Ceramah Master Cheng Yen: Menyayangi dan Menghargai Segala Sesuatu di Bumi

Bodhisatwa, Bodhisatwa lansia, dan Bodhisatwa daur ulang, saya datang untuk membagikan angpau. Ketika membagikan angpau, setiap tangan yang saya pegang kasar semua. Saya selalu memegang tangan kalian semua saat membagikan angpau. Kalian selalu bisa melakukan pekerjaan kasar dan halus dengan sepasang tangan kalian, seperti menyobek kertas dan memotong tutup botol. Kalian memanfaatkan sepasang tangan kalian dengan baik. Saya sangat berterima kasih dan juga sangat tersentuh. Saya sangat berterima kasih kepada Bodhisatwa daur ulang.

Saat masih muda, kalian mencintai keluarga kalian. Saat paruh baya, kalian menyayangi anak kalian dan membesarkan mereka. Saat usia kalian lebih tua sedikit, kalian harus membantu menjaga cucu. Sekarang cucu kalian juga sudah besar, anak-anak juga sudah berkeluarga dan berkarier. Sekarang kalian bisa sepenuh hati menjaga langit dan bumi. Kalian semua berikrar untuk menjadi Bodhisatwa daur ulang.

Apa yang harus kita lakukan agar langit menjadi jernih, polusi udara berkurang, dan kita bisa menghirup udara yang lebih sehat? Kita melakukan ini bukan demi diri sendiri saja, tetapi juga demi anak cucu kita. Kita semua hidup di ruang yang sama dan menghirup udara yang sama. Untuk membuat cucu kita hidup lebih sehat, kita harus membuat udara menjadi segar. Dengan demikian, barulah anak cucu kita bisa memiliki tubuh yang sehat.


Jadi, kita melakukan daur ulang untuk mencegah habisnya sumber daya alam. Untuk menghasilkan setiap barang, banyak dari prosesnya yang merusak lingkungan dan menambah polusi. Sebenarnya, di dunia ini, asalkan kita bersungguh hati, banyak barang yang bisa didaur ulang dan diolah kembali. Saya berharap semua orang menjalani kehidupan dengan hemat. Jika kita bisa mengurangi keinginan kita.. Contohnya, pakaian yang kita pakai, jika kita bisa terus memakainya dan tidak membuangnya, ia bisa dipakai selama bertahun-tahun. Jika orang-orang mengejar tren dan membuangnya, ini malah akan menciptakan masalah sampah.

Sekarang kita sering melihat pakaian bekas menumpuk bagaikan gunung di tempat daur ulang. Pakaian baru menjadi pakaian bekas. Pakaian bekas dan pakaian robek ditumpuk bersama dan akhirnya semua dianggap kain rusak. Plastik masih bisa didaur ulang, bagaimana dengan pakaian bekas yang dianggap kain rusak itu? Sekarang DA.AI Technology sedang melakukan penelitian untuk mengolah kain rusak menjadi batu bata.

Bumi memberi kita sumber daya agar kita bisa hidup di dunia ini. Baik pakaian yang kita kenakan maupun barang-barang yang kita gunakan, semuanya disediakan oleh alam. Asalkan kita menyayangi dan menghargainya dengan sepenuh hati, dengan sendirinya ia akan bertahan lama. Namun, ada banyak orang yang tak menyayangi dan tak menghargainya. Orang yang memiliki cinta kasih akan mendaur ulang dan memilahnya dengan bersungguh hati agar barang-barang itu dapat digunakan kembali.

Barang-barang yang sudah dibuang bisa menjadi barang-barang yang berguna. Semua ini adalah pemberian Bumi, kita harus menyayangi dan menghargainya, termasuk setiap lembar kertas. Untuk memproduksi kertas, orang-orang harus menebang hutan. Dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu, saya mulai mengimbau orang-orang untuk mendaur ulang kertas agar kertas bisa diproses kembali. Perlahan-lahan, barang yang kita daur ulang mencakup plastik dan lain-lain. Inilah sumber daya yang  harus kita hargai.


Orang dahulu berkata, "Jangan memboroskan barang, langit bisa melihatnya." Sebenarnya, kita harus melihat dengan mata hati. Terkadang, langit mungkin tak dapat melihat hati kita karena kita memakai pakaian yang terlalu tebal. Kita harus melihat diri sendiri dengan mata hati kita. Apakah kita menikmati kesenangan hidup yang berlebihan? Kita harus menggunakan mata kita untuk melihat lebih jauh.

Sungguh, semua barang yang kita gunakan diambil dari Bumi ini. Jika mengambilnya berlebihan, kita akan merusak Bumi. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada Bodhisatwa daur ulang yang telah membangun tekad untuk menjaga Bumi ini. Ada orang yang berkata, "Daur ulang adalah pekerjaan para lansia." Sebenarnya, Bumi di masa depan beserta udara adalah milik kaum muda. Karena menyayangi anak cucu kita, kita tak membeda-bedakan usia.

Terlebih lagi, Bodhisatwa lansia, meski usia kita sudah lanjut, tetapi kita tidak menua. Saya sering memberi tahu semua orang, "Kita boleh berkata bahwa usia kita sudah lanjut, tetapi kita tidak tua."

Bodhisatwa dan Bodhisatwa lansia sekalian, kalian adalah orang yang mewariskan Dharma tentang semangat daur ulang di dunia ini. Ini sungguh luar biasa.

“Master yang terkasih dan terhormat, kami juga adalah murid Jing Si dari Master. Kami berterima kasih kepada Master karena telah mendirikan posko daur ulang sehingga kami bisa menanam ladang berkah dan mendengar Dharma. Terima kasih atas kasih sayang Master. Kami akan mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan. Kami akan menyelamatkan Bumi dan mengubah tabiat buruk. Master yang terkasih dan terhormat, kami sangat menyayangimu. Kami berdoa semoga Master panjang umur”.


Baik, kalian semua sangat hebat. Kita semua harus menyayangi satu sama lain. Saya ingin mendoakan kalian semua semoga kalian tak hanya panjang umur, melainkan jiwa kebijaksanaan kalian juga bertumbuh untuk selamanya. Menumbuhkan kebijaksanaan dan menciptakan berkah harus dijalankan secara bersamaan. Kalian dan saya harus berjalan bersama-sama dari kehidupan ke kehidupan. Berjalan di mana? (Jalan Bodhisatwa)

Ya, berjalan di Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan. Saya berdoa semoga semua orang dapat mengikuti langkah saya. Baik. Kita harus saling menyayangi. Terima kasih. (Terima kasih, Master) Kalian semua sangat rapi. Saya sangat suka melihat kalian semua begitu rapi. Kalian sangat bersatu hati dan interaksi kalian sangat harmonis. Kalian sungguh patut dipuji. Terima kasih.


Melakukan daur ulang dengan sepasang tangan yang lincah

Menyayangi dan menghargai segala sesuatu di Bumi

Menjalani kehidupan dengan hemat dan memanfaatkan kembali barang daur ulang

Relawan Tzu Chi berdoa semoga Master panjang umur


Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 November 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 2 Desember 2018

Editor: Khusnul Kotimah
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -