Ceramah Master Cheng Yen: Menolong Orang yang Membutuhkan dan Kembali Menciptakan Berkah

Kini, di Taipei sedang diadakan Universiade. Atlet dari berbagai negara datang ke Taiwan dengan hati yang lapang untuk memeriahkan acara ini. Ini merupakan suatu kehormatan bagi Taiwan. Semoga segalanya bisa berjalan lancar dan keselamatan semua orang terjaga. Kita berharap para atlet dari berbagai negara dapat mengikuti pertandingan dengan lancar, pulang ke negara masing-masing dengan sehat dan gembira, serta memiliki kenangan yang indah tentang Taiwan.

Inilah yang paling kita harapkan. Selain keharmonisan antarmanusia, kita juga harus memperhatikan kondisi iklim yang sangat mengkhawatirkan. Sungguh, banyak bencana alam yang terjadi di seluruh dunia. Beberapa negara di Asia Selatan, yakni India, Bangladesh, dan Nepal, masih dilanda banjir.

Banjir di Sierra Leone juga sangat serius. Ada tiga wilayah yang mengalami kerusakan parah. Di salah satu wilayah di antaranya, ada banyak orang yang tewas. Sungguh, kehidupan manusia tidaklah kekal. Bumi sangat rentan dan ketidakkekalan bisa datang dalam sekejap. Berhubung kondisi iklim tidak selaras, maka kita harus bermawas diri dan tulus.

Manusia tidak bisa menaklukkan alam, tetapi kita bisa bersama-sama mengungkapkan ketulusan kita. Semoga dengan hati yang tulus dan murni, kita bisa membina hati penuh cinta kasih dan welas asih. Dengan demikian, barulah dunia bisa terbebas dari bencana.

doc tzu chi

Dua hari yang lalu, tepatnya hari Sabtu, kita mengadakan acara musikal dan doa bersama di Universitas Nasional Chung Cheng, Chiayi. Ini demi menghimpun kekuatan cinta kasih. Saya sangat bersyukur. Apa tujuan dari acara ini? Cinta kasih. Kita ingin membimbing orang-orang menuju satu arah yang sama, yaitu cinta kasih.

Penyanyi dan pemain film dari Taipei turut tampil di atas panggung. Profesor Song yang merupakan seorang dokter juga membawakan lagu di atas panggung. Saya sangat bersyukur kepada Da Ai TV yang mendukung berlangsungnya acara ini. Saya sungguh sangat bersyukur. Setiap sesi acara mengimbau orang-orang untuk bermawas diri dan tulus.

Setelah melihat penderitaan, kita harus menyadari berkah dan bersyukur. Setelah melihat penderitaan di dunia, kita harus bermawas diri. Jadi, kita harus bermawas diri, berhati tulus, dan bersyukur atas hidup kita yang aman dan tenteram. Selain menghargai berkah, kita juga harus kembali menciptakan berkah.

Setelah melihat penderitaan dan menyadari berkah, kita harus menghargai berkah dan kembali menciptakan berkah. Dengan sumbangsih kecil saja, kita bisa menolong banyak orang. Yang terpenting adalah ketulusan kita. Kita mengadakan tiga sesi acara dalam sehari. Meski acara hanya berlangsung satu hari, tetapi persiapan acara memakan banyak waktu. Para partisipan pementasan berlatih berulang kali.

doc tzu chi

Anggota Tzu Cheng dari Yunlin dan Chiayi terus berlatih. Relawan yang bertugas melatih partisipan terus berfokus menjalankan tugasnya meski pergelangan tangannya sudah meradang dan telapak kakinya mengalami luka lecet. Latihan mereka telah membuahkan hasil. Lihatlah betapa kompaknya gerakan mereka. Untuk membina kekompakan seperti ini, dibutuhkan waktu untuk latihan.

Kepala RS Lai dan para kepala departemen dari RS Tzu Chi Dalin juga turut berpartisipasi. Sekitar 40 hingga 50 staf rumah sakit kita langsung berlatih begitu pulang kerja. Mereka bukan hanya melatih kekompakan, tetapi juga membangun keyakinan di dalam hati. Kepala RS Chien dari RS Tzu Chi Taichung juga berpartisipasi dalam tim genderang.

Singkat kata, dalam sehari, kita mengadakan tiga sesi acara. Kita berharap dapat menginspirasi orang-orang untuk mengerahkan sedikit kekuatan guna menolong orang-orang yang menderita. Sumbangsih kecil tidak akan memengaruhi kehidupan kita, tetapi dengan sumbangsih kecil itu, orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia dapat terselamatkan.

Di seluruh dunia, ada banyak orang menderita yang menanti kita mengerahkan sedikit kekuatan agar mereka dapat memulai hidup baru, bangkit kembali, dan hidup mandiri. Mereka hanya membutuhkan sedikit bantuan. Ini sama seperti sumsum tulang. Agar tubuh seseorang sehat dan bisa menghasilkan darah sendiri, dibutuhkan sedikit sumsum tulang. Keduanya dilandasi oleh prinsip yang sama.

Bagai tubuh manusia yang membutuhkan sumsum, orang-orang yang menderita juga membutuhkan bantuan kita. Jika kita bisa memberi mereka sedikit bantuan, maka mereka akan memiliki kekuatan untuk bangkit kembali dan hidup mandiri. Contohnya anak-anak pengungsi Suriah di Turki.

doc tzu chi

“Karena menerima beasiswa dari Tzu Chi, kami memutuskan untuk berbuat baik pada hari yang istimewa ini. Kami membagi diri ke dalam sepuluh kelompok dan mengunjungi sekitar 50 keluarga pengungsi Suriah yang paling kekurangan di Sultangazi,” kata Alaadin Ziban, relawan.

“Saya ingin bersekolah, tidak ingin bekerja. Jika tidak bisa bersekolah, maka saya tidak memiliki harapan masa depan,” kata Abdul Aziz, anak pengungsi Suriah.

“Jika kamu berkesempatan untuk bersekolah dan harus tekun belajar setiap hari, bisakah kamu melakukannya?,”

“Bisa,” jawab Mohamad anak pengungsi Suriah.

Apa yang ingin kamu katakan pada ayahmu?

“Saya ingin membantu Ayah,” jawabnya.

“Saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam survei kasus. Melihat kesulitan keluarga-keluarga ini, saya sangat prihatin. Namun, saya yakin terdapat cinta kasih di dunia ini. Saya bersyukur pada mereka yang menunjukkan penderitaan pada saya sehingga saya bisa semakin menghargai kebahagiaan saya sekarang,” kata Mohamad Nour, seorang relawan.

Dalam pertumbuhan mereka, kita memberi mereka kehangatan dan perhatian untuk melenyapkan rasa dendam dan benci mereka. Jika tidak, mereka akan kehilangan cinta kasih dan harapan. Untuk melenyapkan rasa dendam dan benci anak-anak, kita memberi tahu mereka bahwa di seluruh dunia, ada banyak orang penuh cinta kasih yang menolong mereka. Dengan begitu, hati mereka akan dipenuhi rasa syukur.

Kebajikan, cinta kasih, dan kebijaksanaan mereka juga akan bertumbuh. Kita juga membimbing mereka agar mereka dapat memahami kebenaran. Ini sangatlah penting. Inilah kekuatan cinta kasih.

Kita juga melihat para relawan dari Jerman yang pergi ke Serbia mencurahkan perhatian kepada para pengungsi. Melihat para pengungsi mengenakan sepatu yang sudah usang, insan Tzu Chi merogoh kocek sendiri untuk membeli sandal bagi mereka. Ada banyak pengungsi di perbatasan negara. Saat satu negara dilanda bencana, warga mengungsi dan tersebar ke berbagai negara.

Meski para pengungsi tersebar di berbagai negara, tetapi insan Tzu Chi tetap memberi perhatian. Insan Tzu Chi Kanada yang kembali ke Taiwan memberi tahu saya bahwa mereka juga memberi perhatian kepada para pengungsi yang berada di Kanada. Singkat kata, orang yang menderita sangat banyak. Negara damai dan masyarakat hidup tenteram, inilah berkah yang sesungguhnya. Kita harus bersungguh-sungguh menjalani setiap hari dengan penuh rasa syukur.

Berdoa semoga dunia aman dan tenteram dengan cinta kasih dan welas asih yang murni
Menghimpun kekuatan cinta kasih dan kembali menciptakan berkah
Giat mengikuti latihan pementasan dengan penuh tekad pelatihan
Menolong orang yang membutuhkan agar bisa memulai hidup baru

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Agustus 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 23 Agustus 2017
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -