Ceramah Master Cheng Yen: Menunjukkan Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan dengan Mempraktikkan Sutra Teratai


Saya sangat gembira dalam perjalanan dari Taiwan Selatan ke Utara, saya dapat singgah di rumah kita ini. Rumah ini sangatlah besar. Setiap kali berkunjung, saya selalu melihat tempat ini memancarkan kecemerlangan dan sangat bersih. Tempat ini sangatlah berkualitas. Saya makin merasa bahwa rumah kita ini sangat besar dan penuh energi manusia. Sungguh, tempat ini sangat menyenangkan dan indah. Jadi, tempat ini sungguh membuat saya sangat tersentuh.

Saat berada di sini, saya selalu merasa bahwa para relawan di sini sungguh dipenuhi berkah. Kalian memiliki ruang terbuka yang sangat luas di sini. Bangunan yang berbentuk bulat pun terlihat lebih lega. Selain itu, pemandangan di luar sangatlah indah. Kita merancang lanskap dengan memanfaatkan pemandangan alam di sini. Jadi, lingkungan sekitar kita sungguh terlihat sangat sempurna.

Saya sangat sukacita. Dengan berdiri dan berjalan di samping jendela, kita bisa melihat ke tempat yang jauh. Semua itu termasuk bagian dari kompleks kita. Kita merancang lanskap di sekeliling kompleks kita. Jadi, rumah kita ini sungguh sangat besar. Rumah kita ini juga sangat bersih dan penuh energi. Energi ini adalah energi manusia. Selain energi langit dan bumi, kita juga memiliki energi manusia yang besar di sini. Saya sungguh sangat sukacita.

“Saya baru menjadi ketua Heqi tahun ini. Saya sangat beruntung karena Kompleks Tzu Chi Dongda diresmikan tanggal 5 Februari. Kami sangat berbahagia karena ada banyak tugas yang berdatangan. Saat saya mencabut rumput di sini, tiupan angin sepoi-sepoi sungguh membuat saya merasa bahwa segala sesuatu yang diberikan oleh alam pada kita sangatlah berharga. Karena itu, saya sangat bersyukur atas ladang berkah yang diberikan oleh Master ini,” kata Lü Ji-xiong relawan Tzu Chi.

“Kami mengadakan banyak kegiatan dan ada sebagian orang yang diliputi kerisauan. Namun, kami tetap bersumbangsih dengan sukacita. Melihat wajah semua orang dihiasi senyuman, itulah penghiburan terbesar bagi kami. Kami juga berharap di ladang berkah yang luas ini, kami dapat menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia dan membuat tempat ini makin baik,” kata Yang Li-hua relawan Tzu Chi.


Saya juga berharap tempat ini bisa menjadi ladang pelatihan bagi para Bodhisatwa dunia. Demi satu tujuan utama, para Bodhisatwa datang ke dunia dengan kesatuan ikrar. Dalam Sutra Bunga Teratai, Buddha mengatakan bahwa Beliau datang ke dunia demi satu tujuan utama. Kita semua mendedikasikan diri di Tzu Chi juga demi satu tujuan utama. Di Tzu Chi, kita mengemban tanggung jawab atas dunia ini dengan kesatuan hati. Setiap orang hendaknya menginventarisasi nilai kehidupan masing-masing.

Belakangan ini, saya juga terus menginventarisasi nilai kehidupan saya. Saya bisa mengatakan bahwa saya telah mengembangkan nilai kehidupan saya. Jalinan jodoh saya di kehidupan sekarang sungguh istimewa. Lihatlah jalinan jodoh saya dengan guru saya. Beliau berpesan pada saya untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Saya pun terus menjalankannya hingga kini. Inilah yang menjadi pedoman saya selama ini.

Para relawan kita selalu berkata bahwa mereka menjadikan tekad saya sebagai tekad mereka. Ini sangatlah sederhana, yaitu menjadikan tekad guru sebagai tekad sendiri. Kata-kata yang sederhana ini mengandung prinsip kebenaran yang sederhana, tetapi menunjukkan arah yang sangat akurat. Jika menyaksikan Da Ai TV, kalian akan tahu bahwa belakangan ini, saya selalu berkata bahwa ada banyak orang yang berhimpun dan bergandengan tangan untuk bersumbangsih. Apakah arti dari gerakan ini? Bersatu. Bersatu hati, harmonis, dan saling mengasihi. Kata-kata ini juga merupakan nilai inti dari organisasi Tzu Chi.


Buddha datang ke dunia untuk membabarkan Dharma demi satu tujuan utama. Guru saya berpesan pada saya untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Karena itu, kita pun mengemban misi ini. Saat ini, kita bisa melihat ajaran Buddha di dunia. Ketertiban dan keindahan terlihat di mana-mana. Ini adalah keindahan dari ketulusan.

Dahulu, kita sering mengulas tentang kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Dengan hati yang sangat tulus, kita semua menuju arah yang sama, yaitu bersumbangsih bagi dunia. Inilah kebajikan. Himpunan kebajikan dapat menunjukkan keindahan. Saat tiba di sini, saya juga sangat kagum akan keindahan di sini. Tempat ini sangat cemerlang dan luas dan semua orang sangat tertib dan kompak. Sungguh, saat berjalan, saya terus berkata kepada para relawan kita, "Kalian sungguh dipenuhi berkah." Saya juga berkata bahwa diri sendiri dipenuhi berkah. Jadi, mari kita mendoakan satu sama lain.

Berkah harus diciptakan sendiri. Tentu saja, rumah kita ini telah beroperasi dengan baik. Kini, para relawan dalam keluarga besar kita yang memiliki guru dan menapaki jalan yang sama menjalankan tekad dan ikrar yang sama. Tekad dan ikrar ini ialah menjalankan misi Tzu Chi. Selain menjaga keluarga dan karier masing-masing, kalian juga menjalankan misi Tzu Chi.


Di Taiwan, membina rasa syukur adalah doa dan wujud menghargai berkah yang sesungguhnya. Setelah menyadari berkah, kita harus berdoa bagi dunia. Jadi, kita harus menyadari dan menghargai berkah. Namun, yang terpenting, kita harus lebih banyak menciptakan berkah. Jika kita tidak menciptakan berkah, melainkan hanya memohon, kita tidak akan memperoleh apa-apa.

Apa yang ditabur, itulah yang dituai. Banyak yang dilakukan, banyak pula yang diperoleh. Melihat kita bersumbangsih, orang-orang akan tersentuh dan mengasihi kita. Jika kita tidak melakukan apa-apa, tetapi meminta orang lain untuk mengasihi kita, itu tidaklah mungkin. Saat orang lain mengasihi kita, barulah kita akan merasa bahwa diri kita bernilai. Jika orang lain tidak mengasihi kita, meski kita memiliki kedudukan tinggi dan perusahaan besar, mereka akan merasa bahwa itu tidak ada kaitannya dengan mereka. Namun, jika kita dapat merendahkan hati untuk bersumbangsih secara nyata, orang-orang akan tersentuh dari lubuk hati mereka dan mengasihi kita. Inilah yang harus kita lakukan. Demikianlah kehidupan yang bernilai.

Intinya, kini kita telah memiliki ladang pelatihan di sini. Ini merupakan ladang pelatihan yang baik. Selain mengembangkan karier, saat memiliki waktu luang, kalian hendaknya datang ke sini setiap hari untuk berbagi kisah dan pengalaman dengan orang-orang. Dengan demikian, akan terbentuk energi keharmonisan. Ini juga disebut energi kebaikan yang sangat harmonis. Dengan adanya rasa syukur, kita bisa membina kesatuan hati dan keharmonisan serta dipenuhi berkah.

Aula Jing Si Dongda sangat berkualitas, bersih, dan penuh energi manusia
Menginventarisasi nilai kehidupan dan mempraktikkan Sutra Teratai
Menuju arah yang benar dengan hati Buddha dan tekad Guru
Bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 17 November 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 19 November 2023
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -