Ceramah Master Cheng Yen: Menolong Semua Makhluk dengan Cinta Kasih yang Setara

Setiap orang harus menggenggam waktu untuk tekun melatih diri. Sungguh, empat unsur alam telah tidak selaras. Dalam beberapa hari ini, saya mendengar bahwa di seluruh dunia, ketidakselarasan unsur tanah, air, api, dan angin telah menimbulkan bencana. Saya sangat tegang dan khawatir mendengarnya. Setiap orang hendaknya berdoa dengan tulus semoga dunia terbebas dari bencana. Apakah mudah untuk menghalau bencana dalam waktu singkat?

Satu-satunya cara ialah menyucikan hati kita dan berdoa bersama dengan tulus agar gema doa kita dapat menjangkau para Makhluk Pelindung Dharma.

Setiap hari, ada insan Tzu Chi dari berbagai negara yang kembali ke Griya Jing Si. Kemarin, hampir 60 orang dari badan misi Tzu Chi Indonesia kembali ke Griya Jing Si. Mereka melaporkan bahwa pada tanggal 28 September 2018, Palu diguncang gempa bumi besar yang memicu terjadinya tsunami dan menimbulkan dampak bencana serius.

 

Saat itu, insan Tzu Chi Jakarta bekerja sama dengan TNI sehingga dalam waktu singkat bisa mengantarkan barang bantuan ke lokasi bencana dan memberikan bantuan darurat. Selain membagikan dana solidaritas dan mengadakan baksos kesehatan, relawan kita juga segera membagikan selimut dan barang kebutuhan sehari-hari. Relawan kita memberi pendampingan dan mengerahkan kekuatan cinta kasih. Setiap orang mendapat bantuan dan penghiburan pada waktu yang tepat.

Gempa bumi yang membawa dampak bencana serius ini terjadi bulan September tahun lalu. Sudah hampir setahun berlalu. Berhubung banyak warga yang kekurangan maka dua insan Tzu Chi Indonesia yang merupakan pengusaha bertanggung jawab atas pembangunan 3.000 unit rumah. Rumah permanen yang luasnya sekitar 40 meter persegi dibangun dengan rapi dan kukuh. Rumah-rumah itu bisa ditempati dengan aman dari generasi ke generasi.

 

Insan Tzu Chi Indonesia sungguh mengagumkan. Mereka membangun tekad dan ikrar agung. Meski menganut agama yang berbeda-beda, tetapi cinta kasih mereka setara. Di antara insan Tzu Chi Indonesia, terdapat banyak pengusaha yang bekerja sama dengan harmonis untuk menjalankan Misi Tzu Chi. Ini sangat menyentuh. Saya sangat bersyukur di berbagai negara, terdapat insan Tzu Chi yang menjangkau setiap sudut untuk memberikan bantuan darurat bagi orang yang menderita.

Berhubung hati setiap orang bagaikan cermin yang jernih, kita bisa mengetahui segala penderitaan di dunia ini. Setelah itu, dengan kebijaksanaan bagai cermin yang jernih dan bulat, kita berusaha melenyapkan penderitaan semua makhluk dengan terjun ke tengah masyarakat. Inilah kebijaksanaan agung Bodhisatwa.

 

Berhubung penderitaan semua makhluk tak terhingga maka kita harus menolong mereka dengan Dharma yang tak terhingga. Jadi, kita sungguh perlu menyebarkan semangat ajaran Buddha. Berhubung kini banyak bencana yang terjadi, jika kita tidak segera mendengar, membabarkan, dan mewariskan Dharma, maka sungguh akan terlambat.

Bodhisatwa sekalian, janganlah kita melupakan tahun itu. Pada bulan September tahun lalu, terjadi gempa bumi besar di Palu, Indonesia. Hingga kini, penyaluran bantuan berskala besar masih berlangsung, termasuk pembangunan 3.000 unit rumah permanen. Bayangkanlah betapa besarnya pahala yang tercipta. Berselang beberapa waktu, relawan kita kembali pergi ke sana untuk mencurahkan perhatian dan membagikan barang bantuan. Niat baik dan cinta kasih relawan kita tidak pernah terputus.

Belakangan ini, guyuran hujan deras juga menimbulkan banjir besar di Filipina. Insan Tzu Chi Filipina telah bergerak untuk menyurvei kondisi bencana. Bayangkanlah, bukankah ini yang disebut Bodhisatwa dunia?

 

Bagai Bodhisatwa Sadaparibhuta, mereka tahu bahwa hati, Buddha, dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan. Dengan cinta kasih yang setara tanpa memandang perbedaan agama dan status sosial, para Bodhisatwa muncul di setiap tempat yang membutuhkan. Inilah Dharma yang harus kita pelajari.

Buddha datang ke dunia ini demi mengajarkan praktik Bodhisatwa. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus menggenggam waktu dan lebih bersungguh hati setiap waktu.

Bertekad dan berikrar untuk bersumbangsih dengan cinta kasih yang setara
Bersama-sama memberikan bantuan bagi korban bencana
Mengembangkan kebijaksanaan untuk melenyapkan penderitaan yang tak terhingga
Menyebarkan Dharma secara luas tanpa menunda-nunda

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 September 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, 
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 6 September 2019
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -