Ceramah Master Cheng Yen: Menunaikan Tanggung Jawab untuk Menjaga Ketenteraman Masyarakat


Lihatlah, pandemi saat ini sungguh telah membuat semua orang cemas. Semoga kita secepat mungkin dapat hidup lebih sehat dan tidak perlu lagi mengenakan masker. Saya sekarang melepas masker dengan harapan dapat berbicara dengan lebih jelas. Bagaimana kita menjaga timbangan dalam hati kita agar tetap seimbang?

Kita harus senantiasa mengenal rasa puas dan bersyukur. Selain mengenal rasa puas dan bersyukur, kita juga harus berpengertian. Dengan demikian, kita bisa hidup harmonis dengan semua orang. Kita juga harus mengembangkan nilai kehidupan kita agar dapat membawa manfaat bagi dunia.

Lihatlah bagaimana para tenaga medis RS kita menjaga kesehatan masyarakat dengan cermat. Pemerintah Taipei telah membagi kota menjadi beberapa wilayah dan RS Tzu Chi Taipei bertanggung jawab atas enam wilayah. Tidak hanya di rumah sakit, para tenaga medis kita juga mengemban tanggung jawab di hotel karantina untuk merawat pasien di sana. Tidak hanya RS Tzu Chi Taipei, RS Tzu Chi Hualien juga mengerahkan para dokter dan perawat untuk bertugas di hotel karantina selama beberapa hari. Saya sungguh sangat bersyukur.

Para tenaga medis kita bagaikan panglima yang menjaga benteng dan kota. Saya selalu mengingatkan mereka untuk mengenakan baju zirah agar seluruh tubuh mereka dapat terlindungi. Mereka harus mengenakan APD sepanjang hari yang menutupi kepala, wajah, tangan, kaki, dan bahkan seluruh tubuh mereka meski berada di tengah cuaca yang sangat panas.


Mereka berusaha untuk tidak pergi ke kamar kecil karena untuk melepas APD mereka sangatlah merepotkan. Mereka sungguh telah bersusah payah. Mereka juga harus mengendalikan secara ketat seberapa banyak yang mereka makan dan minum. Karena itu, saya merasa tidak sampai hati terhadap para dokter, perawat, dan staf medis lainnya yang berjuang di garis depan. Mereka sungguh sangat bersusah payah.

Setiap hari, ketika teringat mereka yang harus berjuang memerangi pandemi di garis depan, saya merasa tidak sampai hati. Mereka harus mengenakan APD lengkap dan merawat pasien sepanjang hari serta tetap menjaga stamina mereka meski harus menahan diri dari makan atau minum. Mereka sungguh sangat bersusah payah. Karena itu, saya sering berkata bahwa dunia tidak bisa tanpa layanan medis.

Mari kita berterima kasih kepada semua tenaga medis yang telah mendedikasikan kehidupan mereka untuk melindungi kehidupan dan menjaga kesehatan masyarakat. Cinta kasih mereka sungguh pantas untuk kita hormati. Saya sering menyampaikan tiga perkataan kepada para kepala RS dan tenaga medis kita, yakni bersyukur, menghormati, dan mengasihi.

Saya hendak berterima kasih kepada mereka dan senantiasa menghormati mereka. Ketika teringat bagaimana mereka terjun ke masyarakat untuk menjaga kesehatan masyarakat, saya pun sangat menghormati mereka. Jadi, bagaimana mungkin saya tidak mengasihi mereka? Saya sungguh sangat mengasihi dan menghargai mereka.


Saya sangat berterima kasih, menghormati, dan mengasihi sekelompok tenaga medis yang telah membantu saya menjaga kesehatan masyarakat. Saya mengasihi, menghargai, dan juga berterima kasih kepada mereka. Semoga mereka dapat melindungi diri sendiri dengan baik. Saya sangat bersyukur.

Hanya jika semua orang hidup sehat, barulah hati saya bebas dari kekhawatiran. Itulah persembahan terbesar bagi saya. Begitu pula dengan relawan kita. Tolong sampaikan rasa terima kasih saya kepada mereka. Kalian telah menjaga Dharma dan juga misi kesehatan kita. Namun, kalian harus mendengarkan instruksi dari para tenaga medis kita dan berusaha membantu mereka.

Untuk hal-hal yang dapat kalian lakukan, sampaikanlah kepada anggota Tzu Cheng agar kita dapat menyediakan apa yang dibutuhkan rumah sakit kita. Ketika RS Tzu Chi Taipei perlu mendirikan pos tes cepat luar ruangan, anggota Tzu Cheng pun segera dikerahkan untuk membantu mendirikan ruangan sederhana dengan menggunakan rumah rakitan sementara.

Bagi warga yang datang untuk melakukan konsultasi ataupun skrining, relawan kita juga mendirikan tenda agar mereka dapat berteduh dari teriknya matahari. Demikianlah relawan kita mengerahkan segenap hati dan tenaga dalam membantu rumah sakit kita. Apa pun yang dibutuhkan rumah sakit kita, anggota Tzu Cheng kita pun segera membantu.


Mereka juga menjaga protokol kesehatan dan menjauhi zona yang tidak aman. Mereka selalu menjaga protokol kesehatan serta mengerahkan sepenuh hati dan tenaga. Semua itu membuat saya merasa sangat bersyukur.

Dalam organisasi besar Tzu Chi ini, baik misi amal, misi kesehatan, maupun pendidikan, semua orang telah mewujudkannya dengan kesungguhan hati. Begitu pula misi budaya humanis yang telah menyiarkan informasi yang benar. Lewat Da Ai TV, kita menyebarkan informasi ini. Jadi, baik misi amal, misi kesehatan, maupun misi pendidikan, Tzu Chi telah mewujudkannya secara menyeluruh.

Misi budaya humanis kita membagikan informasi benar, misi pendidikan kita membantu para murid dalam studi mereka, dan misi kesehatan kita menjaga kesehatan masyarakat. Semua misi kita telah menenangkan hati orang-orang. Saya berterima kasih kepada semua insan Tzu Chi yang telah mewujudkan misi-misi kita dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.  

Para tenaga medis memikul tanggung jawab untuk berjaga di garis depan
Mewujudkan keharmonisan dengan bersyukur dan berpengertian
Da Ai TV melaporkan kebenaran dan membimbing ke arah yang benar
Menunaikan tanggung jawab untuk menjaga ketenteraman masyarakat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Mei 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 18 Mei 2022
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -