Ceramah Master Cheng Yen: Menyatukan Kekuatan Semua Makhluk dan Mewariskan Cinta Kasih


“Di Kanada, kami mengamalkan ajaran Master secara nyata. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat bahwa Tzu Chi selalu membawa manfaat bagi orang lain dan memberikan kontribusi bagi masyarakat. Jadi, saat mencari lokasi ini, kami berharap dapat menemukan tempat yang baik,”
kata He Guo-qing, relawan Tzu Chi.

“Saat membabarkan Dharma, Master sering membahas tentang kesatuan hati dan keharmonisan. Kini, kami menerapkan semangat tersebut di dalam gedung ini. Bagai pembabaran Dharma tanpa suara, kami menampilkan semangat ini dalam desain dan struktur bangunan. Pesan yang ingin kami sampaikan ialah kita harus menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang harmonis, dan membebaskan dunia dari bencana,” kata Li Xin-yuan, relawan Tzu Chi.

“Di Kanada, terdapat banyak imigran yang datang dari berbagai negara dengan membawa budaya dan agama yang berbeda-beda. Saat kami merencanakan pembangunan gedung ini, Master terus mengingatkan kami bahwa kami harus membangun ladang pelatihan yang dapat dikunjungi semua orang dengan sukacita,” lanjut kata Li Xin-yuan.

“Dalam pemilihan warna bangunan, kami sangatlah bersungguh hati. Kami memilih warna putih, abu-abu, dan perak. Ini adalah warna yang mencerminkan Tzu Chi sekaligus selaras dengan warna alam di Kanada,” pungkas Li Xin-yuan.

Saya sangat bersukacita. Apa yang kalian lakukan sangatlah baik. Hendaknya kalian terus bersatu hati dan harmonis. Saya sangat berterima kasih kepada benih pertama Tzu Chi di Kanada, Bapak He Guo-qing. Saat dia mengunjungi saya, saya berkata, "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Sama halnya dengan kalian, di mana pun kalian berada, hendaknya kalian menaburkan benih kebajikan di sana. Jadi, semuanya harus memiliki kesatuan hati.


Meski setiap orang memiliki keluarga kecil masing-masing, ketika semua keluarga kecil ini bersatu, terbentuklah satu keluarga besar. Dalam keluarga besar ini, kita menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kita. Misi-misi Tzu Chi telah dijalankan dengan baik di Kanada. Kita juga mengadakan baksos kesehatan di sana. Kini, pendidikan juga sangat diperhatikan di sana. Tzu Chi pun telah menginspirasi berbagai sekolah dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Sekolah-sekolah ini memandang penting nilai pendidikan Tzu Chi dan ingin belajar dari insan Tzu Chi. Mereka melakukannya dengan sepenuh hati.

Kita harus benar-benar terjun ke tengah masyarakat. Misi Tzu Chi telah dijalankan selama 33 tahun di sana dengan sangat baik. Oleh karena itu, dikatakan bahwa usia 30 tahun adalah saatnya untuk mandiri. Tzu Chi Kanada telah memperoleh berbagai pencapaian. Apa yang harus dipelajari sudah dipelajari; apa yang harus dilakukan sudah dilakukan. Kita telah melakukan segalanya dengan stabil dan memiliki arah yang benar. Kita sudah berdiri teguh.

Berhubung telah terjun ke tengah masyarakat, kita harus membimbing semua makhluk. Semua makhluk di sini bukan hanya manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya. Kita semua sama-sama memiliki agama. Namun, agama Buddha sangat menekankan ajaran untuk mengasihi kehidupan. Untuk membimbing semua makhluk, kita harus terlebih dahulu mengasihi kehidupan.

Buddha datang ke dunia demi membimbing semua makhluk. Karena itulah, Beliau terjun ke tengah masyarakat untuk mengajarkan aturan dan tata krama serta bagaimana cara mengembangkan nilai kehidupan. Oleh karena itu, Buddha mengajarkan hukum sebab akibat. Dalam beberapa kata sederhana, tersimpan makna ajaran yang mendalam.

Saya telah lahir di dunia, begitu pula dengan kalian. Meski berjarak lebih dari 2.500 tahun dari zaman Buddha, kita masih memiliki jalinan jodoh dengan ajaran-Nya. Berkat jalinan jodoh, agama yang kita pilih ialah agama Buddha. Buddha membimbing kita menapaki jalan menuju kesadaran. Bodhisatwa adalah makhluk dengan cinta kasih berkesadaran.


Ketika baru lahir di dunia, kita tidak memahami apa pun. Namun, kita memiliki jalinan jodoh untuk mengenal ajaran Buddha yang mengajari kita untuk bersumbangsih, membantu, dan membimbing semua makhluk. Inilah yang disebut dengan Bodhisatwa. Bodhisatwa bukan sekadar rupang, melainkan praktik nyata yang harus dijalankan. Kita harus menyebarkan praktik Bodhisatwa di dunia. Ini sangatlah penting. Jadi, Buddha datang ke dunia dengan satu tujuan utama, yaitu membimbing semua makhluk.

Buddha datang ke dunia untuk mengajari kita menaati aturan dan menciptakan berkah bagi dunia. Jadi, kebijaksanaan dan berkah harus dikembangkan secara bersamaan. Inilah tujuan Buddha datang ke dunia, yaitu membimbing kita mengembangkan kebijaksanaan dan bersumbangsih di tengah masyarakat.

“Aksara Mandarin ‘manusia’ terlihat mirip dengan formasi terbang angsa Kanada. Cara terbang angsa Kanada juga memiliki makna khusus, yaitu kesatuan dan keharmonisan,” kata Zeng Yong-li, relawan Tzu Chi.

“Bagaikan kawanan angsa Kanada yang tengah terbang, Kakak He yang memimpin di depan berkata, ‘Maju, maju.’ Kami yang ada di belakang pun merespons, ‘Bersemangatlah, bersemangatlah.’ Saat Kakak He merasa lelah, dia akan pindah ke samping dan saya akan menggantikannya untuk memimpin. Saat saya berseru, ‘Maju, maju,’ Kakak He yang berada di belakang juga terus menyemangati kami,” kata Miao Wan-hui, Ketua Tzu Chi Kanada.

“Begitulah cara angsa Kanada bekerja sama dengan kesatuan hati dan keharmonisan. Jadi, mereka dapat terbang 70 persen lebih jauh dengan mengikuti aliran udara. Sama halnya, kita pun dapat terbang lebih jauh lagi. Sama seperti yang dikatakan oleh Master bahwa ladang pelatihan Tzu Chi berbentuk lingkaran dan kita semua harus terus bergerak maju tanpa henti,” pungkas Miao Wan-hui.


Di Kanada, kalian hendaknya membimbing orang-orang dan membawa kebahagiaan bagi semuanya. Untuk membimbing orang-orang, kita harus membuat ladang pelatihan kita penuh kehangatan agar setiap orang yang datang merasa bahagia dan ingin mengajak lebih banyak orang untuk datang setelah mereka pulang. Ini sama seperti angsa yang selalu mengajak kawanannya untuk bersama-sama menjelajahi langit dan lautan yang luas. Oleh karena itu, hati kita harus lapang.

Saya sering berkata bahwa yang saya lakukan di kehidupan ini tidaklah banyak, hanya melatih diri untuk berhati lapang dan berpikiran murni. Satu-satunya pelatihan diri saya ialah hati yang lapang dan pikiran yang murni. Selama semuanya bersukacita, itu sudah cukup. Hendaknya kita bersatu hati, harmonis. saling mengasihi, dan bergotong royong. Ini membutuhkan partisipasi banyak orang.

Belakangan ini, saya selalu memberi tahu kalian bahwa bersatu bukan sekadar menyatukan jari tangan, tetapi juga menyatukan hati dan tindakan. Hubungkan kedua jempol dan jari-jari kita, posisikan tangan kita di antara kedua alis kita. Dengan mulut di bawahnya, terbentuklah aksara "bersatu". Kita harus bekerja sama dengan harmonis. Hendaknya kita bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong.

Dalam aksara Mandarin "gotong royong", terdapat 3 aksara "kekuatan". Ini berarti menghimpun kekuatan banyak orang. Jika kita dapat menerapkan ini, ladang pelatihan yang kita bangun ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi.

Terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing dan menghargai semua makhluk
Membina berkah dan kebijaksanaan untuk mencapai Bodhi
Menghimpun kekuatan banyak orang untuk bergotong royong
Membangun ladang pelatihan yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Maret 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 22 Maret 2025
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -