Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jalinan Jodoh Dharma yang Dalam

Tahun ini, pelantikan relawan luar negeri gelombang ketiga diadakan di Aula Jing Si Taichung. Relawan Tzu Chi dari 20 negara yang berjumlah hampir 400 orang dilantik di sini. Sejak tanggal 8 November, para panitia sudah mulai menata lokasi. Mereka menyambut kepulangan anggota keluarga dengan hati yang sangat tulus. Dengan penuh ketulusan, mereka membersihkan setiap sudut Aula Jing Si tanpa terkecuali. Saya sungguh tersentuh.

Saya tersentuh oleh ketulusan relawan Tzu Chi dalam menyambut kepulangan relawan Tzu Chi luar negeri. Inilah saudara se-Dharma. Jalinan jodoh saudara se-Dharma terjalin dari kehidupan ke kehidupan. Meski berbeda orang tua, berbeda kewarganegaraan, berbeda bahasa, berbeda ras, dan berbeda agama, tetapi semua orang berkumpul bersama dengan satu tujuan yang sama. Kalian menapaki jalan yang sama, memiliki tekad yang sama, memiliki guru yang sama, mendalami ajaran Jing Si yang sama, dan mempraktikkan mazhab Tzu Chi yang sama. Sungguh jalinan jodoh yang dalam. Kita semua adalah satu keluarga.

Beberapa hari ini, relawan yang membantu di Aula Jing Si Taichung berjumlah 7.865 orang. Saya sungguh tersentuh. Di Taipei, lebih dari 15.000 relawan bekerja sama untuk melangsungkan 5 kamp pelatihan. Setiap orang sangat tekun dan bersemangat. Bagi relawan yang belum mendapat sif bertugas, mereka tetap mengikuti setiap kelas pelatihan.

Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jalinan Jodoh Dharma yang Dalam

Mereka bukan hanya mendengar ceramah saya, sesungguhnya para relawan Tzu Chi di Taipei mengikuti setiap kelas yang ada. Ketekunan dan semangat mereka sungguh membuat saya tersentuh. Inilah relawan Tzu Chi. Mereka dapat memahami bahwa para relawan Tzu Chi luar negeri kembali ke Taiwan untuk mendalami Dharma.

Saat membahas bab Stupa Permata, saya menjelaskan “penjelamaan Buddha” sebagai Dharma. Benih Dharma ini ada di dalam diri setiap orang. Para relawan melakukan tindakan nyata dan membangun ikrar luhur untuk menebarkan benih Dharma ke setiap negara yang mereka kunjungi. Satu benih dapat tumbuh menjadi tak terhingga dan yang tak terhingga tumbuh dari satu benih.

Kita dapat melihat belakangan ini, ada banyak negara yang dilanda bencana. Relawan Tzu Chi juga selalu segera bergerak untuk memberikan bantuan. Selain memberikan bantuan, mereka juga mengajak orang untuk ikut berpartisipasi. Mereka belajar sambil melakukan serta memperoleh kesadaran darinya. Inilah cara relawan Tzu Chi melatih diri.

Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jalinan Jodoh Dharma yang Dalam

Tzu Chi telah berusia 50 tahun. Selama 50 tahun ini, saya terus berjuang demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Ajaran Buddha selalu ada dari pagi hingga malam. Roda Dharma di dunia terus berputar tanpa henti. Perputaran roda Dharma bagaikan planet yang terus berotasi dan berevolusi. Perputaran roda Dharma tidak boleh berhenti karena ia merupakan “pelicin” dan “pelumas” dunia ini. Tanpa Dharma, maka dunia ini akan kacau. Sama seperti saat sebuah planet keluar dari orbitnya, maka konsekuensinya sangatlah besar. Untuk dapat senantiasa berjalan di jalan yang benar, kita membutuhkan ajaran Buddha. Dengan adanya Dharma, baru hubungan antarsesama dapat harmonis dan roda Dharma dapat berputar dengan mulus. Saat roda Dharma berputar dengan mulus, barulah moralitas manusia dapat sempurna.

Kehidupan di dunia ini membutuhkan nilai moralitas. Untuk membangkitkan nilai moralitas, kita membutuhkan cara, yakni dengan ajaran Buddha. Lihatlah para relawan Tzu Chi di seluruh dunia. Semua orang memiliki kesatuan hati. Relawan Tzu Chi dari negara yang berbeda melakukan penyaluran bantuan untuk meringankan penderitaan sesama. Meski berasal dari negara yang berbeda-beda, tetapi setiap orang keluar dengan membawa cinta kasih yang sama.

Dari laporan mereka, kita dapat melihat bahwa mereka bersumbangsih dengan sepenuh hati dan tanpa memiliki pamrih. Mereka berusaha untuk memulihkan lokasi bencana, membangun kembali kehidupan para korban, serta menenangkan hati warga. Setelah penderitaan terlenyapkan, mereka pun berbagi Dharma. Para relawan juga memikirkan cara untuk menebarkan benih kebajikan.

Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jalinan Jodoh Dharma yang Dalam

Kita sangat berharap dapat menyucikan hati manusia. Untuk itu, hal paling mendasar yang dapat kita lakukan adalah memberi bantuan dengan penuh cinta kasih. Semua relawan memiliki satu niat yang sama. Setiap kali melihat relawan Tzu Chi dari beberapa negara berkumpul bersama untuk mengikuti pelatihan, saya sungguh merasakan sukacita dalam Dharma.

Sungguh bagaikan stupa-stupa permata yang bermunculan. Kalian telah menyerap ajaran Jing Si ke dalam hati. Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, kalian terus mewariskannya. Karena itulah, setiap orang memiliki semangat dan filosofi Tzu Chi yang sama. Setiap Dharma yang kita dalami merupakan “penjelamaan Buddha”. Saat “penjelmaan Buddha” berkumpul, maka itulah Dharma.

Setelah mendengar banyak Dharma, kita harus menenangkan hati untuk merenungkan dan memilah kekosongan dan eksistensi ajaib. Dharma juga harus dipilah. Ini adalah prinsip yang sama. Setelah memahami Dharma, kita dapat melihat berbagai penderitaan dan noda batin di dunia ini. Setelah menerima Dharma, kita harus menggunakannya untuk menyucikan hati dan mempraktikkannya secara nyata untuk membalas budi luhur Buddha. Kita juga harus melatih kemurnian hati kita.

Kita harus terjun ke tengah masyarakat tanpa terpengaruh oleh orang lain. Jika dapat mencapainya, maka itu berarti Dharma sudah menyerap ke dalam hati kita dan stupa permata sudah bermunculan. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita semua dapat menjadi “penjelamaan Buddha”  asalkan kita menyerap ajaran Buddha ke dalam hati dan mempraktikkannya dalam keseharian untuk membantu sesama. Ini yang disebut menyerap Dharma ke dalam hati. Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, kita semua dapat memiliki kesatuan hati.

Menyambut kepulangan saudara se-Dharma dengan hati yang tulus
Satu benih tumbuh menjadi tak terhingga dan terus menjalin jalinan jodoh Dharma
Hati bunga teratai bermekaran dan tidak ternoda
Berkumpul untuk mendalami ajaran Buddha

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 November 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 20 November 2016

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -