Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jodoh Baik secara Luas dan Membawa Manfaat bagi Masyarakat


Sungguh, ketika memasuki Aula Jing Si Taichung, suasana terasa begitu meriah dan penuh semangat. Suasana yang begitu hidup membuat saya merasa sangat tenang. Hal ini menunjukkan bahwa ladang pelatihan ini benar-benar adalah rumah bagi kita semua sehingga disebut sebagai keluarga besar. Jika keluarga besar ini terus berkembang, misi kita pun akan berkembang. Kita semua sudah sangat senior.

Saya sangat berterima kasih atas welas asih Master. Saya dilantik pada tahun 1993. Istri saya juga melayani sebagai relawan. Saya merasa sangat bersyukur. Tahun ini, saya berusia 86 tahun dan istri saya berusia 84 tahun. Jika digabung, usia kami berdua mencapai 170 tahun. Kemarin, kami bersama-sama menjadi relawan untuk melakukan daur ulang, pembersihan, dan survei kasus. Kami sangat bersyukur karena pekerjaan yang kami lakukan tahun lalu masih bisa kami teruskan hari ini. Ini menunjukkan bahwa kami dalam keadaan sehat. Sungguh, kesehatan adalah harta yang paling berharga,” kata Xu Shui-tian, relawan Tzu Chi.

Ikatan saya dengan Taichung telah berjalan selama puluhan tahun. Banyak orang berkata sudah lebih dari 30 tahun, tetapi kenyataannya lebih dari itu. Setiap kali datang ke Taichung, saya teringat dengan Master Da Hong. Taichung adalah salah satu awal mula tempat berdirinya kantor Tzu Chi. Relawan di sini benar-benar penuh semangat dan bersungguh hati.

Setiap relawan yang saya dengar dan lihat adalah mereka yang telah melangkah dengan Tzu Chi dari awal hingga saat ini. Saya merasa bahwa semuanya telah senior. Saat saya lihat satu per satu, terasa bahwa sejak awal hingga sekarang, tekad mereka tidak pernah mundur. Inilah yang paling berharga. Mereka sudah bergabung dengan Tzu Chi saat kita memulai kisah 50 sen. Semuanya terus berjalan dengan Tzu Chi hingga kini. Ini sangatlah berharga.


Kami mulai menggalang dana sejak bulan April 1991. Saya sangat berterima kasih kepada Master karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengubah jiwa kebijaksanaan semua anggota keluarga. Dahulu, kami tidak memahami bahwa hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga semua makhluk. Menjalankan misi Tzu Chi sangatlah bagus karena kita memiliki kesempatan untuk melatih diri, mengubah diri, dan mengubah semua anggota keluarga kita,” kata Kakak Chen Wan-yu, anggota komite nomor 2853.

Saya melihat semuanya bekerja demi ajaran Buddha dengan ketulusan hati. Kalian sangat tulus dalam menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah Kendaraan Agung. Ketulusan yang mendalam ini terlihat dari bagaimana semuanya bersumbangsih bagi semua makhluk. Meski bersumbangsih tanpa pamrih, semuanya merasa dipenuhi dengan sukacita karena memiliki tekad dan jalan yang sama.

Ketika sepakat untuk melakukan sesuatu, kita melakukannya bersama-sama. Setelah selesai, hati akan dipenuhi dengan sukacita. Pengalaman itu pun dapat dibagikan kepada orang lain. Inilah Dharma sejati. Inilah semangat agama yang hidup. Agama berisi tentang tujuan dan pendidikan kehidupan. Tujuan kita ialah berpegang pada ajaran Buddha yang hadir di dunia untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa kepada semua makhluk.

Dunia ini penuh dengan penderitaan. Tidak hanya mereka yang hidup dalam kemiskinan yang menderita, mereka yang memiliki kekayaan pun dapat menderita karena diliputi oleh noda batin. Jadi, hendaknya kalian saling mendukung dan saling menginspirasi. Ketika seseorang merasa risau, Anda dapat bertanya apa yang membuatnya risau. Dia akan berkata, "Saya khawatir terhadap cucu saya yang sedang menghadapi ujian. Saya tidak tahu apakah dia dapat lulus atau tidak." Ini semua adalah kekhawatiran.

Terutama terhadap anak dan cucu, banyak hal yang membuat kita merasa khawatir. Jika kita bisa menaruh perhatian pada semua makhluk di dunia, kekhawatiran itu tidak akan membelenggu kita. Sebaliknya, jika kita hanya berfokus pada keluarga sendiri, kekhawatiran akan terus membelenggu. Saya memiliki kekhawatiran terhadap dunia, tetapi tidak memiliki kerisauan atas keluarga. Saya merasa khawatir, tetapi tidak memiliki noda batin.


Buddha datang ke dunia untuk membimbing kita menapaki Jalan Bodhisatwa. Hendaknya kita berjalan di jalan ini. Di usia kalian saat ini, anak dan cucu sudah tumbuh dewasa. Mereka memiliki berkah masing-masing. Hendaknya kita menciptakan berkah bagi dunia serta memupuk berkah bagi anak dan cucu kita, bukan malah mengkhawatirkan mereka. Jika dapat memahami Sutra dengan benar, kita akan memahami bagaimana ajaran ini membimbing kita. Setiap kalimat dan bait yang dipahami dengan jelas akan membantu kita melepaskan noda batin.

Setelah melepaskan noda batin, ke mana kita mengarahkan perhatian kita? Kepada semua makhluk di dunia. Inilah yang disebut dedikasi atau pelimpahan jasa. Jangan biarkan pikiran kita terus berkutat dengan noda batin. Hendaknya kita berdoa bagi kedamaian dunia. Jika dunia damai, anak dan cucu kita pasti akan hidup dalam kedamaian. Oleh karena itu, hendaknya kita menjalankan praktik nyata bersama-sama. Seperti saat ini, kita sungguh dipenuhi berkah.

Apa yang kita makan dan kita buat tidak hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk diberikan kepada orang lain untuk menjalin jodoh dengan mereka. Oleh karena itu, kita sangat bersyukur dan bahagia. Hendaknya kita menjalin jodoh dengan orang lain dan membuat mereka merasa sukacita. Orang yang bersumbangsih akan merasakan kebahagiaan yang lebih besar daripada si penerima.


“Relawan Tzu Chi Wilayah Pelabuhan memberikan
persembahan kepada Master dengan tulus dan harmonis. Seluruh tim pembuat anyaman rumput membangun ikrar yang baik. Mereka membuat anyaman bertuliskan ‘Hati Buddha, Tekad Guru’ yang disampaikan kepada Master untuk diberikan kepada Kakak Faisal Hu dan dibawa ke Turki. Kami berterima kasih kepada Master karena telah memberikan kesempatan yang baik. Kami dapat menjalin jodoh dengan seluruh dunia melalui anyaman rumput,” kata Kakak He Su-e, anggota komite nomor 4467.

Saya sangat berterima kasih karena kalian telah membuatnya dengan sangat baik sehingga saya dapat membawanya untuk menjalin jodoh dengan banyak orang. Keterampilan ini sangat baik.

Ketika melihat-lihat di lantai bawah, saya merasa senang. Kalian lalu membuat lebih banyak dan membawanya ke atas sehingga akhirnya saya berkata, "Ini dapat saya gunakan untuk menjalin jodoh dengan orang lain." Seperti ungkapan "meminjam bunga untuk dipersembahkan kepada Buddha", saya menerima barang-barang kalian untuk menjalin jodoh dengan orang lain. Kalian juga memiliki jalinan jodoh dengan orang-orang ini lewat jodoh yang saya jalin dengan mereka. Ini disebut dengan menjalin jodoh baik secara luas. Ini juga merupakan Dharma.

Memperluas ladang pelatihan dan mengembangkan misi
Bersumbangsih tanpa pamrih dengan ketulusan
Mendedikasikan kebajikan bagi semua makhluk di dunia
Menciptakan berkah bagi anak dan cucu serta menjalin jodoh baik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 28 Januari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 30 Januari 2025
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -