Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Benih Tzu Chi di Dominika
“Pada tahun 2022, ibu kota Dominika dilanda banjir besar yang menimbulkan dampak bencana serius. Masalah terbesar adalah masalah sampah. Banyak warga kurang mampu yang mendirikan rumah di sepanjang selokan yang penuh sampah. Saat itu, kami memutuskan bahwa saat membagikan paket bahan pangan, kami juga harus mengimbau warga untuk melakukan pelestarian lingkungan,” kata Zhu Ci Yao relawan Tzu Chi.
“Jadi, di awal Desember, pada hari pembagian bantuan, sebagian relawan berada di lokasi pembagian bantuan untuk merapikan paket bahan pangan, sedangkan relawan lainnya mengajak warga yang mengenakan rompi relawan untuk terjun ke jalan dan membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka. Dalam kesempatan itu, kami mendapati bahwa di komunitas itu, terdapat banyak ibu-ibu yang ingin bersumbangsih bagi komunitas. Karena itu, kami pun mengajak warga komunitas tersebut untuk melakukan daur ulang Bersama,” lanjut Zhu Ci Yao.
Zhu Ci Yao melanjutkan “Saat itu, kami mengunjungi sebuah sekolah negeri terbesar di komunitas itu. Dengan membawa produk DA.AI Technology, para relawan kita menjangkau sekolah tersebut dan berbagi dengan mereka tentang pentingnya daur ulang serta bagaimana botol plastik diolah menjadi selimut dan pakaian. Meski tidak dapat mengolahnya sendiri, setidaknya kita dapat mengumpulkan barang daur ulang dan mengurangi volume sampah. Kini, di Los Rios, Dominika, kita memiliki 8 ketua tim pelestarian lingkungan yang masing-masing memimpin belasan, 20-an, bahkan lebih dari 100 anggota.”
“Master, kini kita memiliki sekitar 400 hingga 500 relawan daur ulang. Sebagian adalah nenek-nenek dan penyandang disabilitas. Mereka menyadari bahwa mereka juga dapat bersumbangsih karena setelah mereka melakukan daur ulang, rumah mereka dan tetangga mereka tak lagi dilanda banjir. Semua ini berawal dari sebersit niat,” kata Zhu Ci Yao.
“Lewat kegiatan pelestarian lingkungan, para relawan dapat mengetahui apa yang tengah dilakukan oleh Tzu Chi dan turut menyalurkan bantuan ke wilayah lain. Daur ulang botol plastik juga menciptakan lingkaran kebajikan karena semua penghasilan daur ulang didonasikan ke Tzu Chi. Saat terjadi gempa bumi pada tanggal 3 April, para ibu-ibu di Los Rios juga duduk bersama di halaman belakang rumah Adelina untuk berdoa bagi para korban gempa. Jadi, kami berharap kegiatan pelestarian lingkungan ini dapat menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa,” pungkas Zhu Ci Yao.
Para relawan kita di Dominika selalu memiliki hati yang murni. Saya bersyukur kepada Ci Yao dan ibu mertuanya yang selalu bersumbangsih dengan sepenuh hati. Mereka memandang setara serta mengasihi dan melindungi semua orang. Selain mengasihi dan melindungi sesama manusia, yang terpenting, mereka juga membimbing orang-orang untuk mengasihi dan melindungi Bumi.
Tadi, saya mendengar bahwa kegiatan pelestarian lingkungan telah mengurangi banjir. Sebelumnya, kebersihan lingkungan tidak terjaga dan banyak sampah yang menumpuk. Karena itulah, selokan sering tersumbat dan banjir mudah terjadi. Kini, kita memiliki sekelompok Bodhisatwa yang menggemaskan dan bersedia menjaga kelestarian lingkungan. Tadi, kita bisa melihat kebahagiaan yang mereka peroleh dari bersumbangsih. Interaksi mereka semua sangat menyentuh. Mereka sungguh menggemaskan. Saya sungguh menyayangi mereka.
Ci Yao, saya sangat bersyukur padamu dan ibu mertuamu yang telah bertekad dan membimbing warga setempat hingga begitu dekat dengan mereka. Kalian sungguh mengagumkan. Kalian harus membimbing warga setempat dengan baik dan membina lebih banyak fungsionaris agar cinta kasih Tzu Chi makin tersebar luas di Dominika. Jadi, memperbaiki kondisi lingkungan dan kondisi batin manusia tidaklah sulit. Ini bukan berarti yang miskin langsung menjadi kaya materi. Bukan.
Mereka yang penuh cinta kasih dan memiliki kesadaran lingkungan yang berkualitas adalah yang terkaya. Jadi, bimbingan kalian sudah benar. Kalian harus meneruskannya dengan sungguh-sungguh. Suatu hari nanti, kita akan melihat perubahan yang signifikan di Dominika. Ini tidak akan terwujud tanpa para relawan setempat yang pertama bergabung. Jagalah tekad pelatihan mereka dengan baik agar mereka dapat terus bersumbangsih dengan sukacita. Demikianlah cara kita membimbing orang lain.
“Kita satu keluarga Saling syukur saling percaya Kita satu keluarga Saling butuh di dunia ini”
Kita satu keluarga. Benar, kita semua adalah satu keluarga. Kita semua adalah bagian dari Tzu Chi. Tzu Chi adalah rumah saya, juga adalah rumah kalian. Kita merupakan satu keluarga besar. Beberapa hari ini, kalian juga mengenal insan Tzu Chi dari negara lain yang kembali ke Taiwan. Kalian berasal dari negara yang berbeda-beda dan mungkin tidak saling mengenal sebelumnya. Namun, saya yakin bahwa kalian telah saling mengenal kali ini. Inilah yang disebut jalinan jodoh.
Meski berasal dari Dominika yang sangat jauh dari saya, kalian telah lama mengenal saya dan saya selalu ada di hati kalian. Apa pun yang ingin saya lakukan, kalian selalu melakukannya bersama-sama. Inilah yang disebut dengan keluarga. Kita memiliki pedoman dan semuanya berpegang pada pedoman ini tanpa menyimpang sedikit pun.
Saya sungguh gembira melihat kalian kembali. Melihat kalian yang bagaikan anak-anak saya kembali dari negara yang jauh, saya sungguh sangat sukacita. Saat menjalani pelantikan, relawan muda yang menghampiri saya selalu berkata, "Master, anak Anda telah kembali." Benar. Bukankah kalian adalah anak-anak saya yang kembali?
Anak-anak membuat keluarga penuh vitalitas. Keluarga kita ini membutuhkan banyak anak yang kembali dari negara yang berbeda-beda. Keluarga kita penuh kehangatan. Kita hendaknya lebih sering berinteraksi. Adakalanya, kita dapat menelepon untuk menanyakan kabar satu sama lain. Intinya, saya berharap kalian dapat kembali setiap tahun.
Saya mendengar bahwa untuk kembali ke Taiwan, kalian harus terbang selama 40-an jam. Jarak yang harus ditempuh sungguh sangat jauh. Namun, asalkan ada tekad, jarak bukanlah masalah. Saya sangat bersyukur pada kalian semua. Kalian hendaknya senantiasa mengingat saya dan menjalankan Tzu Chi dengan kesatuan hati. Sering-seringlah kembali begitu ada kesempatan. Apakah kalian mengerti? (Mengerti.) Dekatkanlah hati kalian dengan hati saya. (Ya.) Baiklah, saya sangat senang dan sukacita. Terima kasih. Saya mendoakan kalian semua.
Bersumbangsih dan melindungi Bumi dengan hati yang murni
Meneguhkan tekad pelatihan untuk membimbing orang dengan kebajikan
Menumbuhkan benih Tzu Chi di Dominika
Keluarga Bodhisatwa menyambut tahun baru dengan sukacita
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 10 Januari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 12 Januari 2025