Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jodoh Baik Secara Luas dengan Welas Asih
“Seperti yang telah dilaporkan kepada Master, keenam ladang pelatihan kami terus berupaya menjalin jodoh baik dengan masyarakat dan tetangga sekitar. Kami memikirkan berbagai cara untuk mengajak lebih banyak orang bergabung dalam Tzu Chi. Kami sangat bersyukur. Harap Master tenang saja. Murid Jing Si di semua ladang pelatihan Tzu Chi akan terus merawat dan mengelola tempat ini dengan sepenuh hati,” kata Luo Ming-xian, relawan Tzu Chi.
“Master mengingatkan bahwa kita harus memasuki istana Tathagata, yakni welas asih agung, mengenakan jubah kelembutan dan kesabaran, serta menjadikan kekosongan Dharma sebagai singgasana. Dari sanalah kita menyebarkan Dharma. Dalam setiap perbuatan bajik, apa yang menjadi hal utamanya? Welas Asih. Welas asih memimpin setiap tindakan kita,” pungkas Luo Ming-xian.
"Cinta kasih dan welas asih agung sebagai istananya, kelembutan dan kesabaran sebagai jubahnya, kekosongan segala fenomena sebagai singgasananya, di sinilah ia menyebarkan Dharma." Empat kalimat ini adalah hal yang harus kita praktikkan bersama-sama. Saya sendiri pun berpegang teguh pada ajaran ini. "Cinta kasih dan welas asih agung sebagai istananya." Inilah ajaran Buddha. Begitu banyak Sutra dan ajaran, semuanya harus berlandaskan pada cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Inilah unsur yang tidak boleh hilang dalam Sutra. Jadi, welas asih adalah ruang atau istana kita.
Hati kita membutuhkan sebuah rumah dan rumah itu adalah cinta kasih dan welas asih. Inilah arti dari "cinta kasih dan welas asih agung sebagai istananya, kelembutan dan kesabaran sebagai jubahnya". Jika kita telah melatih diri dan telah mendengar ajaran Buddha, kita akan memahami bahwa di dunia ini, begitu banyak orang memiliki pikiran yang berbeda. Ini disebut dengan pikiran yang beragam dan tercemar.


Di dunia ini, hubungan antarmanusia sangat rumit. Setiap orang memiliki niat dan cara pandang yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk menjadikan kekosongan segala fenomena sebagai singgasana. Baik itu sukacita, keluhan, maupun lainnya, semuanya harus dipikirkan dengan kebijaksanaan. Inilah makna dari "Jing Si", yaitu kita harus memiliki pikiran yang benar dan lurus. Inilah ajaran Buddha. Berkat ajaran Buddha, kita memahami bahwa segala sesuatu di dunia pada hakikatnya kosong. Tidak ada gunanya bersikap perhitungan atas segala sesuatu.
Dalam perjalanan puluhan tahun ini, berapa banyak "badai hitam" yang telah kita hadapi? Bab Pintu Universal dalam Sutra Teratai menyebutkan tentang badai hitam. Badai hitam ini adalah kegelapan batin. Badai kegelapan batin ini kerap datang menerpa. Apa yang harus kita lakukan? Tetap jaga pikiran kita untuk menjadikan kekosongan segala fenomena sebagai singgasana. Janganlah terpengaruh oleh kegelapan batin yang ada.
“Saya memohon petunjuk dari Master. Terkadang, hati saya mudah goyah dan muncul rasa takut yang tidak jelas. Saat bertugas di malam hari pukul 7, saya harus turun dari lantai tujuh. Karena suasananya gelap, saya justru makin merasa takut dan mulai melafalkan nama Bodhisatwa Ksitigarbha. Ketika 7 lantai telah dilalui, saya masih merasa takut. Oleh karena itu, saya selalu bertanya dalam hati, ‘Bagaimana cara mengatasinya?’ Saat situasi seperti ini, bagaimana saya bisa mengalahkan rasa takut dalam hati? Terima kasih, Master,” kata Lin Cong-ming, relawan Tzu Chi.


Jika kita berjalan bersama Bodhisatwa, apa yang perlu ditakutkan? Selama kita memiliki pikiran dan perhatian benar, tidak ada apa pun yang patut ditakuti. Rasa takut Anda yang muncul hanyalah ilusi yang sebenarnya tidak ada. Hendaknya Anda membangkitkan pikiran yang benar. Janganlah takut karena tidak ada yang perlu ditakutkan. Ketakutan itu diciptakan oleh pikiran kita sendiri.
Sesungguhnya, tidak ada hal yang benar-benar menakutkan. Semuanya berasal dari diri sendiri. Namun, manusia sebagai makhluk awam sering kali dipenuhi oleh kegelapan batin. Ketika kita memandang orang lain dengan penuh ketakutan, semua orang tampak seperti sosok yang menakutkan. Akhirnya, kita kehilangan kepercayaan terhadap orang lain.
Keyakinan adalah ibu dari segala pahala. Jika pikiran kita benar, kita akan memiliki keyakinan yang benar pula. Dengan demikian, setiap orang di sekitar kita tampak sebagai orang baik, yaitu Bodhisatwa. Oleh karena itu, ajaran Buddha mengajarkan bahwa di balik kekosongan sejati terdapat eksistensi ajaib; di balik eksistensi ajaib terdapat kekosongan. Dari Sutra Teratai yang sangat panjang itu, bagian mana yang harus kita yakini? Sesungguhnya, terlalu banyak.
Menjadikan welas asih agung sebagai istana, kelembutan dan kesabaran sebagai jubah, dan kekosongan segala fenomena sebagai singgasana adalah cara menyebarkan Dharma yang terbaik. Mencintai sesama dan dicintai oleh orang lain berawal dari keyakinan dalam hati. Memang benar, kita harus menggenggam waktu. Jangan sampai kita mudah terpengaruh oleh kerumitan dan kegelapan dunia ini. Kehidupan manusia hanya puluhan tahun dan berlalu begitu cepat. Oleh karena itu, hendaknya kita menggenggam waktu untuk mencari kebenaran. Apa pun agamanya, selama ajaran itu lurus, pasti berakar pada kebenaran.
Hendaknya kita menghormati semua agama. Di dalam Tzu Chi, begitu banyak pemeluk berbagai agama bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Contohnya di Turki yang mayoritasnya adalah umat Islam. Faisal Hu mengemban tanggung jawab Tzu Chi di Turki. Banyak warga Turki yang menjadi donatur Tzu Chi. Semuanya berhimpun dengan satu tekad untuk menjalankan misi Tzu Chi. Inilah jalan yang luas, lurus, dan benar. Semuanya memiliki satu tujuan yang sama, yaitu cinta kasih. Jadi, ini disebut dengan cinta kasih agung.
Selama hati kita dipenuhi cinta kasih dan arah yang kita tempuh itu benar, dunia ini akan dipenuhi dengan kedamaian. Hendaknya kita semua memiliki keyakinan.


“Hari ini, saya merasa sangat bahagia dan terhormat karena dapat berkunjung ke Griya Jing Si, Hualien untuk bertemu dengan Master dan memiliki kesempatan belajar di sini. Selama niat kita dilandasi oleh kebaikan, apa pun yang kita lakukan akan memancarkan kekuatan positif. Jika kekuatan banyak orang dihimpun bersama, tetes demi tetes kebaikan ini akan menjadi kekuatan besar saat terjadi bencana. Menurut saya, inilah hal yang paling penting,” kata Profesor Cha Dai-long, Pusat Medis Pertahanan Nasional.
“Lewat berbagai praktik nyata Tzu Chi dalam kebajikan, saya banyak belajar. Setiap kali mendengarkan ceramah Master, saya selalu merasa tersentuh. Saya berharap bahwa diri saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik yang bisa mengembangkan lebih banyak kekuatan untuk membantu orang yang membutuhkan,” pungkas Profesor Cha Dai-long.
Terima kasih. Semua ini bergantung pada orang-orang baik yang mau bersumbangsih dengan cinta kasih. Meski dikatakan bahwa Tzu Chi menjangkau seluruh dunia untuk memberikan bantuan, semua itu digerakkan oleh kekuatan cinta kasih. Saya bersyukur karena puluhan tahun ini, semuanya terwujud berkat adanya jalinan jodoh baik.
Saya sering berkata bahwa saya merasa bersyukur. Mungkin sejak kehidupan lampau, saya telah menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Sesungguhnya, saya tidak memiliki apa-apa dan tidak memiliki keahlian istimewa. Semua ini hanya karena adanya jalinan jodoh sehingga setiap kali bertemu dengan saya, orang-orang merasa sukacita. Saat orang-orang mendengarkan kata-kata saya, semuanya percaya. Dengan sukacita dan keyakinan, terbentuklah jalinan jodoh yang baik. Dengan satu kalimat yang saya ucapkan, semua orang bisa bersatu hati.
Saya selalu berharap bahwa semuanya dapat membangkitkan kekuatan cinta kasih. Makin besar kekuatan yang kita himpun, makin banyak pula orang yang akan terbantu. Inilah yang disebut menciptakan berkah bagi dunia. Semua orang pasti memohon berkah. Namun, berkah adalah hasil dari perbuatan kita sendiri. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Siapa yang menabur, dialah yang akan menuai. Kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi tidak diukur dari seberapa banyak uang yang terhimpun, melainkan seberapa ketulusan yang dimiliki. Ini sangatlah penting.
Melatih kesabaran dengan welas asih
Menghilangkan kegelapan batin dengan pikiran yang hening dan murni
Keyakinan benar akan menghancurkan keraguan dan menyingkap kebenaran
Menciptakan berkah bersama dan menjalin jodoh secara luas
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 04 April 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 06 April 2025