Ceramah Master Cheng Yen: Menyambut Tahun Baru dengan Hati yang Jernih, Tenang, dan Kaya
Ada sebanyak 300 ribu warga di sekitar sebuah desa di Kenya bergantung hidup pada air Danau Victoria. Setiap kali, warga harus menempuh jarak 14 kilometer pulang pergi untuk mengambil air.
“Ada orang yang mandi di sini, bahkan ada sapi yang buang kotoran di sini. Ini merupakan satu-satunya sumber air yang tersedia. Karena itu, orang-orang datang dari jauh untuk mengambil air. Jika tidak, mereka harus membelinya dari pedagang air. Namun, kita juga tidak tahu dari mana mereka memperoleh air. Jadi, dengan membeli air, kita juga membahayakan hidup kita. Rata-rata penghasilan warga di sini kurang dari 1 dolar AS per hari. Itu berarti, setiap hari, mereka hanya mampu membeli 20 liter air. Setiap hari, mereka bekerja hanya demi mendapatkan 20 liter air,” kata Apollo, warga sebuah desa di Kenya.
Saya sangat bersyukur kepada Da Ai TV atas serangkaian laporan belakangan ini. Kita bisa melihat demi seteguk air, orang-orang harus menempuh jarak belasan kilometer dengan berjalan kaki. Air yang mereka peroleh ialah air yang keruh. Betapa berat dan menderitanya kehidupan mereka. Sungguh, kita harus berempati pada orang-orang seperti ini.
Kini, para anggota PBB pun telah sepaham dan sepakat dalam hal ini. Mereka juga tahu bahwa perubahan iklim akan membawa bencana besar bagi seluruh dunia. Namun, berhubung orang-orang tidak bisa mengesampingkan keuntungan dan pengembangan ekonomi, maka sulit untuk bertindak bersama.
Populasi manusia di Bumi ini begitu banyak. Alangkah baiknya jika setiap orang dapat menjaga pola hidupnya. Jika orang berada dapat mengurangi pemborosan dan mengendalikan nafsu makan, maka orang kurang mampu akan tertolong dan terbebas dari kelaparan serta tidak akan ada wilayah yang tertinggal. Untuk itu, setiap orang harus membangkitkan cinta kasih dan bersumbangsih.
Kini, perayaan Tahun Baru Imlek jauh berbeda dengan dahulu. Dahulu, pada Tahun Baru Imlek, orang-orang mengenakan pakaian dan topi baru. Segala sesuatu harus baru. Barang baru hanya ada pada Tahun Baru Imlek. Karena itu, ada peribahasa yang berbunyi, “Semua diperbarui untuk tahun baru.”
Untuk mengenakan pakaian baru, orang-orang harus menunggu hingga Tahun Baru Imlek. Kini, orang-orang bisa mengenakan pakaian yang bagus dan baru setiap hari. Pakaian baru terus dibeli hingga tidak muat lagi di lemari pakaian. Akhirnya, mereka membersihkan lemari pakaian dan pakaian-pakaian baru ini pun menjadi setumpuk sampah yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Permintaan orang-orang terhadap pakaian jauh berbeda dengan dahulu. Begitu pula dengan makanan. Dahulu, orang-orang merasa sudah cukup jika bisa makan kenyang 3 kali dalam sehari. Orang-orang bekerja keras demi makan 3 kali dalam sehari dan merasa bahwa itu sudah cukup. Kini, orang-orang bagai merayakan tahun baru setiap hari karena menikmati sumber daya yang berlimpah setiap hari.
Berhubung makan dalam jumlah banyak, orang-orang mengkhawatirkan masalah seperti obesitas, kelebihan makanan, dan lainnya. Kini, nafsu keinginan manusia terus bertumbuh dan semakin besar. Saya berharap kita dapat memperbarui hati kita pada tahun baru.
Kini orang-orang bisa hidup sejahtera. Namun, kita harus meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga batin kita. Kini iklim mengalami perubahan sehingga bencana kerap terjadi. Pada saat seperti ini, manusia hendaknya tersadarkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita hendaknya sepaham, sepakat, dan bertindak bersama dengan hidup hemat dan mengendalikan nafsu keinginan. Jangan terus mengganti barang lama dengan yang baru. Ini dapat merusak dan mencemari alam. Meski para relawan kita bekerja keras melakukan daur ulang dan terus mengimbau orang-orang menghargai sumber daya alam, tetapi ini bagai meneteskan setetes air di atas pelat yang panas, tidaklah cukup. Meski demikian, kita tetap harus melakukannya.
Mengumpulkan barang daur ulang ialah tindakan yang pasif. Kini kita harus mengimbau orang-orang turut menjaga kelestarian lingkungan serta mengurangi konsumsi daging dan lebih banyak mengonsumsi sayuran.
Perlu diketahui bahwa setiap detik, lebih dari 2.000 ekor hewan dijagal demi memenuhi nafsu makan manusia. Sehari terdiri atas 86.400 detik. Secara keseluruhan, ada puluhan miliar ekor hewan yang dijagal setiap tahunnya. Begitu banyak nyawa yang hilang demi memenuhi nafsu makan manusia.
Coba kita pikirkan, manusia meminum air dalam hitungan gelas, sedangkan sapi meminum air dalam hitungan ember. Butuh berapa lama untuk membesarkan seekor sapi hingga ia bisa disuguhkan di dalam piring? Sapi bisa menghabiskan seember air setiap kali minum. Sementara itu, untuk mendapatkan air, ada anak yang harus berjalan belasan kilometer. Kita hendaknya berempati. Jadi, kita harus memperbarui hati kita. Setiap detik, kita harus memikirkan keselamatan diri sendiri dan kesegaran udara bagi generasi mendatang.
Kita juga harus berempati. Ada orang yang hidupnya begitu menderita, sedangkan orang berada hidup dalam kemewahan dan keborosan. Jika setiap orang dapat bersungguh hati untuk hemat dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menyelamatkan banyak sumber daya alam. Dengan mengurangi pemborosan, kita bisa mengurangi pencemaran.
Singkat kata, dengan memperbarui hati, barulah tahun baru akan penuh makna dan tenteram. Semoga orang yang hidup sejahtera dapat memperbarui hati dan membangkitkan kekayaan batin setiap hari. Kini orang-orang mengonsumsi makanan seperti sedang merayakan hari besar setiap hari.
Dahulu, orang-orang hanya menghidangkan makanan mewah pada hari besar, tetapi sekarang, makanan mewah dihidangkan setiap hari. Banyak hewan yang dijagal untuk dihidangkan di atas meja. Singkat kata, kita harus memikirkannya secara tuntas. Berhubung banyak bencana yang terjadi, kita hendaknya menyadari peringatan yang diberikan oleh alam.
Tahun Baru Imlek akan segera tiba, kita hendaknya mengucapkan kata-kata yang baik. Namun, setiap kata yang saya sampaikan ialah kata-kata baik yang bermanfaat dan dibutuhkan orang-orang. Mari kita berdoa bersama semoga tahun yang akan datang adalah tahun yang tenteram dan kita semua dipenuhi berkah dan kebijaksanaan. Mari kita memperbarui hati kita agar tahun yang akan datang menjadi tahun yang penuh berkah dan kebijaksanaan. Saya mendoakan kalian dengan tulus. Terima kasih.
Waspada terhadap krisis air
Mengimbau orang-orang untuk bervegetaris dan menjaga kelestarian lingkungan
Menggalakkan pola hidup hemat dan menghindari pemborosan
Menyambut tahun baru dengan hati yang jernih, tenang, dan kaya
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Februari 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 3 Februari 2019
Editor: Metta Wulandari