Ceramah Master Cheng Yen: Menjalin Jodoh Dharma yang Mendalam


Bodhisatwa sekalian, kita semua adalah orang yang dipenuhi berkah karena dapat bergabung dengan Tzu Chi. Saya sering berkata bahwa sebesar apa pun, berkah satu orang tetaplah terbatas. Himpunan berkah banyak orang merupakan berkah terbesar di dunia. Para insan Tzu Chi berhimpun dan menjangkau orang-orang yang menderita untuk mencari tahu kebutuhan mereka. Yang paling mereka butuhkan ialah cinta kasih para insan mulia.

Setelah kalian mengulurkan tangan untuk memberi penghiburan dan mencurahkan cinta kasih, saya yakin bahwa mereka akan mengingat kalian seumur hidup. Inilah benih yang kalian taburkan di ladang batin mereka. Ini disebut jalinan jodoh. Dengan adanya benih yang kalian tabur bagi mereka ini, saat bertemu di kehidupan mendatang, kalian akan sama-sama membangkitkan sukacita. Begitu pula saat kalian bertemu dengan saya.

Kita memiliki jalinan jodoh yang tidak terbayangkan. Begitu bertemu dengan saya atau mendengar ceramah saya, kalian merasa terharu. Karena itulah, kalian mengikuti langkah saya untuk menapaki Jalan Bodhi yang lapang. Bukankah kita semua menapaki Jalan Bodhisatwa? Saya tidak pernah pergi ke luar negeri. Kalianlah yang kembali ke Taiwan untuk menemui saya. Begitu melihat saya, kalian bersukacita dan bertekad. Ini berkat adanya benih sebab dan kondisi.

Bodhisatwa sekalian, melatih diri hingga memiliki jalinan jodoh baik dengan setiap orang yang ditemui, itu tidaklah mudah. Saya berkata pada diri sendiri, "Beruntung, di berbagai kehidupan lampau, kita terus menjalin jodoh baik sehingga kita dapat membimbing satu sama lain." Di kehidupan sekarang, saya membimbing kalian menapaki Jalan Bodhisatwa. Di kehidupan mendatang, saya mungkin akan mengikuti langkah kalian dan kalianlah yang membimbing saya.


Kalian masih muda, sedangkan saya telah lanjut usia. Setelah pergi, saya mungkin akan segera kembali. Saat melihat seorang anak, kalian mungkin akan bersukacita serta menggendong dan menggandeng tangannya. Anak itu mungkin adalah saya yang kembali. Jalinan jodoh seperti ini sungguh tidak terbayangkan.

Kekeruhan di dunia ini sangatlah tebal, tetapi hanya di dunia inilah kita dapat mempraktikkan Jalan Bodhisatwa karena hanya di dunia inilah kita bisa melihat penderitaan. Bodhisatwa dunia harus menolong orang-orang yang menderita dan membangkitkan kebijaksanaan mereka untuk membimbing mereka. Kita harus menolong orang-orang yang kekurangan dan menderita serta membimbing satu sama lain dengan berbagi pemahaman masing-masing. Menurut kalian, apakah saya telah terbimbing? Belum.

Guru saya memberikan enam kata pada saya, yaitu "demi ajaran Buddha, demi semua makhluk". Apakah saya telah menuntaskan misi saya untuk berjuang demi ajaran Buddha? Belum. Di dunia yang penuh lima kekeruhan ini, banyak orang yang belum terbimbing dan saya tidak dapat membimbing mereka semua di kehidupan sekarang. Ada banyak orang menderita yang belum saya bimbing. Karena itu, saya berikrar setelah kehidupan ini berakhir, saya akan segera kembali. Saya membangun ikrar seperti ini. Karena itu, saya berharap kita memiliki jalinan jodoh sebagai guru dan murid serta memiliki ikrar yang sama.


Kita harus membimbing semua makhluk. Jadi, perjalanan kita masih sangat panjang. Perjalanan ini harus dilanjutkan dari kehidupan ke kehidupan karena makhluk yang menderita membutuhkan kita. Untuk itu, kita harus menjalin jodoh dengan lebih banyak orang agar di kehidupan mendatang, setiap orang yang bertemu dengan kita dapat bertekad untuk bersumbangsih dan memperoleh Dharma yang berlimpah. Saat mereka melihat kita, tanpa kita berbicara panjang lebar, mereka dapat memahami semua ucapan kita. Jadi, dengan mendengar ucapan atau melihat kita saja, mereka sudah mengerti.

Saya berharap di masa mendatang, begitu mendengar suara saya, orang-orang dapat membuka hati dan pikiran mereka; begitu melihat saya, mereka dapat bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah harapan saya. Bodhisatwa sekalian, saya berharap kalian memiliki harapan yang sama. Di masa mendatang, saat orang-orang melihat kalian atau mendengar ucapan kalian, mereka dapat membuka pikiran dan terbimbing oleh kalian.

Dengan bertambahnya Bodhisatwa dunia, kita dapat membimbing lebih banyak makhluk hidup. Jika tidak, bagaimana bisa satu orang membimbing semua makhluk? Selama apa pun, ini tidak akan terwujud. Karena itu, kita hendaknya menyatukan hati untuk bersama-sama membimbing semua makhluk. Satu kehidupan saja tidaklah cukup. Kita harus menggunakan kehidupan demi kehidupan untuk membimbing semua makhluk yang belum kita bimbing.


Bodhisatwa sekalian, jangan melupakan hari ini. Saya akan menyimpan ingatan tentang hari ini. Saya berkata pada diri sendiri, "Saya memiliki begitu banyak murid yang akan mengikuti saya dari kehidupan ke kehidupan." Saya memotivasi diri sendiri untuk tidak pergi ke alam lain, termasuk alam surga. Yang terpenting, saya tidak ingin pergi ke alam asura, alam binatang, ataupun alam neraka. Saya lebih baik berjaga di gerbang neraka untuk membimbing orang-orang agar tidak jatuh ke alam neraka ataupun alam binatang. Saya harus berjaga di alam manusia. Sebagai manusia, kita hendaknya tekun melatih diri serta bertekad dan berikrar untuk menjadi Bodhisatwa dunia. Janganlah kita pergi ke alam lain. Inilah harapan saya terhadap kalian dan doa saya untuk kalian.

Untuk mencapai pembebasan, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa dan melatih diri di Jalan Bodhisatwa. Sudahkah kita mencapai tujuan kita? Belum. Tanyakanlah pada diri sendiri. Kalian kembali untuk menjalani pelantikan kali ini demi meneguhkan tekad dan ikrar kalian. Kita baru akan memulai langkah kita sekarang. Jadi, Bodhisatwa sekalian, janganlah kita melupakan hari ini.

Kita harus menjalin jodoh yang mendalam hari ini. Sebagian relawan yang baru kembali untuk dilantik telah lanjut usia. Beberapa dari mereka berkata pada saya, "Master, saya terlambat." Bagaimana mungkin terlambat? Asalkan kita bersedia memulai langkah, maka tidak ada kata terlambat. Asalkan jalinan jodoh mendalam, maka tidak takut terlambat. Intinya, kita harus menggenggam jalinan jodoh. 
 
Menjangkau orang yang menderita dan membentangkan jalan dengan cinta kasih
Saling membimbing dan menciptakan siklus kebajikan
Guru dan murid bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa
Asalkan jalinan jodoh mendalam, maka tidak takut terlambat

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 03 Juli 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 05 Juli 2023
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -