Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Berkah dan Kebijaksanaan untuk Melindungi Bumi


Dengan kekuatan cinta kasih, ke mana pun insan Tzu Chi pergi, mereka selalu menciptakan berkah. Saya sangat bersyukur. Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, dibutuhkan tekad berbuat baik dari banyak orang. Jadi, hanya dengan membangun tekad, barulah kita bisa menapaki Jalan Bodhisatwa. Tanpa tekad dan ikrar, kita akan mudah terombang-ambing. Jika demikian, kita akan menyimpang dari jalan yang benar. Jadi, kita perlu berjuang lebih keras dalam melakukan kebaikan. Inilah yang diperlukan dalam menapaki Jalan Bodhisatwa.

Bodhisatwa perlu membangun tekad dan ikrar agung agar dapat memiliki arah tujuan yang jelas. Saat menapaki Jalan Bodhisatwa, kita juga harus membentangkan jalan ini. Buddha telah menunjukkan arahnya secara jelas pada kita, tetapi tetap diperlukan Bodhisatwa untuk membentangkan jalannya, Jadi, kita harus membuka sembari membentangkannya agar generasi mendatang dapat menapaki Jalan Bodhisatwa hingga selamanya. Kehidupan manusia tidaklah kekal. Namun, kita dapat mewariskan semangat kita dari generasi ke generasi.


Kita bisa melihat para relawan pelestarian lingkungan. Saya sangat menghargai dan mengasihi mereka. Apa kalian tahu betapa banyaknya hal yang telah dilakukan dengan kedua tangan mereka? Mereka telah melakukan daur ulang sebagai wujud menyayangi Bumi. Mereka bekerja keras seumur hidup. Sejak muda, mereka mengurus rumah tangga dan membesarkan anak. Kemudian, mereka juga membesarkan cucu-cucu mereka. Semua ini dilakukan dengan sepasang tangan mereka.

Terkadang, saat relawan pelestarian lingkungan datang menemui saya, saya akan memegang dan mengusap tangan mereka, lalu menyadari adanya kapalan di tangan mereka yang sama berharganya dengan permata. Kulit tangan mereka menjadi kasar karena harus melakukan pekerjaan kasar, seperti memindahkan dan memikul batu bata, memanjat gedung tinggi, serta pekerjaan-pekerjaan serabutan lainnya. Apakah kalian tahu tangan-tangan mereka sangat berharga?

Setiap kali melihat kedua tangan saya yang telah dicuci, saya menyadari bahwa kedua tangan ini dapat melakukan banyak hal. Saya merasa bersyukur masih bisa membagikan angpau sebagai bentuk doa saya. Saya bersyukur kepada murid-murid monastik saya yang memiliki kesatuan hati dan ikrar dengan saya. Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan Jalan Bodhisatwa. Kini, kita telah berhasil menerapkannya dalam kehidupan.


Saya bersyukur kepada guru saya, Buddha, orang tua yang memberikan tubuh ini pada saya, dan semua makhluk yang mendukung pencapaian saya. Jadi, saya harus membalas empat budi luhur, yakni budi luhur Buddha, orang tua saya, guru saya, dan semua makhluk. Jadi, kita hendaknya bekerja sama untuk meneruskan semangat Tzu Chi dan membalas empat budi luhur dari generasi ke generasi. Inilah tujuan utama Buddha datang ke dunia.

Setelah ribuan tahun, kini berkat bantuan teknologi, banyak hal yang telah berhasil kita lakukan. Selain itu, ada pula orang-orang yang baru bergabung dengan kita dan orang-orang yang belum terinspirasi. Meskipun telah memperoleh pencapaian, kita tetap harus menginspirasi generasi-generasi selanjutnya untuk mempraktikkan Jalan Bodhisatwa.

Di dalam Sutra Teratai, Buddha mendorong murid-murid-Nya untuk meneruskan ajaran-Nya kepada 50 orang. Saya berharap kita dapat meneruskannya hingga 50 generasi. Karena setiap orang memiliki stupa Puncak Burung Nasar, saya harap semuanya dapat terus melatih diri di Puncak Burung Nasar dalam batin sendiri.


Bodhisatwa sekalian, saya sangat bersyukur pada kalian. Saya berharap kita dapat memperpanjang jalinan kasih sayang, membentangkan cinta kasih Tzu Chi hingga menjangkau semua orang di seluruh dunia, dan saling bekerja sama dari kehidupan ke kehidupan. Di masa mendatang, Tzu Chi akan makin dibutuhkan. Jadi, dari kehidupan ke kehidupan, kita hendaknya terus-menerus membangun tekad dan ikrar.

Saya ingin mengingatkan pada kalian semua agar terus memikirkan ini dan jangan pernah melupakannya. Dengan begitu, barulah benih berkah dapat tertanam selamanya di kesadaran kedelapan dan kesadaran kesembilan. Tidak ada kata yang bisa mewakili rasa syukur saya atas ketulusan dan cinta kasih tak terhingga yang dimiliki kalian semua. Saya mendoakan kalian semua.

Ingatlah untuk terus mencurahkan cinta kasih di setiap detik dan menit dari kehidupan ke kehidupan. Kita hendaknya terus menumbuhkan kebijaksanaan dan berkah agar cinta kasih Tzu Chi mengitari seluruh dunia. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Membangun ikrar teguh untuk mempraktikkan jalan kebajikan
Rela ditumbuhi kapalan di tangan demi melindungi Bumi
Bersatu hati dalam membalas empat budi luhur
Menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan dalam kesadaran kedelapan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 November 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 21 November 2024
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -