Ceramah Master Cheng Yen: Menyatukan Hati dan Tenaga untuk Mendatangkan Manfaat bagi Orang Lain
Di dunia inilah kita dapat mencapai kebuddhaan, mempelajari ajaran Buddha, dan menapaki Jalan Bodhisatwa untuk menolong orang-orang yang menderita. Itulah yang disebut berjalan di Jalan Bodhisatwa. Di akhir Jalan Bodhisatwa, seseorang mencapai kebuddhaan. Jadi, Bodhisatwa muncul karena adanya makhluk yang menderita.
Kita perlu memanfaatkan waktu dengan baik. Meskipun perubahan iklim di bumi ini membuat semua orang merasa sulit, tetapi dalam waktu yang sulit di alam ini, kita harus tetap bertahan. Kita masih memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menyelamatkan orang. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan kekuatan kita untuk membantu orang lain.
Kita dapat berusaha memperluas jangkauan kita dalam membimbing semua orang di sekitar kita. Kepada orang yang kita kenal, kita memberi tahu tentang prinsip-prinsip kebenaran dan mengundang mereka untuk berjalan di Jalan Bodhisatwa bersama kita. Mampu menyelamatkan orang, melenyapkan penderitaan, membuat orang memahami kebenaran dan berjalan di Jalan Bodhisatwa, inilah cara kita mempraktikkan ajaran Buddha di dunia ini. Oleh karena itu, dengan berbagai cara sesuai kondisi kehidupan yang berbeda-beda, kita memanfaatkan ajaran Buddha secara lebih luas kepada lebih banyak orang, sehingga orang-orang dapat tercerahkan dan menyadari kebenaran.
Saat ini, pandemi kali ini memberi kita sebuah arah dan pelajaran besar yang mengajarkan kepada kita bahwa perkara makan sangatlah krusial. Memetik pelajaran besar ini, kita bisa mulai dari mengubah pola makan. Daripada hanya sekadar makan, kita hendaknya membangkitkan kesadaran lewat pola makan. Kemudian, kita memberi tahu orang-orang kebenaran yang telah kita sadari.
Kita menggunakan mulut kita untuk mengatakan kebenaran dan membimbing semua makhluk. Itulah jasa kebajikan atau pahala yang tak terbatas.
Menciptakan berkah dan mengumpulkan pahala dapat menghilangkan bencana di dunia. Hanya dengan cara tersebut, kita dapat menghilangkan bencana. Jika tidak, dengan dunia yang begitu besar, bagaimana mungkin kita bisa menyelamatkan dunia?
Menyelamatkan dunia merupakan tanggung jawab semua orang. Semua orang perlu tahu tentang kebenaran agar mereka tahu tanggung jawab mereka. Jika tidak, mereka akan hidup dalam ketidaktahuan tanpa memahami kebenaran, sehingga menciptakan karma buruk. Buddha datang ke dunia dan berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk. Namun, apakah semuanya dapat terselamatkan? Sangat sulit. Jadi, yang bisa kita lakukan ialah berusaha sebaik mungkin.
Kita perlu memanfaatkan kekuatan semua orang untuk bersumbangsih. Ketika pasokan bantuan telah tiba, kita membutuhkan tenaga untuk mendistribusikannya.
Di negara seperti Nepal dan India, tidak semua orang beragama Buddha. Dalam menyalurkan bantuan, kita tidak memandang perbedaan agama. Kita mengundang organisasi dari berbagai agama untuk bekerja sama. Dengan semangat lintas agama, semua orang dapat berhimpun untuk membantu kita mengirimkan bantuan kepada orang-orang yang mengalami kesulitan. Dengan banyaknya bantuan yang disalurkan, diperlukan kerja sama antara para pengusaha, rohaniwan, dan badan amal setempat. rohaniwan dan badan amal setempat. Meskipun memiliki keyakinan dan status sosial yang berbeda, semua orang berhimpun untuk bersumbangsih.
“Saat ini, saya ingin berbagi dengan kalian ucapan terima kasih kami yang paling tulus atas dukungan, dorongan, dan pendampingan yang telah diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi kepada kami selama setahun ini. Hal ini membuat saya menyadari bahwa kita dapat membantu lebih dari satu juta orang di India,” kata Fr. Baby Ellickal, Camillians India.
Orang-orang menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih. Cinta kasih dari berbagai agama juga telah terhimpun. Inilah hikmah dari pelajaran besar yang telah mengumpulkan orang dari berbagai agama untuk bersama-sama memberikan kebaikan. Semua terwujud hanya karena satu niat.
Lihatlah, meski berlainan agama, semua orang memiliki niat yang sama. Mereka telah mengatasi semua kesulitan. Tidak peduli apa pun gelar atau agamanya, ketika ada cinta kasih di hati seseorang, itulah yang dinamakan cinta kasih agung.
Cinta kasih ini tidak memiliki ukuran. Ketika cinta kasih dari semua orang disatukan, itulah yang disebut sebagai cinta kasih agung. Kita dapat mengandalkan satu sama lain dan menyatukan kekuatan untuk membantu orang. Saya berharap kita dapat mulai berjalan ke arah yang sama.
Dengan mengumpulkan semua orang, kita berjalan di jalan yang sama dengan arah yang benar dan tak akan terpisah. Dengan demikian, kekuatan kita akan menjadi besar. Dalam kehidupan, dibutuhkan pemikiran yang benar untuk mengetahui apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi orang dan masalah. Jika kita dapat memengaruhi banyak orang untuk berjalan di arah yang benar, kehidupan kita akan bernilai. Semua orang bisa melakukan ini.
Semua orang rela berjemur di bawah sinar matahari dan berkeringat untuk menyumbangkan kekuatan. Dharma dapat ditemukan dalam pengalaman yang kita alami. Pengalaman ini kita ambil untuk diri sendiri. Inilah yang disebut mengakumulasi jasa kebajikan. Kita mengumpulkan kemampuan kita dan memanfaatkan waktu agar tidak sia-sia. Ketika bersumbangsih dengan kemampuan kita, kita telah memperoleh sesuatu dan menyelesaikan banyak hal. Di sinilah letak nilai kehidupan.
Mari kita sungguh-sungguh menanamkan niat ini. Waktu terus berlalu. Saya berharap semua orang dapat memasukkan kata-kata saya ke dalam hati dan mempraktikkan Dharma sejati di dunia. Marilah kita bersungguh hati setiap saat.
Membimbing dan menolong semua makhluk di tengah penderitaan
Menyadari pola makan demi mengumpulkan jasa kebajikan
Menghimpun cinta kasih tanpa memandang perbedaan agama
Menyatukan hati dan tenaga untuk mendatangkan manfaat bagi orang lain
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Juli 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 27 Juli 2021