Ceramah Master Cheng Yen: Menyambut Tahun Baru dengan Mengarah pada Kebajikan Setiap Saat


Selamat Tahun Baru Imlek. Perjalanan satu tahun dimulai dari musim semi. Kita telah melewati pergantian tahun. Kemarin adalah saatnya kita menyambut tahun yang baru dan melepaskan tahun yang lama sehingga banyak orang berkumpul di Griya Jing Si.

Ada relawan dari lebih dari sepuluh negara datang kembali ke Griya Jing Si. Semuanya sungguh bersukacita karena dapat makan bersama merayakan Tahun Baru. Di Griya Jing Si, sungguh terasa suasana Tahun Baru Imlek yang sangat bahagia dan harmonis. Saya merasakan kebahagiaan keluarga besar. Saya sungguh bersyukur kita dapat merayakan Tahun Baru.

Waktu begitu panjang. Sejak memulai perjalanan untuk acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya memberikan berkah tahun baru, mengucapkan selamat kepada semuanya, dan mendoakan masa depan kita. Saya berterima kasih kepada semuanya yang telah mendedikasikan diri dengan sepenuh hati dan cinta kasih.

“Kami memiliki 1.200 keluarga yang menjadi penerima bantuan. Kami membaginya menjadi 5 sesi untuk kumpul makan Bersama,” kata Lai Xiu-luan relawan Tzu Chi.

“Kami telah melakukan pembagian bantuan musim dingin dalam jangka waktu yang panjang. Kami mengatur acara kegiatan internal dan Pemberkahan Akhir Tahun. Kami menyiapkan barang-barang untuk dibawa pulang oleh para penerima bantuan sehingga mereka merasakan suasana Tahun Baru,” kata Cai Chun-lai relawan Tzu Chi.


Saya berterima kasih karena insan Tzu Chi telah mengemasnya dengan rapi dan sepenuh hati. Itu adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk Tahun Baru Imlek. Persiapan ini membutuhkan waktu yang panjang. Insan Tzu Chi sangat sibuk, tetapi mereka juga merasa bahagia dan puas. Banyak keluarga merasa sukacita.

“Kami mengundang para penerima bantuan untuk hadir dalam Pemberkahan Akhir Tahun. Para bhiksuni dari Griya Jing Si memberikan angpau berkah dan kebijaksanaan kepada mereka dan memberikan bingkisan berkah,” kata Liu Su-qin relawan Tzu Chi.

Lihatlah, barang yang diberikan begitu banyak dan melimpah untuk 20 ribu keluarga. Ini menunjukkan kesungguhan hati Bodhisatwa. Mereka memasuki setiap rumah dengan membawa cinta kasih dan hidangan Tahun Baru Imlek.

“Kami mengantarkan hidangan Tahun Baru Imlek. Dua, empat, enam, delapan, sembilan. Terdapat 8 hidangan dan 1 sup,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.

Melihat bagaimana mereka berinteraksi, saya merasa sungguh bersyukur. Begitu pula dengan tim medis kita. Mereka selalu mencurahkan perhatian kepada lansia yang kesepian dan orang yang sakit. Inilah yang kita lakukan selama bertahun-tahun. Kekuatan cinta kasih yang sungguh-sungguh itu telah disampaikan dengan hangat ke kehidupan para lansia. Saya sungguh bersyukur.


Bagaimana bisa saya tidak mengucapkan terima kasih setiap hari? Setiap hari, saya mengucapkan terima kasih yang tidak ada habisnya. Ada begitu banyak orang yang mewakili saya mengasihi orang yang saya kasihi dan melakukan apa yang ingin saya lakukan. Semuanya memiliki tekad yang sama. Bukankah ini adalah hal terindah di dunia? Ini juga menunjukkan kebajikan. Semua orang memiliki pikiran dan hati yang bajik.

Selanjutnya, misi pendidikan Tzu Chi mengedukasi setiap siswa untuk hormat kepada yang lebih tua. Kekuatan cinta kasih sungguh menghangatkan hati. Begitulah keindahan dalam pendidikan yang mendidik siswa untuk berbuat kebajikan. Kebajikan dimulai dari komunitas, masyarakat, hingga tersebar ke seluruh dunia.

Insan Tzu Chi di negara lain juga turut membagikan bantuan. Insan Tzu Chi di seluruh dunia turut membagikan kehangatan kepada orang lain. Namun, melihat lebih jauh ke seluruh dunia, sungguh banyak penderitaan di dunia ini. Perubahan iklim menyebabkan bencana alam sering terjadi, ditambah lagi dengan kegelapan batin manusia yang menyebabkan perang sering terjadi.

Saat ini, kita memiliki beberapa hari libur Tahun Baru sehingga dapat pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama dengan bahagia dan dipenuhi berkah. Hendaklah kita mendoakan diri sendiri agar arah dan harapan kita selalu tertuju pada kebajikan. Keluarga yang baik pasti akan dipenuhi berkah. Jika kita berbuat baik dan menciptakan berkah setiap hari, maka akan ada keharmonisan di dunia. Itulah arah yang akan kita tuju. Manusialah yang menentukan arah. Jadi, hendaklah kita mengambil langkah demi langkah dengan mantap.


Ada 86.400 detik dalam sehari. Kita harus menggunakan setiap detik untuk melakukan perbuatan baik. Berbuat baik adalah tujuan kita. Saya berharap bahwa di awal tahun ini, di hari pertama pada kalender Imlek, kita mulai melangkah ke arah tujuan kita dengan tidak menyia-nyiakan waktu untuk selalu berbuat baik. Hendaklah kita berbuat baik, menjadi orang baik, menjadikan setiap hari penuh keberuntungan, dan menggenggam setiap menit dan detik dengan baik. Kita bersyukur atas waktu yang kita miliki setiap hari di masa lalu.

Saya berterima kasih kepada seluruh staf dalam Empat Misi Tzu Chi dan Delapan Jejak Dharma. Empat Misi Tzu Chi terdiri atas misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, dan misi budaya humanis. Setiap bagian harus senantiasa bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan. Dapat melayani dunia adalah hal yang paling membahagiakan. Inilah tujuan hidup yang penuh kebahagiaan bagi kita.

Meski sibuk dan perlu kerja keras, ketika kita mempraktikkan kebajikan dengan hati, kita tidak akan merasa sulit, melainkan tetap bersukacita. Terlebih lagi, kita menciptakan berkah bagi dunia dan memupuk karma baik. Menanam benih, kondisi, dan karma baik adalah arah misi Tzu Chi.

Sungguh banyak hal yang ingin saya sampaikan. Rasa syukur saya juga tak habis diucapkan. Saya berharap semua orang dapat bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan. Dengan semangat gotong royong, semua orang dapat bergandengan tangan dan menautkan hati satu sama lain untuk menjaga kesehatan dan cinta kasih di dunia. Inilah arah dan tujuan kita. 

Membawa kehangatan bagi lansia sebatang kara di musim dingin
Mendoakan semua orang dengan ketulusan hati
Menyambut tahun baru dengan mengarah pada kebajikan setiap saat
Bergandengan tangan dan menautkan hati untuk mewujudkan keharmonisan 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 24 Januari 2023
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -