Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Cinta Kasih yang Membawa Manfaat bagi Umat Manusia


Waktu berlalu dengan begitu cepat. Tahun demi tahun terus berlalu. Kali ini, saya kembali lagi ke Dalin untuk acara Pemberkahan Akhir Tahun. Saat membagikan angpau dan doa kepada semuanya, saya merasa bahwa waktu terus bergulir.

Satu tahun telah berlalu. Saya ingat bahwa 20 hingga 30 tahun yang lalu, Camat, Kepala Dewan, dan Wali Kota selalu datang ke Hualien dan berharap Tzu Chi dapat membangun rumah sakit di Dalin. Mereka datang sebanyak tiga kali dan membawa peta yang sangat terperinci. Menteri kesehatan saat itu, Chang Po-ya, juga datang ke Hualien untuk menemui saya dan memberi tahu saya bahwa Yunlin dan Chiayi membutuhkan rumah sakit. Jadi, pada saat itu, Kepala RS Tzu Chi Hualien, Dr. Zeng, mendampingi saya untuk datang ke sini. Kami melihat sebidang tanah yang pada akhirnya telah dibangun menjadi seperti saat ini.

Dahulu, ini adalah sebuah ladang tebu tanpa tetangga di sekitar. Saat ini, kita dapat menggunakan jalan tol untuk datang ke sini. Ketika melihat perjalanan ke tempat ini, saya merasa beruntung karena kita dapat membangun rumah sakit di sini yang dapat melindungi kehidupan dan menjaga kesehatan semua orang dengan cinta kasih. Saya mendengar bahwa para dokter dan perawat di sini sungguh tulus dan memiliki kualitas tinggi dalam menjaga setiap pasien.

Tujuan utama Buddha datang ke dunia ialah mengajarkan praktik Bodhisatwa kepada umat manusia. Bodhisatwa harus terjun ke tengah-tengah umat manusia. Melatih diri bukan hanya untuk pencapaian pribadi. Kita juga harus menyebarkan ajaran Buddha di tengah masyarakat agar semua orang mendapatkan edukasi yang benar dan merasa dekat dengan ajaran ini.


Selama perjalanan kali ini, di setiap tempat, saya melihat anggota komite Tzu Chi, donatur, dan relawan. Saya sungguh bersyukur. Berada di sini, selain bersyukur dan berterima kasih, apa lagi yang dapat saya katakan? Semua orang telah melakukan kebajikan. Mereka mendengar ajaran saya dan mempraktikkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Ketika kalian membagikan apa yang telah kalian lakukan, saya merasa sungguh dekat dengan semuanya. Inilah yang disebut dengan silsilah Dharma. Silsilah Dharma telah diwariskan ke dunia. Hendaklah kita mempraktikkan Dharma secara nyata. Ini sungguh menghangatkan hati dan saya sungguh bersyukur.

Setiap menit dan detik dalam hidup saya, saya selalu melayani demi ajaran Buddha, demi semua makhluk. Ini adalah pesan yang diberikan oleh guru saya. Hanya sebuah kalimat sederhana, tetapi dapat membuat saya bertekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dan terjun ke tengah masyarakat. Segala hal tidak dapat dilakukan hanya seorang diri. Waktu sungguh berharga. Dengan adanya siklus lahir, tua, sakit, dan mati, waktu sangat mudah untuk berlalu. Jika tidak menggenggam waktu dengan baik, bagaimana kita bisa mempelajari Dharma? Bagaimana kita bisa mendapatkan pengalaman? Tanpa proses ini, kita tidak akan mencapai tujuan kita.


Di Sutra Teratai, terdapat perumpamaan mengenai Kota Jelmaan. Sekelompok orang melakukan perjalanan mencari harta karun. Mereka berjalan terus-menerus hingga akhirnya setiap orang merasa lelah. Mereka berkata, "Perjalanan kita masih sangat jauh. Semuanya telah lelah dan kehabisan tenaga. Lebih baik kita pulang saja." Ada seorang pemandu berkata, "Perjalanan untuk pulang sangat jauh. Mari lihat ke depan. Tempat harta karun sudah dekat. Kita telah melakukan perjalanan yang panjang." Inilah perumpamaan Kota Jelmaan. "Tempat kita singgah ini hanyalah sebuah kota jelmaan. Tempat harta karun sesungguhnya ada di depan dan sudah dekat. Mari semuanya kumpulkan semangat dan terus berjalan ke depan." Perumpamaan ini memberikan semangat besar bagi saya.

Dokter, perawat, dan staf sekalian, hendaklah kita menginventarisasi nilai kehidupan kita. Saya telah menginventarisasi kehidupan saya dan merasa bahwa hidup saya di dunia sungguh bernilai. Namun, semuanya penuh dengan kerja keras. Saya tidak pernah menyia-nyiakan waktu dalam hidup. Terkadang, 4 misi Tzu Chi dan 8 jejak Dharma selalu tumpang tindih. Dalam satu waktu, empat misi Tzu Chi perlu dikembangkan. Ini memerlukan kerja keras. Selama ini, kita terus menyalurkan bantuan bencana internasional. Ketika mengenang masa lalu, sesungguhnya bagaimana kita bisa berjalan hingga saat ini?

Saat ini, yang kita butuhkan ialah mempertahankan misi Tzu Chi untuk waktu yang lama. Ini membutuhkan setiap orang untuk saling mengasihi dengan tulus, tahu berpuas diri, dan bersumbangsih dengan rasa syukur. Hendaklah setiap manusia saling berterima kasih dan saling membantu.


Kita telah membangun rumah sakit di Dalin. Insan Tzu Chi di sini akan menjalankan empat misi Tzu Chi dan delapan Jejak Dharma secara seimbang dan bersamaan. Dengan terjun ke tengah keluarga kurang mampu, barulah kita dapat menyadari berkah. Tim medis sungguh-sungguh membangkitkan cinta kasih untuk merawat pasien yang menderita. Rasanya seperti kalian tengah merawat saya. Ketika melihat kalian merawat setiap pasien, saya merasa seperti kalian tengah merawat saya atau mewakili saya merawat orang-orang tersebut. Ini sungguh menghangatkan hati dan saya sungguh berterima kasih. Inilah hal yang benar untuk dilakukan. Saya sungguh kagum dan berterima kasih.

Hendaklah kita menghimpun kekuatan cinta kasih di sini. Tanah yang dahulu adalah ladang tebu, telah berubah menjadi rumah sakit yang sangat cerah. Saya sungguh senang dan bersyukur. Kalian memberi saya harapan yang tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Harapan ini sungguh cemerlang bagaikan kunang-kunang di tangan kalian yang dapat menerangi kegelapan. Terima kasih, semuanya.

Saya berharap RS Tzu Chi Dalin, sebuah rumah sakit yang dikelilingi oleh ladang, dapat bersinar cerah karena memiliki dokter, perawat, dan staf yang bekerja sama dengan harmonis untuk melindungi setiap kehidupan dan kesehatan. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih. 

Melindungi kehidupan dan menjaga tekad awal
Melatih diri dan membawa manfaat bagi umat manusia
Membawa manfaat bagi semua makhluk di jalan Buddha
Berjalan menuju pulau harta karun tanpa ragu 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 07 November 2022
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -