Ceramah Master Cheng Yen: Menyalakan Lentera Batin dan Menghimpun Kebajikan


Ketidakselarasan unsur alam terjadi di seluruh dunia. Demikianlah yang kita lihat dan dengar dari berita internasional. Berkat kemajuan teknologi sekarang, kita dapat memahami dengan jelas dalam sehari, betapa banyaknya negara di seluruh dunia yang dilanda bencana.

Bencana akibat ulah manusia dan bencana alam terjadi silih berganti. Karena itulah, saya terus berkata bahwa ada energi yang tidak stabil dan terus melayang. Kapan kita dapat menstabilkannya? Saya terus membahas hal ini dan bertanya-tanya kapan ia dapat stabil. Saya juga sering berkata bahwa itu sangat sulit. Entah bagaimana cara menstabilkannya. Ini bergantung pada manusia.

Kita hendaknya bertekad dengan tulus. Tanpa tekad yang tulus, sulit untuk menstabilkan masyarakat. Masyarakat menjadi tidak stabil karena energi yang tidak stabil itu. Karena itu, saya terus berkata bahwa kita harus memikirkan solusinya. Semua orang bertanggung jawab atas hal-hal yang terjadi di dunia ini.

Saya terus berkata bahwa Tzu Chi dan Empat Misi Tzu Chi dapat membantu kita menemukan cara untuk menenteramkan hati orang-orang dan menginspirasi mereka. Kita menunjukkan arah kepada orang-orang agar orang-orang dapat melihatnya dan menuju arah yang sama serta energi yang tadinya tidak stabil pun menjadi stabil. Cara apa yang dapat kita gunakan? Intinya, ini bergantung pada manusia.


Di dunia ini, bumi sangatlah kering. Bagaimana cara meningkatkan kadar air dalam bumi? Ini bagaikan hati manusia. Saat kita meneteskan air mata, berarti ada sesuatu yang menyentuh hati kita. Kita harus menyalakan lentera dalam batin kita agar ia dapat benar-benar menjalankan fungsinya, yakni memancarkan kecemerlangan dan membawa cahaya bagi ruang di sekitarnya. Kita harus memiliki tekad seperti ini. Kita harus menginventarisasi kehidupan sendiri dan bertekad untuk memancarkan kecemerlangan.

Usia kehidupan kita terbatas. Kita hendaknya berusaha agar lentera dalam batin setiap orang dapat menyala dan tidak pernah padam. Jadi, dari waktu ke waktu, lentera ini dapat selalu menyala. Untuk itu, kita harus memikirkan caranya. Karena itulah, kita terus mengimbau orang-orang untuk bertutur kata baik setiap hari.

Dari kata-kata baik yang dibagikan, berapa banyak orang yang memperoleh manfaat? Lewat interaksi seperti ini, kita dapat menggalang Bodhisatwa dunia. Setelah batin kita memancarkan kecemerlangan dan ada orang yang meresponsnya, kita harus menjaganya agar tidak hilang. Demikianlah kita menautkan hati.


Saat orang-orang berbuat baik bersama, akan terbentuk energi kebajikan. Kita harus berusaha untuk mengakumulasi energi kebajikan. Saat kita berbuat baik bersama, akan terbentuk jalinan jodoh yang sangat solid. Jangan biarkan energi kebajikan melayang pergi dan lenyap. Mari kita menggenggam waktu dan jalinan jodoh untuk berinteraksi dengan orang-orang agar dapat menghimpun lebih banyak kekuatan.

“Kami baru membagikan pranalanya kemarin sore dan orang-orang merespons dengan antusias. Sudah ada hampir seribu orang yang mendaftar untuk membantu sebagai relawan dalam kegiatan enam hari ini,” kata Lai Li-qin relawan Tzu Chi.

“Ada banyak warga yang datang untuk membantu. Melihat begitu banyak orang, saya merasa bahwa semangat untuk menolong sesama makin membara,” kata Hong Yu-zhen Murid SMA Tzu Chi Terafiliasi Universitas Tzu Chi.

Saya berharap setiap orang dapat mengerahkan segenap hati dan tenaga untuk menjalankan misi amal dan bantuan bencana internasional. Kini, kita harus mengerahkan kekuatan untuk menjalankan bantuan bencana internasional.


Saya terus mengimbau orang-orang untuk menghimpun cinta kasih berkesadaran. Dengan demikian, kita dapat menyatukan semua orang. Contohnya gempa bumi di Turki. Pascagempa, Tzu Chi Taiwan mulai berfokus menyalurkan bantuan ke sana. Sungguh, kita membutuhkan cinta kasih semua orang.

Bantuan bencana internasional merupakan salah satu dari Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi. Selama lebih dari 50 tahun Tzu Chi berdiri, arah kita tidak pernah berubah. Kita selalu selaras dengan prinsip kebenaran. Kita tidak perlu melakukan penyesuaian karena telah memiliki arah yang benar dan bersumbangsih secara nyata. Kalian harus bersungguh-sungguh karena saya serius dengan apa yang saya katakan. Ini harus dijalankan. Demikianlah kita berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk.

Saya bersyukur orang-orang di seluruh dunia sangat peduli terhadap bencana ini dan memperhatikan gerakan kita. Karena itulah, saya bisa merasakan energi kebajikan dan merasa bahwa ada orang yang mendampingi saya. Saya yakin bahwa energi kebajikan ini akan makin besar.   

Bencana terjadi silih berganti dan sulit untuk mewujudkan ketenteraman dunia
Menyalakan lentera batin dan menghimpun kebajikan
Saling mendampingi dengan cinta kasih dan selalu selaras dengan prinsip kebenaran
Menjadi orang yang senantiasa mempraktikkan kebajikan     
                                       
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Februari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 12 Februari 2023
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -