Ceramah Master Cheng Yen: Menyambut Kecemerlangan dengan Mengembangkan Berkah dan Kebijaksanaan


“Aaron adalah anak yang kami bimbing di Bayview-Hunters Point. Sekarang, dia menjadi staf di Kantor Cabang Tzu Chi San Francisco. Dia telah mendedikasikan diri untuk membawa manfaat bagi warga setempat. Dia bertransformasi dari penerima bantuan menjadi sosok yang bisa membantu sesama. Master mengajari kita untuk terus memberikan perhatian dan bimbingan. Di Amerika Serikat, kami berinteraksi dengan orang-orang dengan agama dan ras yang berbeda-beda dan menyambut mereka ke dalam keluarga besar Tzu Chi dengan cinta kasih agung yang melampaui batasan agama,”
kata Chen Bao-ru relawan Tzu Chi AS.

Saya sangat bersyukur. Setiap orang menjalankan Tzu Chi dalam kehidupan sehari-hari dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Setiap orang memiliki keluarga masing-masing. Kita semua berasal dari keluarga yang berbeda-beda, tetapi kita bersatu dalam keluarga besar ini. Kita bersama-sama mempertimbangkan dan memikirkan bagaimana Tzu Chi menjangkau lebih banyak orang pada zaman sekarang, hati manusia sangatlah rumit.

Karena kemajuan teknologi, hati kita terus mengejar pengembangan teknologi dan sifat hakiki manusia sepertinya terus melemah. Jadi, apa yang perlu kita lakukan untuk menjernihkan hati manusia? Masyarakat sekarang sangatlah sibuk, tetapi para insan Tzu Chi bersedia berkumpul untuk membagikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat saling belajar bagaimana menggunakan kebijaksanaan untuk berbuat lebih banyak bagi masyarakat.

Saat keluarga harmonis, barulah dunia bisa tenteram. Orang dengan cinta kasih agung dapat mengasihi keluarganya, tetapi orang dengan cinta kasih individual tidak dapat memperhatikan dunia. Karena itu, kita hendaknya membangun tekad dan ikrar agung. Ini disebut menciptakan berkah dan menumbuhkan kebijaksanaan.


Bodhisatwa sekalian, saya sangat bersyukur pada kalian. Namun, sekarang kita hendaknya saling memotivasi untuk kembali berkontribusi bagi dunia dengan memanfaatkan kehidupan kita yang berharga. Jangan terbelenggu oleh cinta kasih individual. Semua orang di dunia ini terbelenggu oleh cinta kasih individual sehingga masyarakat kita tidak dapat melakukan kebajikan bersama.

Insan Tzu Chi termasuk cukup istimewa karena kita memiliki tekad untuk berbuat kebajikan bersama. Selain memiliki tekad untuk berbuat kebajikan bersama, kita juga bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih. Inilah Bodhisatwa dunia yang sesungguhnya. Saya selalu dikelilingi oleh para Bodhisatwa dunia.

Saya sering berkata bahwa kita memiliki kehidupan yang bernilai. Hampir 60 tahun yang lalu, saya membangkitkan sebersit niat baik. Setelah meninggalkan keduniawian, saya membangkitkan sebersit niat baik dan mulai menggalakkan praktik celengan bambu. Praktik ini dimulai di sekitar pasar. Sekarang, kita berada di tengah-tengah peta. Meskipun kita hanyalah sebuah titik kecil, tetapi ia bagaikan sebuah pelita atau sebatang lilin. Ketika setiap relawan kita memegang lilin dan menyalakan lilin mereka dari lilin lain, cahaya lilin ini akan sangat cemerlang.

Hakikat kebuddhaan kita sudah terbangkitkan. Kita semua telah tersadarkan. Pada dasarnya, kita semua memiliki hakikat ini, hanya saja kita tidak menyadarinya. Kini, kita sudah tersadarkan. Hendaklah kita memperbaiki diri dan melatih diri. Pada saat yang bersamaan, kita juga perlu aktif merekrut orang-orang untuk menjadi Bodhisatwa dunia. Di setiap tempat terdapat sebuah pelita. Setiap pelita dapat menyalakan pelita yang tak terhingga. Di dunia ini, cahaya ini belum tersebar luas.


Kita hendaknya terus membimbing sesama. Setiap orang yang terbimbing dapat membimbing lebih banyak orang. Saya sangat bersyukur kita dapat membimbing banyak orang untuk meninggalkan kesesatan menuju jalan pencerahan. Ini adalah tujuan kita. Jadi, ada banyak hal yang patut kita syukuri. Selama kita memiliki lilin, saya berharap kita dapat meneruskan cahaya lilin itu agar jangkauan cahayanya makin luas.

Saya sangat khawatir dengan kondisi dunia ini. Hal yang saya syukuri ialah adanya orang-orang yang menghimpun cinta kasih untuk melakukan kebajikan bersama-sama. Namun, kita perlu tahu bahwa populasi manusia sangatlah besar. Sebagian besar orang memiliki nafsu keinginan yang tak berujung. Karena banyaknya nafsu keinginan, kerusakan yang terjadi pada Bumi menjadi makin parah dan hati manusia menjadi makin cepat tercemar.

Sekarang adalah saatnya bagi para Bodhisatwa dunia untuk mengerahkan lebih banyak kekuatan. Kini, dunia penuh dengan bencana sehingga butuh orang-orang untuk menginspirasi cinta kasih sesama. Dengan banyaknya bencana yang terjadi di dunia, kita hendaknya lebih banyak menciptakan berkah. Berkah dapat menghalau bencana. Makin banyak berkah yang diciptakan, makin sedikit pula bencana yang terjadi.

Hendaklah kita menyebarkan cinta kita ke seluruh dunia. Saya sangat bersyukur. Melihat kalian kembali ke sini, saya tahu bahwa dunia ini masih memiliki harapan yang sangat besar karena terdapat cinta kasih di dunia. Cinta kasih membawa harapan. Jadi, apakah cinta kasih kita sudah cukup? Masih belum cukup.


Tanggung jawab kita sangatlah berat. Kita semua harus memiliki tekad untuk menginspirasi orang yang tak terhingga. Jangan hanya berkata, "Saya adalah sebutir benih." Sebutir benih dapat menghasilkan benih tak terhingga yang semuanya sangat padat.

Semua orang hendaknya memiliki pikiran yang sama. Kita harus menumbuhkan jiwa kebijaksanaan diri sendiri dan menciptakan lebih banyak berkah guna melenyapkan banyaknya bencana di dunia. Karena itu, kita harus lebih sering memanfaatkan teknologi.

Setiap hari, setiap orang harus menambah pemahaman terhadap Dharma. Selain itu, setiap orang perlu bertutur kata baik untuk menciptakan berkah bagi dunia. Kita juga harus mempraktikkannya, bukan sekadar berbicara. Kita perlu menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa dunia.

Bodhisatwa bagaikan benih yang akan terus-menerus menyebar dan bertumbuh. Vitalitas Bumi kita bergantung pada apa yang Bodhisatwa dunia kita lakukan sekarang. Hanya ada satu cara untuk menjaga kelangsungan Bumi, yakni dengan menjernihkan hati manusia. Dengan begitu, dunia kita bisa menjadi harmonis.    

Terjun ke tengah masyarakat untuk memperluas cinta kasih
Menciptakan berkah, mengembangkan kebijaksanan, dan menjernihkan hati
Mempertahankan niat baik dengan bersumbangsih tanpa pamrih
Membimbing orang untuk bersumbangsih bersama dan menyambut kecemerlangan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 29 April 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 01 Mei 2024
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -