secara Bersamaan

“Di sini kami berikrar, kami akan selalu ingat bahwa kami adalah murid Buddha yang menapaki Jalan Tzu Chi. Di bawah bimbingan Master, kami akan senantiasa tekun dan bersemangat untuk menjalankan pelatihan ke dalam dan praktik ke luar serta menjadi guru yang tak diundang agar semua makhluk dapat terbebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan,” Staf badan misi kesehatan mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek.

“Semua staf medis dari RS Tzu Chi Dalin berikrar dengan tulus dan penuh hormat. Sesuai dengan tiga harapan Master, kami akan menjaga kemurnian hati dan menanam ladang berkah, mengemban misi Tzu Chi dengan sukacita, dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Kami bertekad untuk menjadikan ajaran Jing Si sebagai inti dan membangkitkan semangat dalam mazhab Tzu Chi. Kami sangat berterima kasih atas nasihat dan doa Master. Kami pasti akan menapaki jalan ini selamanya. Lewat misi kesehatan Tzu Chi, kami membina berkah dan meringankan penderitaan sesama. Dengan penuh kebijaksanaan, kami melindungi kehidupan,” lanjut para Staf badan misi kesehatan.

Kemarin, para perwakilan dari badan misi kesehatan Tzu Chi kembali ke Griya Jing Si untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada saya. Lewat laporan pencapaian mereka, kita dapat mendengar bahwa mereka bukan hanya mengobati penyakit fisik pasien, tetapi juga mengobati penyakit batin pasien dan membantu pasien membersihkan rumah. Semua itu sungguh membuat saya gembira.

Staf medis dari RS Tzu Chi Yuli dan Guanshan juga sangat bersungguh hati. Selain menjaga kesehatan warga di pedesaan, mereka juga menanam lobak, membuat acar, dan lain-lain. Semua itu sungguh menyentuh hati. Ini merupakan ciri khas misi kesehatan Tzu Chi. Setiap rumah sakit bagaikan satu keluarga yang sangat indah. Kemarin saya sangat gembira. Mereka mempersembahkan kue mangkuk untuk saya. Sungguh membuat orang bersukacita.

Kita juga melihat Kepala Rumah Sakit Lai memimpin para dokter untuk mencurahkan perhatian dan membantu pasien membersihkan rumah karena sebentar lagi sudah Tahun Baru Imlek. Ada seorang bapak tua dan anaknya yang sama-sama menderita keterbelakangan mental. Rumah mereka sangat berantakan.

“Barang-barang ini di dalam sudah menumpuk selama 8 hingga 9 tahun. Tumpukan barang itu sudah berjamur. Selain berjamur, ia juga mengeras dan padat seperti lumpur. Kami kesulitan untuk mencangkulnya. Saat ada barang yang tertarik, debu-debu pun beterbangan,” Staf medis RS Tzu Chi Guanshan.

Lihatlah, para dokter bekerja sama untuk membersihkan rumah itu. Mereka menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membersihkannya. Kepala RS Lai dan para kepala departemen bekerja sama membersihkan rumah itu. Para perawat dan staf medis dari berbagai departemen juga sangat bersungguh hati. Begitu pula dengan staf medis RS Tzu Chi Hualien.

Lihatlah mangkuk toilet yang begitu kotor itu. Entah sudah berapa tahun toilet itu tidak dibersihkan. Kepala dan wakil kepala rumah sakit masuk ke dalam rumah pasien untuk membantu membersihkannya. Kepala rumah sakit, wakil kepala rumah sakit, dan staf medis dari berbagai departemen, semuanya turut berpartisipasi.

 

Di Yuli, ada seorang kakek yang sakit. Relawan kita pun membawanya ke rumah sakit untuk berobat. Rumah kakek itu sangat kotor dan bobrok. Karena itu, staf rumah sakit kita pergi membantunya memperbaiki rumah. Selain langit-langitnya sudah diperbaiki dan menjadi terang, semua peralatan dapur, perabot, dan kursi juga kami bersihkan hingga sangat bersih.

“Lihat. Anda lihat tidak? Wah, sangat cantik. Di sini ada air, apa Anda melihatnya? Kami menggunakan air lembah yang tidak pernah kering. Kebutuhan air kakek tidak terlalu banyak. Jadi, ini sudah cukup untuknya. Kami hanya perlu menyambungkan pipa air untuknya,” kata seorang Staf medis RS Tzu Chi Guanshan.

Lihatlah, inilah kegiatan kepala RS Tzu Chi, wakil kepala RS Tzu Chi, dan para kepala departemen sebelum Tahun Baru Imlek. Selain itu, mereka juga mengantarkan barang-barang keperluan Tahun Baru Imlek. Inilah sumbangsih mereka. Mereka juga membantu para pasien untuk merayakan Tahun Baru Imlek lebih awal.

Rumah Sakit Tzu Chi juga bekerja sama dengan relawan komunitas untuk mengadakan acara makan bersama. Inilah perpaduan misi kesehatan dan misi amal Tzu Chi. Dengan begitu, ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi dapat terus dijalankan. Saya sungguh tersentuh.

“Kami tidak akan melupakan nasihat Master. Kami akan senantiasa tekun dan bersemangat. Setiap orang mendengar Dharma untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Kami akan lebih bersungguh hati untuk meneladani hati Buddha dan menjalankan tekad Guru. Master, kami mengasihi Master. Kami adalah relawan Tzu Chi dari Jiujiang, Tiongkok. Mulai hari ini, kami akan melangkah dengan mantap untuk mengemban misi Tzu Chi di komunitas, melakukan kegiatan daur ulang dengan baik, dan menyucikan hati manusia,” Relawan Tzu Chi Jiujiang mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek.

“Relawan Tzu Chi dari Myanmar berikrar kepada Master. Murid Jing Si dari Myanmar berikrar kepada Master. Kami akan bekerja sama dengan kesatuan hati dan harmonis untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa. Harap Master tenang,” Relawan Tzu Chi Myanmar mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek.

Saya mendoakan kalian dan berterima kasih atas semangat dan ketekunan kalian.

Kita juga melihat dr. Qua yang mendampingi beberapa anak remaja bagaikan ayah kandung mereka. Beliau sungguh bersahabat dan penuh cinta kasih. dr. Qua sudah sangat senior. Dia juga merupakan salah satu pelopor TIMA di Filipina. Dia mengenal Tzu Chi lewat ibunya. Dia adalah anak yang berbakti.

Ibunya berkata padanya, “Sebagai seorang dokter, kamu hendaknya membantu Master untuk menjaga warga Filipina yang menderita penyakit dan hidup kekurangan.” dr. Qua sangat patuh. Karena itu, dia bersama dengan dr. Leh dan beberapa dokter lain membentuk sebuah tim untuk mengadakan baksos kesehatan di pulau terpencil. Mereka telah melakukan baksos kesehatan selama lebih dari 20 tahun.

Setiap kali melakukan baksos kesehatan, mereka dapat melayani ribuan pasien. Hingga kini, mereka masih terus bersumbangsih. Inilah kekuatan cinta kasih. Mereka berkata bahwa  mereka akan mengikuti langkah saya. Saya sangat tersentuh melihatnya.

Begitu pula dengan relawan di Thailand. Di Thailand juga ada pengungsi. Relawan Tzu Chi Thailand-lah yang bertanggung jawab untuk mengadakan baksos kesehatan di Thailand. Pasien yang datang sangat banyak. Mereka juga menjadi penerjemah untuk menjembatani pasien dan dokter. Inilah misi kesehatan Tzu Chi di luar negeri. Saya sangat berterima kasih karena selama 50 tahun ini, Tzu Chi terus menjangkau negara-negara lain untuk mengembangkan kekuatan cinta kasih. Saya sungguh tersentuh.

Saya sangat bersyukur karena seiring berlalunya waktu, jalinan jodoh Tzu Chi semakin luas dan Bodhisatwa juga terus bermunculan untuk menyucikan hati manusia dan menciptakan Tanah Suci di dunia. Saya sangat berterima kasih karena setiap orang telah mengembangkan cinta kasih untuk menyalakan pelita batin. Pelita batin ini harus terus diwariskan untuk menyucikan hati banyak orang agar kekuatan cinta kasih di dunia dapat semakin banyak dan tersebar luas.

Melindungi cinta kasih pasien dalam menyambut Tahun Baru Imlek
Menjalankan misi amal dan
 misi kesehatan Tzu Chi secara bersamaan

Bersatu hati untuk mengadakan baksos kesehatan

Menyucikan batin dan mewariskan pelita batin

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Januari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 29 Januari 2017

 

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -