Ceramah Master Cheng Yen: Menyalakan Cahaya Batin dan Menghimpun Cinta Kasih
“Bencana alam dan akibat ulah manusia membawa banyak penderitaan. Saat bencana terjadi, baik pengusaha, bos, atau siapa pun, semuanya akan menjadi korban bencana,” ujar Wang Jian-de, relawan Tzu Chi.
“Dalam kegiatan bedah buku hari ini, kita mengajak orang-orang untuk bersumbangsih dengan cinta kasih dan memberikan bantuan kepada korban bencana di tiga negara di Afrika,” kata Yang Mei-yu, relawan Tzu Chi.
“Kita harus memberikan dukungan secara materi sekaligus batin. Pagi ini, saya hanya minum secangkir teh. Meski hanya menghemat beberapa ringgit, kita bisa memberikan bantuan dengannya,” Fang Mei-qi, relawan Tzu Chi mengatakan.
“Banyak anak yang kehilangan tas, bahkan buku pelajaran. Anak-anak juga kekurangan makanan. Mereka membutuhkan lebih banyak bantuan dari luar. Sebagai murid Master, kita harus mengembangkan cinta kasih dan menginspirasi orang yang penuh berkah untuk menciptakan berkah,” kata You Meng-ya, relawan Tzu Chi.
Saya sangat berharap para relawan kita yang penuh berkah dapat memandang luas ke seluruh dunia dan menyadari bahwa diri sendiri sungguh penuh berkah. Bisa hidup aman dan tenteram, kita sungguh harus bersyukur. Selain bersyukur dan menyadari berkah, kita juga harus membangun tekad untuk bersumbangsih semampu kita. Ini dapat membawa manfaat besar bagi orang-orang yang dilanda bencana.
Jadi, saya berharap kekuatan cinta kasih banyak orang dapat membantu orang-orang yang menderita bangkit kembali dan membawa sebersit cahaya bagi mereka di tengah kegelapan. Semoga penyaluran bantuan kali ini dapat membawa harapan bagi mereka. Kemarin, di Xindian, insan Tzu Chi berkumpul bersama. Acara ini dihadiri oleh banyak orang.
“Insan Tzu Chi di berbagai komunitas telah bergerak. Kita bertindak secara nyata agar semua orang tahu bahwa kita telah membangkitkan welas asih dan cinta kasih untuk bersumbangsih bagi semua makhluk yang menderita,” terang Lü Mei-ying, Relawan Tzu Chi.
“Sesungguhnya, semua orang ingin menolong. Karena itu, saya mencoba membangkitkan cinta kasih setiap orang. Saya sangat bersyukur bisa mendapat respons yang positif,” tutur Chao You-chen, Kepala RS Tzu Chi Taipei.
Setiap orang bersumbangsih dengan gembira dan semampunya. Dengan demikian, mereka juga bisa menginspirasi orang lain melakukan hal yang sama. Bukankah ini bisa membentuk kekuatan? Jadi, kita harus terus menginspirasi orang-orang. Berhubung penyaluran bantuan ini akan berlangsung lama, saya berharap kita dapat menginspirasi cinta kasih setiap orang. Saya sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi yang menghimpun cinta kasih bagai aliran sungai mengalir ke lautan dan menjadi perahu cinta kasih yang menyeberangkan semua makhluk.
Setelah memberikan bantuan darurat, relawan kita akan berusaha untuk menyediakan tempat tinggal bagi mereka dan menyalakan lentera bagi mereka yang diselimuti kegelapan. Dengan adanya tekad dan ikrar, kita bisa melakukannya. Saya berharap insan Tzu Chi di berbagai negara lain dapat menginspirasi cinta kasih semua orang. Kita pasti bisa melakukannya.
Kita bisa melihat insan Tzu Chi membuat bacang dan mengadakan bazar. Dengan demikian, orang-orang bisa membeli makanan sekaligus berbuat baik. Sesungguhnya, relawan kita membeli beras, garam, dan bahan lainnya dengan uang sendiri, tetapi mereka menjualnya dengan harga biasa. Orang-orang yang membelinya juga dapat memakannya. Inilah cinta kasih.
“Dengan menghargai berkah, kita juga bisa menolong orang lain. Kaki dan tangan saya terasa sakit. Awalnya, saya akan istirahat hari ini, tetapi mendengar kabar ini, saya tidak bisa istirahat,” kata Guo Bao-cai, Relawan Tzu Chi.
“Semua orang bersumbangsih dengan sukacita. Kita berharap dapat menghimpun niat baik dan menyebarkan cinta kasih ini,” harap Chen Guo-liang, Relawan Tzu Chi.
Pada saat seperti ini, kita harus mengajak orang-orang untuk turut bersumbangsih semampunya. Inilah yang harus kita lakukan kini dengan segenap hati dan tenaga. Jadi, alangkah baiknya jika kita bisa menyalakan cahaya batin setiap orang di dunia ini. Cinta kasih adalah cahaya di dalam hati. Jika setiap orang bisa menyalakan cahaya di dalam hati, maka kegelapan ribuan tahun pun bisa dihapus.
Ada banyak warga di Afrika yang hidup di tengah kegelapan meski tidak dilanda bencana. Dengan adanya jalinan jodoh kali ini, kita mungkin bisa membawa harapan bagi Afrika. Ini membutuhkan tetesan cinta kasih dari banyak orang. Setiap tetes cinta kasih sangat berarti. Sungguh, saya bersyukur pada banyak orang.
Warga di Sri Lanka juga mulai menghimpun cinta kasih. Orang-orang yang terinspirasi untuk bergabung dengan Tzu Chi setelah kita memberikan bantuan pascatsunami di Asia Tenggarajuga mulai bergerak. Di berbagai tempat, baik Afrika Selatan maupun negara lain di Afrika, Eropa, dan benua lainnya, insan Tzu Chi mengirimkan laporan tentang penggalangan cinta kasih. Saya menyampaikan rasa hormat dan syukur tertinggi saya kepada seluruh insan Tzu Chi di berbagai negara yang bergerak untuk membantu.
Sungguh, di sana, jalinan jodoh untuk menyalurkan bantuan sudah semakin matang dan kita bisa melangkah maju dengan mantap meski tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Inilah tujuan kita. Saya bersyukur kepada para Bodhisatwa dunia yang mendedikasikan diri untuk menolong orang yang menderita. Saya sangat bersyukur kepada mereka. Hal yang saya syukuri sangatlah banyak.
Kemarin, kita juga melihat Relawan Chen Chiou-hwa dari Yordania kembali ke Taiwan. Dia berbagi bahwa di kamp pengungsi, dia menolong banyak anak pengungsi yang terluka, jatuh sakit, dan sebagainya. Dia masih terus memberikan bantuan. Banyak hal yang saya syukuri. Insan Tzu Chi memandang ke seluruh dunia. Saat melihat orang yang membutuhkan, kita hendaknya mengulurkan tangan dan mengembangkan potensi untuk membawa cahaya bagi mereka. Ini bisa dilakukan oleh semua orang dengan mudah.
Dengan membangun tekad dan bersungguh hati, kita bisa menolong sesama. Saya bersyukur atas cinta kasih para Bodhisatwa kita. Banyak kisah yang tidak habis diceritakan. Semoga setiap orang bisa bersungguh hati. Selain berdonasi untuk menolong orang, kita juga harus mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Setelah mendengar Dharma, kita juga harus menyebarkan dan mewariskannya. Artinya, setelah bersumbangsih, kita juga harus berbagi pengalaman, mengajak orang lain bersumbangsih, dan terus mewariskan kekuatan cinta kasih. Kalian hendaknya memahami maksud saya. Terima kasih. Semoga kekuatan cinta kasih kita bisa terhimpun bagai aliran sungai mengalir ke lautan dan menjadi perahu cinta kasih yang menyeberangkan makhluk yang menderita. Saya mendoakan semua orang dengan tulus. Semoga dunia aman dan tenteram.
Setiap orang menyalakan lentera untuk menghapus kegelapan
Tekun mengajak orang-orang bersumbangsih
Menghimpun cinta kasih bagai aliran sungai mengalir ke lautan
Menyeberangkan makhluk yang menderita dengan perahu cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 2 April 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 4 April 2019