Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Berkah dan Kebijaksanaan
Lihatlah para anggota Tzu Ching yang energik. Kini kalian masih muda. Seiring berlalunya waktu, kalian akan bertumbuh dewasa. Namun, saya berharap kalian dapat menjaga kebersihan tubuh dan menjaga citra dengan baik. Di masa muda ini, kalian memiliki paras yang cantik. Mengapa kalian membiarkan rambut menutupi setengah wajah atau sebagian besar wajah kalian? Kalian hendaknya membiarkan orang melihat wajah kalian yang cantik itu. Inilah kehidupan yang indah. Janganlah kita ceroboh dan berpenampilan berantakan.
Dalam perjalanan sebelumnya, saya berkunjung ke beberapa Aula Jing Si yang mengadakan pameran untuk mengenang sejarah Tzu Chi 50 tahun lalu. Mereka menceritakan banyak kisah, termasuk kisah saya. Jika ada foto, mereka akan mempertunjukkan fotonya; jika tidak ada foto, mereka menggunakan gambar. Dari foto di sana, saya terlihat sama seperti kalian, yakni memiliki dua kepang yang panjang. Saya sangat senang melihatnya. Itulah fase hidup yang pernah saya lalui. Sejak kecil hingga dewasa, saya selalu menjaga diri dengan baik dan bersih. Inilah tradisi Tzu Chi sekarang. Di dalam hidup ini, kita harus menjaga kebersihan fisik dan batin. Inilah nilai dan tujuan hidup kita. Anggota Tzu Ching sekalian, kalian sungguh memiliki berkah karena terlahir di zaman sekarang ini. Kalian harus menghargainya dan bersyukur.
Mendengar kisah yang dibagikan oleh relawan Tzu Chi dari Wuhan, Tiongkok, saya sangat tersentuh. Beberapa tahun lalu, untuk dilantik sebagai anggota komite, mereka mengikuti pelatihan selama 3 tahun. Dari Wuhan, mereka menumpang kereta api selama belasan jam menuju Shanghai demi mengikuti pelatihan relawan. Perjalanan yang harus ditempuh sangat jauh. Mereka sangat menghargai kesempatan dan sangat tekun mengikuti pelatihan. Mereka juga melakukan kegiatan daur ulang dan kunjungan kasih. Meski harus menempuh perjalanan yang sulit dan melelahkan, mereka tetap menjangkau wilayah pegunungan dan pedesaan demi membantu orang-orang yang tak dikenal. Saat melihat ada orang yang hidup menderita, mereka selalu berusaha untuk mencurahkan perhatian dan memahami kondisi warga. Ada sebuah kasus di Tiongkok.
Kabarnya pada masa Revolusi Kebudayaan, ada seorang pria yang diasingkan. Setelah itu, dia melarikan diri dan kembali ke kampung halamannya. Setelah itu, dia melarikan diri dan kembali ke kampung halamannya. Karena diasingkan, pria tersebut tak memiliki kartu tanda pengenal. Kini pria itu hampir berusia 80 tahun dan tak dapat menerima bantuan bagi lansia. Setelah memahami kondisinya, relawan Tzu Chi segera membantunya mengajukan permohonan dan berkomunikasi dengan pihak terkait. Di tahun 2011, saat masa tersulit saya, ada orang di komunitas mengajukan kasus saya kepada Tzu Chi. Selama dua tahun lebih ini, relawan Tzu Chi sangat mengasihi dan menjaga saya.
“Mereka membantu saya menyelesaikan masalah izin kependudukan. Berkat bantuan Tzu Chi, dalam waktu 2 tahun, saya menyelesaikan izin kependudukan. Setelah memiliki izin, baru hari ini saya dapat hidup dengan stabil,” ucap Hu Peixin, relawan daur ulang Wuhan.
Demi mengungkapkan rasa terima kasih, saya sudah berdonasi kepada Tzu Chi dua kali, yakni sebesar 600 yuan. Jika membandingkan sedikit donasi sayadengan cinta kasih dan perhatian dari Tzu Chi, itu hanyalah sebuah sudut kecil dari gunung es atau setetes air di laut. Saya hanya ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya. Dia berkata, “Ini bukan tentang uang.” “Kalian telah memberi banyak kepada saya.” “Kalian bagai memberi sebuah rumah kepada saya.” “Saya bukan mendonasikan uang.” “Saya ingin menunjukkan rasa syukur saya.” “Saya sangat bersyukur.” Mendengar ucapannya, saya sungguh bersyukur. Saya memiliki perasaan yang sama dengannya.
Saya sangat berterima kasih kepada sekelompok relawan Tzu Chi yang telah bersumbangsih dengan penuh cinta kasih. Tanpa relawan Tzu Chi, entah apa yang akan terjadi pada lansia itu. Dari masa kanak-kanak hingga masa mudanya, dia menikmati kehidupannya dalam keluarga yang berada. Namun, seiring perubahan zaman, hidupnya pun berubah. Untungnya, ada relawan Tzu Chi yang mengasihinya. Bodhisatwa sekalian, kehidupan ini tidaklah kekal. Janganlah berpikir kita akan selalu muda dan memiliki segalanya. Jangan berpikir bahwa zaman sekarang ini adalah zaman anak muda. Janganlah berpikir, “Asalkan saya menginginkannya, tak ada yang tak boleh saya lakukan.” Mereka menganggap diri bagaikan penguasa dunia, tidak dapat membedakan yang baik dan benar serta tidak memiliki moralitas. Kelak kalian juga akan memasuki masa paruh baya dan berusia lanjut. Pada saat itu, kalian akan tahu bahwa generasi penerus kalian melebihi generasi kalian. Kelak kalian juga akan menua. Karena itu, kini bergantung pada bagaimana kalian membimbing dunia dan masyarakat ini serta bagaimana cara kalian menjadi teladan bagi generasi penerus.
Bodhisatwa sekalian, di dalam Buddhisme, zaman sekarang ini disebut zaman penuh Lima Kekeruhan di mana orang-orang memiliki pandangan dan pemahaman yang menyimpang. Sebagian besar orang memiliki pandangan menyimpang dan pikiran mereka dipenuhi noda batin serta pikiran tidak bajik. Selain itu, dunia ini juga dilanda banyak bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Pada zaman mendatang, semua bencana ini akan semakin kerap terjadi. Akibatnya, kehidupan manusia akan semakin menderita. Apakah cuaca sekarang panas? Kelak akan lebih panas. Kondisi iklim sekarang tidak selaras dan sangat ekstrem, kelak akan lebih tidak selaras dan ekstrem. Ini semua terjadi akibat karma buruk kolektif semua makhluk. Pikiran manusia yang tidak murni menyebabkan kondisi iklim menjadi ekstrem dan tidak selaras. Karena itu, setiap orang harus memiliki keyakinan agama dan arah hidup yang benar. Semua itu harus dimulai dari diri sendiri.
Kita harus memiliki arah hidup yang benar dan menjadi teladan bagi anak yang lebih muda. Dengan begitu, barulah kita dapat menciptakan masyarakat yang penuh harapan. Apakah saya boleh memiliki ekspektasi ini terhadap kalian? Bolehkah? (Boleh) Apakah saya boleh mengandalkan kalian dalam hal ini? (Ya) Apakah kalian bersedia memikul "bakul beras" bagi semua orang di dunia? (Bersedia). Jika demikian, maka kehidupan kalian sungguh bernilai. Saya mendoakan semoga kalian memiliki kehidupan yang bermakna dan memiliki arah hidup yang benar. Semoga kehidupan kalian yang bermakna ini dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi. Semoga kalian dapat menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Terima kasih.
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Juli 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 26 Juli 2016