Ceramah Master Cheng Yen: Menjangkau Orang yang Menderita dengan Penuh Cinta Kasih

”Sekolah kami seharusnya dibuka pada hari Senin lalu, tetapi hingga kini sudah undur delapan hari. Perkiraan kami dibutuhkan waktu satu bulan bagi guru dan murid untuk  membersihkan lumpur-lumpur ini. Namun, berkat bantuan Tzu Chi, proses pembersihan menjadi lebih cepat. Mungkin kami sudah dapat memulai kegiatan belajar mengajar pada tanggal 2 Mei,” ucap Wilson Prado seorang guru.

”Ya, dengan bersatu hati dan bergotong royong, kita pasti dapat mencapai tujuan,” kata Marta Demesa, seorang relawan. 

Meski Ekuador dilanda bencana banjir parah, tetapi asalkan ada cinta kasih di dunia, kita dapat melakukan perjalanan jauh untuk menjangkau orang yang membutuhkan. Asalkan memiliki niat, maka tidak ada jarak yang merintangi. Relawan Tzu Chi dari Amerika Serikat, Kanada, Dominika, Guatemala, Paraguay, Argentina, dan Brasil, berkumpul bersama di Ekuador karena hati penuh cinta kasih.

Bodhisatwa datang untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Bodhisatwa dunia memanfaatkan waktu mereka untuk memberi manfaat bagi semua makhluk. Mereka memanfaatkan setiap detik dengan baik tanpa menyia-nyiakannya. Meski fisik mereka sudah sangat lelah, tetapi kondisi batin mereka tetap sangat hening dan jernih. Mereka sangat memahami apa yang sedang mereka lakukan. Di dunia ini, Bodhisatwa selalu berusaha untuk menjangkau semua makhluk yang menderita.

”Dengan turun tangan secara langsung, kami baru tahu betapa beratnya setiap sekop lumpur yang dibawa. Saat memindahkan lumpur ke dalam gerobak, kami baru tahu betapa pekerjaan ini menguras tenaga. Kini kami sungguh dapat memahami beban yang dipikul oleh para korban bencana,” kata Duan Ji-du, Relawan Tzu Chi AS.

doc tzu chi

Lihatlah lumpur-lumpur itu. Berat tidak? (Sangat berat). Relawan Tzu Chi membantu warga membersihkan lumpur-lumpur yang tebal itu. Jika tidak ada relawan Tzu Chi yang pergi menginspirasi warga dan membangkitkan semangat warga untuk membersihkan lokasi bencana, kapan baru kegiatan belajar mengajar di sekolah itu dapat dimulai kembali? Selain itu, siapa pula yang membantu para lansia dan orang yang menderita keterbatasan gerak?

Kini relawan Tzu Chi telah bergerak untuk menyerukan para warga agar dapat saling membantu antarsesama di komunitas. Pantas saja, bupati Santa Ana berkata kepada relawan Tzu Chi bahwa mulai hari ini relawan Tzu Chi bertambah dirinya seorang. Inilah yang dikatakan oleh bupati setempat. Cinta kasih dan ketulusan dapat membuat orang tersentuh dan menginspirasi orang untuk membangkitkan kekuatan guna menolong semua makhluk yang menderita.

Sungguh, kita jangan meremehkan kekuatan siapa pun. Saya sungguh tersentuh. Relawan Tzu Chi juga berbagi dengan warga tentang awal mula berdirinya Tzu Chi pada 51 tahun lalu. Mereka juga berbagi tentang semangat celengan bambu dan bagaimana 30 ibu rumah tangga terjun ke pasar untuk menyoasialisasikan semangat itu.

Setelah puluhan tahun berlalu, relawan Tzu Chi memperluas bantuan dari wilayah yang dekat hingga menjangkau dunia internasional. Setelah mendengarnya, warga sangat tersentuh dan ikut berpartisipasi dalam upaya pembersihan. Setelah berpartisipasi dalam upaya pembersihan, warga kembali berbagi kesan yang diperoleh dengan sesama.

doc tzu chi

Mereka telah merasakan sendiri bagaimana Bodhisatwa menjangkau orang-orang yang menderita dan bagaimana Bodhisatwa mengembangkan berbagai cara untuk berbagi ajaran. Selain itu, mereka mempraktikkan ajaran untuk membantu manusia, komunitas, dan masyarakat agar pulih kembali. Inilah metode terampil atau yang disebut kebenaran yang berkondisi.

Kebenaran yang berkondisi berarti tindakan yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, ada orang yang sangat tersentuh setelah mendengar cerita relawan Tzu Chi. Tidak sedikit orang yang mendukung semangat celengan bambu. Mereka ingin menyisihkan uang secara rutin agar kelak uang yang terkumpul itu dapat digunakan untuk membantu orang lain. Ini merupakan cara untuk membantu sesama.

Kita bukan hanya meringankan penderitaan mereka secara sementara, tetapi juga membina cinta kasih mereka secara jangka panjang. Saat terjadi bencana, mereka memiliki kekuatan untuk membantu orang lain. Akumulasi tetes demi tetes dana dapat menciptakan kekuatan yang besar. Inilah yang kita lakukan di Ekuador sekarang.

Kita juga melihat anggota TIMA mengadakan baksos kesehatan di Pulau Orchid, Taiwan. Namun, akibat kondisi cuaca yang buruk, penerbangan pesawat dibatalkan. Karena itu, mereka terpaksa menumpang kapal. Setelah kembali dari Pulau Orchid, seorang dokter muda berbagi dengan kita bahwa ternyata warga di sana hidup penuh kesulitan. Selain akses transportasi yang tidak memadai, sarana pengobatan di sana juga sangat tertinggal.

doc tzu chi

Melihat penderitaan di sana, mereka menyadari berkah yang dimiliki. Dengan penuh cinta kasih, mereka membantu warga setempat. Selain meringankan rasa sakit warga, mereka juga memberi penghiburan. Sungguh, inilah cinta kasih.

Meski sangat bekerja keras, tetapi mereka sangat gembira. Setelah pulang, mereka berkata bahwa karena mabuk laut, mereka muntah-muntah sepanjang perjalanan. Meski kemarin mereka berkata demikian, tetapi saat saya bertanya, “Apakah kalian akan pergi lagi?” Mereka menjawab, “Ya, kami akan pergi lagi. Teringat waga di sana, kami tidak bisa tidak pergi. Selain itu, dapat meringankan penderitaan pasien adalah kebahagiaan terbesar bagi dokter.”

Ya, inilah semangat dan misi anggota TIMA. Mereka selalu mengembangkan semangat, cinta kasih, dan kekuatan. Kita juga melihat dr. Shyu, dr. Hsia, dan dr. Kao di RS Tzu Chi Taipei. Mereka semua adalah lulusan National Defense Medical Center. Saat muda, mereka adalah teman sekolah. Setelah lulus kuliah, mereka sama-sama menjadi dokter yang sangat memiliki pencapaian.

Setelah melewati pelatihan yang baik, mereka mengembangkan keterampilan yang maksimal. Kini mereka sama-sama bekerja di RS Tzu Chi. Mereka berbagi tentang lingkungan kerja Tzu Chi, kekuatan cinta kasih Tzu Chi, dan bagaimana mereka melayani pasien. Para dokter memiliki hati Bodhisatwa yang bersumbangsih tanpa pamrih.

Selain sibuk melayani pasien di rumah sakit, mereka juga terjun ke daerah pedesaan dan pegunungan untuk mengunjungi pasien dari rumah ke rumah. Inilah kekuatan cinta kasih. Kisah yang mereka bagikan sangat menyentuh hati.

Kita juga melihat seorang pasien dari Filipina yang menderita tumor di rahang akibat tidak berhasil mencabut giginya. dr. Hsia sungguh terampil. Lihatlah, dia berhasil mengangkat tumor pasien itu yang begitu besar. Pasien yang bukan berasal dari keluarga berada itu mendapat rujukan dari Tzu Chi untuk berobat ke Taiwan. Tzu Chi merujuk kasusnya ke Taiwan.

Kita membantunya mengobati penyakit agar dia dapat kembali hidup normal. Ini membutuhkan keterampilan medis. Sungguh, ada banyak dokter terampil di RS Tzu Chi Taipei. Saya sungguh tersentuh melihat setiap orang bersumbangsih dengan tulus.

Relawan Tzu Chi dari delapan negara berkumpul untuk membantu korban bencana di Ekuador
Berbagi ajaran baik dengan sesama dan menanamkan niat baik
Mengadakan baksos kesehatan dengan cinta kasih tanpa pamrih
Dokter terampil meringankan penderitaan pasien

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Mei 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 3 Mei 2017

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -