Ceramah Master Cheng Yen: Menjalankan Misi Buddha dengan Keyakinan dan Praktik Nyata
Memberikan bantuan kepada korban bencana dan orang yang membutuhkan bantuan darurat, inilah yang dilakukan oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia. Asalkan bisa menjangkau orang-orang yang menderita, relawan Tzu Chi selalu berinisiatif untuk bergerak. Jadi, mereka sungguh merupakan Bodhisatwa dunia yang menjangkau semua makhluk yang menderita.
Setiap orang tentu tahu bahwa Buddha telah menyadari kebenaran tentang waktu, ruang, hubungan antarmanusia, dan empat fase fenomena. Waktu sering diulas dalam ajaran Buddha, terutama dalam Sutra. Ketika melantunkan Sutra, yang pertama saya lihat ialah waktu. Setiap kali saya hendak membabarkan Sutra, isinya selalu dimulai dengan "demikianlah yang pernah saya dengar, pada suatu ketika...". Ini menunjukkan waktu.
Dalam Sutra juga disebutkan di mana Buddha berada untuk menunjukkan ruang dan kepada siapa Buddha membabarkan Dharma untuk menunjukkan hubungan antarmanusia. Buddha mencapai pencerahan lebih dari 2.500 tahun yang lalu dan kita mempraktikkan ajaran-Nya sekarang. Saat itu, Buddha membangkitkan kebijaksanaan orang-orang dan kini, kita menciptakan berkah bagi dunia lewat tindakan nyata untuk menyelamatkan orang-orang yang menderita.
Sekaranglah waktunya bagi kita untuk menjalankan misi yang dipercayakan Buddha kepada kita. Untuk itu, kita hendaklah bertindak secara nyata untuk memperhatikan orang-orang menderita di dunia berlandaskan kebijaksanaan, cinta kasih, dan welas asih. Dalam proses ini, kita terus menyebarkan kekuatan cinta kasih.
Setelah menerima Dharma, kita hendaklah mengerahkan kekuatan kita. Jadi, kita hendaklah yakin pada ajaran Buddha. Buddha mengajari kita tentang nilai kehidupan. Sesungguhnya, segala sesuatu adalah kosong. Kita hendaklah memahami tentang kekosongan. Ada eksistensi ajaib di balik kekosongan.
Semua materi di dunia ini tidak terlepas dari fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Setiap manusia akan mengalami fase lahir, tua, sakit, dan mati. Segala sesuatu tidaklah kekal, hanya Dharma yang bersifat abadi.
Pada zaman Buddha, Beliau telah membabarkan Dharma selama 49 tahun. Saat itu, alat transportasi sangatlah terbatas dan populasi manusia tidak banyak. Namun, ajaran Buddha mencakup semua kebenaran sejati. Kemudian, orang-orang yang bijaksana menuangkan semangat Buddha menuangkan semangat Buddha dalam bentuk tulisan yang menakjubkan sehingga Dharma dapat dibabarkan berdasarkan tulisan tersebut. Jadi, baik secara lisan maupun tulisan, Dharma dapat terus diwariskan.
Kini saya sering mengingatkan insan Tzu Chi untuk mendengar, membabarkan, dan mewariskan Dharma karena hanya manusialah yang dapat membabarkan Dharma, bukan sebaliknya. Pada zaman sekarang, setiap orang dapat mendengar Dharma dengan mudah. Namun, sebagian orang mungkin berpikir, "Tidak apa-apa jika saya tidak mendengar Dharma sekarang. Saya telah merekamnya. Saya dapat mendengarnya setelah pulang ke rumah." Sesungguhnya, itu tidak menghormati Dharma. Meskipun Dharma sangatlah baik dan menakjubkan, tetapi sulit bagi manusia untuk menyerapnya ke dalam hati. Ini sangat disayangkan. Jadi, sulit bagi manusia untuk mencapai pencerahan sempurna.
Setelah menapaki Jalan Tzu Chi selama lebih dari 50 tahun, kini saya melihat semua insan Tzu Chi telah menyerap ajaran saya ke dalam hati. Karena itu, saya sangat bersukacita. Namun, kalau dipikir-pikir, hanya ada puluhan ribu, ratusan ribu, ataupun jutaan orang yang mendengarkan ceramah saya. Berkat kemajuan teknologi, mungkin ada puluhan juta orang dapat mendengar ceramah saya di seluruh dunia.
Namun, dibandingkan dengan populasi dunia yang hampir mencapai delapan miliar, betapa sedikitnya puluhan juta dan jutaan orang. Jadi, kita hendaklah menyebarluaskan Dharma. mendengar Dharma dan bertekad untuk terus menggalang Bodhisatwa dunia. Dengan demikian, barulah kita dapat menyucikan hati manusia.
Sepanjang hidup saya, saya terus mengatakan bahwa saya berikrar untuk menyucikan hati manusia. Namun, usia kehidupan manusia terbatas. Waktu terus bergulir, waktu saya pun akan tiba suatu hari nanti.
Di masa mendatang, seluas apa semangat Tzu Chi dan Sutra Bunga Teratai akan tersebar dan berapa banyak orang yang bersedia menerimanya? Tidak ada yang tahu. Jadi, kita harus bersungguh hati terhadap waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia.
Bagaimana membimbing orang menyerap Dharma agar dapat menyucikan hati manusia? Apakah ada cara? Apa yang bisa kita lakukan? Sungguh tak berdaya. Kita harus terus berusaha keras untuk membimbing orang lain. Kini, kita bagaikan orang-orang yang ada dalam kisah kota bayangan. Kehidupan-kehidupan lampau kita bagaikan kota bayangan. Ini disebut fase kehidupan.
Kehidupan sebelumnya kita telah berlalu. Berkat jalinan jodoh di kehidupan sebelumnya, kita pun terlahir di sini di kehidupan sekarang. Di kehidupan sekarang, baik menciptakan berkah maupun karma buruk, semuanya akan tersimpan. Jika pada kehidupan sekarang, berkah yang kita ciptakan belum cukup, kita bisa menciptakan lebih banyak berkah di kehidupan mendatang. Namun, jika dalam setiap kehidupan, kita sudah melakukan yang terbaik, mengembangkan kebijaksanaan, dan menciptakan berkah bagi dunia, maka berkah dan kebijaksanaan kita akan terus bertumbuh dari kehidupan ke kehidupan.
Mari kita berhimpun dalam kesatuan tekad untuk membuka Jalan Bodhisatwa yang lebih luas. Karena dunia ini begitu luas, kita harus menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia lagi. Kekuatan dari segelintir orang saja tidaklah cukup, kita membutuhkan kekuatan orang banyak. Jadi, setiap orang hendaklah membangun tekad dan ikrar.
Dalam setiap sesi Pemberkahan Akhir Tahun, saya mendengar insan Tzu Chi berkata, "Kami hendak mengikuti langkah Master." Lalu, saya menjawab, "Ikutilah saya dengan sungguh-sungguh." Singkat kata, ini harus diteruskan dari generasi ke generasi dan dari kehidupan ke kehidupan. Inilah misi kita sekarang yang akan terwujud kelak.
Buddha membabarkan Dharma untuk membangkitkan kebijaksanaan
Mempelajari, meyakini, dan mempraktikkan Dharma dengan penuh hormat
Menggenggam kehidupan sekarang untuk membimbing semua makhluk
Mewariskan cinta kasih hingga selamanya
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 08 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 10 Desember 2021