Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Ajaran Kebajikan dengan Welas Asih dan Keberanian
“Tujuan kami ialah menyelamatkan lahan pertanian. Saat ini, tidak ada cara lain. Kita harus menghindari desa ini. Jika tidak, kondisinya akan menjadi sangat rumit. Kami sudah memeriksa bahwa api akan terus menyebar dengan meningkatnya angin dan banyaknya tumbuhan,” kata Alberto Castro Kepala regu pemadam kebakaran.
“Pada awalnya, kami di sini untuk menunggu apinya mereda. Api memang mereda pada saat fajar, tetapi arah angin secara tiba-tiba membawa percikan api ke tempat tinggal warga. Saat ini, kami menghadapi situasi yang sangat berbahaya,” kata warga setempat.
“Kami merasa telah ditinggalkan. Kami sungguh membutuhkan bantuan dari negara luar. Lihatlah, kerusakan tanggul telah menyebabkan banjir dan memengaruhi kami semua. Sungguh banyak keluarga yang memiliki anak kecil. Bagaimana mereka bertahan dengan kondisi ini? Termasuk nyamuk, penyakit, diare, dan muntah,” kata Diana korban bencana.
Karma buruk kolektif semua makhluk telah menimbulkan banyak bencana yang serius. Melihat gambar dan pemandangan seperti ini, saya merasa sungguh sedih. Selain kondisi alam yang tidak menentu, pikiran manusia lebih tidak menentu. Begitu pula dengan perbuatan baik dan jahat. Oleh karena itu, dunia tengah dalam bahaya.
Mendengar laporan dari Faisal Hu tentang Turki, saya merasa sungguh sedih. Para pengungsi dapat melihat Suriah tepat di seberang perbatasan. Ketika melihat itu, mereka akan berkata, "Di situlah rumah saya."
“Ada seorang guru yang mendatangi saya dengan membawa sehelai daun. Dia berkata, ‘Apakah Anda tahu? Inilah bau Suriah. Lihatlah sinar matahari, lingkungan sekitar, pepohonan, dan bau daun ini. Begitulah Suriah. Saya bisa melihatnya dari sini. Saya dapat mencium bau Suriah, tetapi tidak dapat masuk ke sana.’ Saya dapat merasakan kesedihan yang sama dengannya,” kata Zhou Ru-yi Relawan Tzu Chi.
“Kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun, tetapi saya merasa lebih beruntung karena saya memiliki rumah. Saya mengerti bagaimana perasaan mereka dan saya dapat merasakannya dengan kuat. Namun, saya sungguh senang karena dapat mendampingi mereka di sini,” pungkas Zhou Ru-yi.
Mereka dapat melihat negara mereka, tetapi tidak dapat kembali ke sana. Hal ini sungguh memilukan. Tidak hanya perang, gempa berkekuatan besar juga mengguncang. Sungguh banyak penderitaan yang terjadi.
Kita dapat melihat bahwa para pengungsi kembali ke daerah perbatasan. Ketika mereka melihat rumah mereka, perasaan yang timbul sungguh rumit karena mereka hanya dapat menatapnya, tetapi tidak dapat kembali ke rumah mereka. Mereka harus mengungsi di tempat lain. Berapa lama mereka harus menunggu untuk pulang? Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya.
Kehidupan ini penuh dengan perubahan dan ketidakkekalan. Segala hal dapat berubah dalam sekejap. Oleh karena itu, saya sering mengatakan bahwa kita harus memiliki ketulusan hati. Misi amal sangatlah penting. Sungguh, dunia ini penuh dengan bencana. Hendaklah semua orang membangkitkan kekuatan cinta kasih.
Beberapa waktu yang lalu, saya melihat semuanya turun ke jalan untuk menggalang dana. Saya sungguh tersentuh. Saya berkata bahwa jangan hanya menggalang dana, melainkan kita juga harus mengingatkan semua orang untuk meningkatkan kewaspadaan karena bencana yang menggemparkan tengah terjadi. Selain efek rumah kaca dan bencana alam, pikiran manusia juga tidak seimbang. Di era matangnya karma buruk kolektif semua makhluk, tidak ada cara lain bagi kita selain menjaga mawas diri dan bertulus hati.
Belakangan ini, saya senantiasa membahas bahwa obat yang paling mujarab ialah menjaga mawas diri dan bertulus hati. Begitu bencana alam terjadi, tidak ada kekuatan manusia yang dapat menghentikannya. Bagaimana manusia dapat menaklukkan alam? Tentu saja tidak bisa. Untuk mewujudkan dunia yang damai, hendaknya kita bertulus hati.
“Saya telah memposting kegiatan ini di media sosial saya. Saya harap teman-teman saya dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini sehingga mereka tahu bahwa makanan vegetaris itu lezat,” kata Huang Yi-xuan Tzu Shao.
“Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan daging, kita perlu memelihara banyak hewan ternak. Hewan-hewan ini akan mengeluarkan gas metana. Jika setiap orang menerapkan pola makan vegetaris, Bumi kita akan menjadi lebih baik,” kata Huang Yong-ren warga.
“Sesungguhnya, daging dapat diganti dengan sayuran. Ini akan membawa perubahan yang lebih baik. Terlebih lagi, dengan tidak membunuh hewan, seperti kambing dan sapi, kita telah berupaya demi pelestarian lingkungan,” kata Xu Wen-ai Tzu Shao.
Saya sungguh berharap semua orang dapat menggalakkan vegetarisme dengan baik. Saya juga berharap misi pendidikan kita dapat menggalakkan vegetarisme di sekolah dan menjelaskan pentingnya bervegetaris. Bervegetaris tidak hanya dilakukan demi memohon keselamatan, seperti pada gempa Turki. Alasan sebenarnya ialah perubahan iklim.
Polusi telah menyebabkan empat unsur alam tidak selaras. Ini disebut sebagai sebab dan kondisi yang akan berujung pada akibat. Hendaklah kita menggalakkan vegetarisme demi kesehatan tubuh dan kesehatan Bumi kita. Hendaklah kita melakukannya dengan sepenuh hati.
Pengetahuan dibalik pola makan vegetaris sangatlah mendalam, baik dari aspek lingkungan dan dunia yang memiliki fase terbentuk, berlangsung, rusak, hancur; tubuh yang mengalami lahir, tua, sakit, mati; maupun pikiran. Manfaat pola makan vegetaris dapat dijelaskan dari semua aspek tersebut. Hanya saja, kita selalu tidak memiliki keberanian.
Saat ini, kita perlu memiliki kemurahan hati dan keberanian; cinta kasih dan welas asih. Lihatlah orang-orang yang menderita di dunia dan hewan-hewan yang dibunuh, bukankah keduanya sama-sama menderita? Inilah welas asih.
Dunia ini penuh dengan penderitaan. Kita harus menggalakkan cinta kasih dan sukacita. Bagaimana cara kita membuat orang lain merasa sukacita? Dengan menyucikan hati mereka. Ketika mengenal rasa puas, mereka akan merasa bahagia. Terlebih lagi, ketika kita menyucikan hati manusia, mereka akan memiliki cinta kasih dan dapat melenyapkan penderitaan mereka.
Dengan cinta kasih, seseorang dapat bersabar atas penderitaannya; dengan kesabaran, seseorang tidak akan merasa menderita. Kita harus tahu bahwa meringankan penderitaan adalah hal yang sederhana. Hendaklah kita sepenuh hati melakukannya.
Saat ini, hanya manusia yang dapat menyebarkan Dharma dan bukan sebaliknya. Manusialah yang dapat menyebarkan Dharma. Bagaimana cara kita menyucikan hati manusia? Pada dasarnya, manusia harus dapat menyucikan hatinya sendiri. Namun, tanpa kesungguhan hati, mereka tidak dapat menyucikan hati selamanya. Pikiran kita mampu melakukan apa pun. Jadi, kita harus mengedukasi hati dan pikiran manusia.
Pendidikan memikul tanggung jawab yang sangat berat. Misi pendidikan bukanlah hal yang sederhana. Saya berharap semua anak dapat menerima pendidikan. Sungguh, pendidikan adalah harapan.
Kita menaruh banyak harapan pada anak-anak. Anak-anak adalah harapan masyarakat di negara mana pun. Saya berharap kita dapat bersungguh hati dalam mengedukasi orang-orang, terutama dalam hal kebersihan makanan dan kebiasaan hidup. Hendaklah kita sepenuh hati.
Berbagai bencana menjadi peringatan bagi dunia
Bervegetaris adalah obat paling mujarab untuk keselarasan unsur alam
Menyebarkan ajaran kebajikan dengan welas asih dan keberanian
Cinta kasih dapat memikul kesulitan dan melenyapkan penderitaan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 22 April 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto, Felicia
Ditayangkan Tanggal 24 April 2023