Ceramah Master Cheng Yen: Menumbuhkan Jiwa Kebijaksanaan dengan Melakukan Kebajikan

“Hidup manusia hanya puluhan tahun. Untuk apa kita khawatir? Khawatir tidak bisa menyelesaikan masalah. Lebih baik kita bergembira daripada khawatir. Melakukan daur ulang sangat baik. Saat lelah melakukan daur ulang, saya akan pulang untuk tidur,” kata He Xiu-lin, relawan Tzu Chi yang telah berusia 92 tahun.

“Lihatlah, begitu banyak relawan Tzu Chi yang bekerja keras melakukan daur ulang. Jadi, saya juga bekerja keras seperti mereka. Tubuh saya menjadi semakin sehat dan saya semakin gembira. Saya beri tahu, yang terpenting, kita harus ceria dan gembira. Jadi, saat melakukan daur ulang, hati kita harus tetap gembira dan penuh sukacita. Dengan melakukan daur ulang, kita terbebas dari kerisauan, tubuh menjadi sehat, dan hati menjadi gembira. Saya sering mengucapkan kalimat ini. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, saya mempelajari ajaran Master tentang melakukan dengan sukarela, menerima dengan sukacita. Saya telah mengingatnya di dalam hati dan tidak akan melupakannya,” kata He Xiu-lin lagi. Sudah 20 tahun beliau aktif di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi.

Bodhisattva sekalian, kita menjalani hidup kita dengan berbagai kesibukan. Bagaimana hendaknya kita menjalani hidup? Apa yang bisa membuat kita bahagia? Apa pula yang bisa membuat kita khawatir dan tidak bahagia? Kebahagiaan dalam hidup ini cepat berlalu, sedangkan noda dan kegelapan batin tidak ada habisnya. Karena itu, kita hendaknya teliti dan bersungguh hati menjalani hidup. Saat ini, kita yang berada di sini hendaknya dipenuhi sukacita. Saya mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk memberikan ceramah dan kalian juga berniat untuk mendengar ceramah saya. Karena memiliki tekad dan tujuan yang sama, kita bisa berkumpul di sini sekarang.

 

Namun, kita tidak tahu apa yang akan terjadi kelak. Tidak ada yang tahu. Namun, kita bisa menggenggam momen sekarang. Setiap momen sekarang akan terakumulasi menjadi masa lalu dan diikuti oleh masa depan. Masa lalu sudah berlalu dan masa depan terus menghampiri kita. Menggenggam waktu sekarang, inilah kehidupan yang sesungguhnya. Jadi, kita harus bersungguh hati memahami hal ini.

Saat ini, kalian melihat saya, saya juga melihat kalian. Selain itu,kalian juga bisa mendengar saya berbagi prinsip kebenaran sekarang. Apakah kalian dipenuhi sukacita? Apakah kalian memahami kebenaran? Jika bisa memahami kebenaran, kalian akan dipenuhi sukacita. Bisakah kalian mempraktikkannya? Kalian mempraktikkannya dengan tekad agung atau sekadar mengikuti? Karena merasa prinsip tersebut lumayan, kalian pun mengikutinya. Ini bisa dilakukan dengan mudah. Saya mengucapkan kata-kata yang baik dan menunjukkan jalan yang benar sehingga kalian mengikutinya dengan penuh sukacita.

Ada pula yang tidak melanggar, tidak menerima, juga tidak merasakan sukacita darinya. Mereka juga mendengar ceramah saya dan merasa bahwa itu lumayan, tetapi belum bisa menerimanya. Mereka tidak melanggarnya, tetapi juga tidak bisa menerimanya. Mereka merasa bahwa prinsip itu lumayan, tetapi tidak merasakan sukacita darinya. Ada pula orang yang bisa membedakan benar dan salah dari segala perbuatan baik. bisa membedakan benar dan salah dari segala perbuatan baik. Mereka mencari tahu terlebih dahulu, lalu merenungkan dan mempraktikkannya. Mereka adalah orang yang lebih teliti. Terhadap segala perbuatan baik, mereka bisa membedakan benar dan salah. Mereka akan menganalisis itu benar atau salah. Prinsipnya sangat baik, tetapi apakah arahnya benar? Jika arahnya benar, mereka akan menerima dan merenungkannya. Kemudian, jika merasa bahwa itu pantas dilakukan, mereka akan sepenuh hati melakukannya.

 

Jadi, ada tiga jenis orang. Pertama, orang yang melihat dan mendengar perbuatan baik, lalu turut melakukannya sehingga merasakan sukacita. Kedua, orang yang merasa bahwa itu lumayan, tetapi tidak tertarik untuk melakukannya. Ketiga, orang yang ingin menganalisis dan mencari tahu lebih dalam, lalu sungguh-sungguh merenungkannya. Mereka sangat teliti dan bersungguh hati. Jika orang-orang bisa menyerap kebenaran ke dalam hati, maka jalan kebenaran akan sangat lapang dan rata.

“Pertama kali menonton Da Ai TV, saya mendengar Master Cheng Yen berkata bahwa ini bisa digunakan untuk membuat selimut. Saya sangat terkejut. Saya tidak memiliki uang atau apa pun. Namun, saya bisa melakukan daur ulang. Pada tahun pertama, saya berikrar untuk mengumpulkan 2.000 botol. Saya merasa bahwa mengumpulkan 2.000 botol pasti sangat sulit, tetapi saya tidak peduli. Dengan berani, tekun, dan bersemangat, saya bekerja keras mengatasi segala kesulitan. Pada tahun kedua, saya mengumpulkan hampir 20.000 botol. Suatu hari, saya merasa bahwa jika saya melakukannya sendiri, maka hanya ada dua tangan, ini tidaklah cukup. Saya harus mengajak orang-orang untuk membantu saya. Pada tahun ketiga, saya berikrar untuk mengumpulkan 100 botol setiap hari. Hingga kini, sekitar empat tahun, saya telah mengumpulkan 105.000 botol. Kita harus mengembangkan nilai hidup. Berhubung usia terus bertambah, kita harus bersumbangsih. Benar, seperti yang Master katakan, kita sudah tidak punya cukup waktu. Jika tidak bersumbangsih, kita akan kehabisan waktu dan tenaga. Saya merasa bahwa tubuh saya sangat sehat, juga bisa bersumbangsih dengan gembira dan bahagia. Nilai hidup harus dikembangkan. Lakukan saja. Seperti yang Master katakan, lakukan saja hal yang benar agar tidak ada penyesalan,” kata Chen Xiu-yun, relawan daur ulang yang berusia 70 tahun.

 

kita harus menghargai setiap momen. Saat ini, kita mungkin mementingkan kehidupan, tetapi sesungguhnya, yang abadi dan penting ialah jiwa kebijaksanaan. Ingatan kita, hal yang baik, serta hal yang harus dilakukan dan dipelajari akan terukir di dalam hati. Kita harus memiliki arah tujuan, giat membuka jalan, dan sungguh-sungguh membentangkan jalan. Jika kita tidak memiliki arah serta enggan membuka dan membentangkan jalan, maka tidak akan ada jalan bagi kita. Kita harus mengingatkan diri sendiri. Kita harus menggenggam waktu berbuat baik dan turut bersukacita untuk orang lain guna menciptakan pahala. Dengan demikian, setiap ucapan dan perbuatan kita dapat menciptakan pahala.

Dalam hidup ini, saat semua perbuatan kita benar, perpaduan sebab dan kondisi yang baik akan mendatangkan pahala bagi kita, bukan orang lain. Saat kita menolong orang lain, kitalah yang memperoleh manfaat. Meski kelihatannya orang lain yang menerima bantuan kita, tetapi sesungguhnya, orang tersebut telah menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Jadi, kita harus senantiasa bersyukur.

 

Bisa membedakan benar dan salah setelah melihat dan mendengar perbuatan baik

Mendalami prinsip kebenaran, lalu merenungkan dan mempraktikkannya

Giat membuka dan membentangkan jalan

Perpaduan sebab dan kondisi yang baik dapat mendatangkan pahala

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Maret 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 Maret 2019

Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -