Ceramah Master Cheng Yen: Menyambut Musim Semi dengan Menanam Berkah dan Menggarap Ladang Batin


Selamat Tahun Baru, semuanya. Semoga setiap hari menjadi hari yang baik, begitu pun dengan setiap menit dan detik. Saya berharap semua orang dapat menjalani hari yang baru dengan hati yang murni.

Pada Tahun Baru Imlek kali ini, banyak relawan Tzu Chi dari berbagai negara telah sampai di Griya Jing Si beberapa hari sebelumnya. Berhubung Tahun Baru Imlek akan segera tiba, mereka ingin pulang untuk bertemu saya.

Griya Jing Si adalah rumah bagi insan Tzu Chi di seluruh dunia. Saya mendengar bahwa kemarin ada 200 meja yang disiapkan untuk jamuan makan. Dapat terlihat bahwa keluarga besar Tzu Chi bersukacita. Ke mana pun saya pergi, saya mendengar suara yang bahagia berkata, "Saya mendoakan Master."

"Terima kasih."

Semuanya saling mendoakan dan saling berterima kasih. Semua suara terdengar sangat bahagia. Semuanya telah kembali ke ladang pelatihan ini. Kita adalah keluarga yang tekun pada Dharma dan mempraktikkan ajaran Buddha di dunia. Ketika insan Tzu Chi kembali ke tempat ini, semuanya dipenuhi dengan sukacita dalam Dharma.


Saya bersyukur karena selama hampir 60 tahun, misi Tzu Chi telah dijalankan di tiap-tiap negara. Ketika peta dunia dibuka, kita dapat melihat logo Tzu Chi di negara yang pernah menerima bantuan Tzu Chi. Saya melihat ada bertambah dua hingga tiga logo Tzu Chi di negara yang berbeda. Inilah peta keluarga Tzu Chi. Bodhisatwa telah menjalankan praktik dunia. Makin banyak orang baik, makin banyak pula berkah yang tercipta. Inilah yang disebut dengan energi berkah.

Energi berkah dapat melenyapkan bencana. Di tempat orang-orang menciptakan berkah, bencana akan berkurang dan berkah akan bertambah. Inilah energi berkah. Saya berharap orang baik di dunia akan bertambah. Bodhisatwa dunia akan terus menginspirasi semua orang untuk memasuki pintu Dharma dan memahami tentang pencerahan yang ditemukan Buddha di dunia.

Sutra Teratai mengatakan bahwa ketika mendengarkan Dharma, kita dapat menyebarkannya ke seluruh dunia. Satu orang yang mendengarkan Dharma dapat menyebarkannya kepada 50 orang. Inilah yang dikatakan oleh Sutra Teratai mengenai pahala yang besar.

Saya juga berkata bahwa meski Buddha berkata tentang menyebarkan Dharma kepada 50 orang, saya berharap kita dapat menyebarkannya kepada 50 generasi. Tidak hanya 50 orang yang mendengarkan, tetapi 50 orang ini hendaknya menyebarkannya lagi kepada 50 orang yang lain. Saya sangat berharap 50 generasi dapat menyebarkannya kepada 50 generasi. Saya berharap Tzu Chi bisa diteruskan dari generasi ke generasi.


Saya sering berpesan kepada para monastik di Griya bahwa mereka harus membangun tekad dan ikrar agung. Misi Tzu Chi didasarkan pada semangat Buddha lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Dalam Sutra Teratai, Buddha berkata bahwa Beliau datang ke dunia demi satu tujuan utama, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa.

Saya juga telah mendengarkan laporan relawan AS secara daring. Selain mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek, mereka juga membagikan laporan tentang bagaimana anak-anak yang menerima pendidikan di TK Tzu Chi membawa kebahagiaan di dalam keluarga. Ajaran Tzu Chi akan ada di keluarga tersebut karena anak-anak membawa pulang ajaran itu dan menginspirasi orang tua mereka hingga bergabung dengan Tzu Chi. Keluarga Tzu Chi begitu penuh kehangatan.

Saya juga melihat berbagai negara dan komunitas mengirimkan ucapan selamat Tahun Baru Imlek dengan berbagai cara. Di Mozambik, Tzu Chi membangun rumah bagi mereka yang membutuhkan. Tzu Chi membagikan benih dan alat pertanian kepada mereka. Mereka sangatlah tekun dan bekerja keras dalam menanam dan menjual hasil panen untuk menyokong kehidupan mereka. Video yang mereka kirimkan sangat mengesankan.


Seluruh sekolah bersinar dengan sangat indah. Sekolah itu dibangun oleh Tzu Chi. Presiden dan Wali Kota menghadiri acara peresmian sekolah tersebut dan memberikan doa. Mereka sangat bersyukur karena Tzu Chi membantu mereka membangun sekolah. Sekolah yang dibangun Tzu Chi menjadi sekolah paling indah dan paling besar di negara tersebut. Semua orang sangat memuji sekolah itu. Kita bisa membayangkan para murid dan guru yang tengah dalam proses belajar mengajar akan sangat bahagia sehingga setiap siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh. Jadi, dengan menyediakan gedung sekolah, kita dapat mengembangkan pendidikan di sana dan mengajarkan pola pikir yang benar serta mendorong setiap siswa untuk tekun. Begitu pula dengan diri kita sendiri.

Musim semi adalah waktunya bagi segala sesuatu untuk tumbuh kembali. Dalam mempelajari ajaran Buddha, hati kita harus seperti, musim semi, yaitu terus tekun dan bersemangat. Hati kita harus seperti musim semi. Kita harus sepenuhnya menyerap Dharma ke dalam hati dan mengembangkannya dengan tekun dan bersemangat. Saya akan terus menyemangati semuanya.

Hendaknya kalian menyemangati satu sama lain. Saya pun perlu menyemangati diri sendiri untuk terus tekun dan bersemangat. Seiring berjalannya waktu, kita harus makin tekun, makin bersemangat, dan tidak malas dalam ajaran Buddha. Jangan malas. Inilah dorongan saya untuk kalian. Terima kasih, semuanya. Hendaknya kita terus menapaki Jalan Bodhisatwa dengan tekun dan bersemangat.  

Terus menjaga kemurnian batin hari demi hari
Menyambut musim semi dengan terus mengembangkan kebijaksanaan
Berhimpun dengan hangat secara daring untuk mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek
Memupuk kebajikan dan berkah dengan tekun

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 10 Februari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 12 Februari 2024
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -