Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Cinta Kasih Tertulus ke Seluruh Dunia

Saat satu wilayah dilanda bencana, orang-orang dari berbagai wilayah berkumpul untuk mencurahkan perhatian. Kita bisa melihat dua hari yang lalu, relawan Tzu Chi yang merupakan tukang besi, tukang leding, teknisi listrik, tukang kayu, dan sebagainya telah pergi ke lokasi bencana.

“Kita datang untuk menyurvei lokasi bencana dan melihat apakah kita bisa segera mengatasi dampak bencana yang ditimbulkan. Jika tidak bisa segera diatasi, kita akan melakukan pendataan, lalu meminta bantuan relawan atau pihak lain untuk memperbaiki rumah warga,” ujar relawan. Inilah kekuatan cinta kasih. Begitu tiba di lokasi bencana, mereka segera bersumbangsih semampu mereka. Inilah keharmonisan antarsesama relawan.

Pemerintah di berbagai daerah juga mengerahkan teknisi yang jumlahnya mencapai 570 orang. Para teknisi yang dikerahkan oleh pemerintah dari seluruh Taiwan saja sudah begitu banyak. Selain itu, pemerintah juga menggerakkan 177 buah alat berat dan lebih dari 5.000 personel tentara. Kekuatan yang terhimpun sungguh besar. Warga dan pemerintah bersama-sama memberikan bantuan. Ini sungguh patut dipuji.

Dengan banyaknya orang penuh cinta kasih yang bergerak untuk membantu Taitung, saya yakin sendi kehidupan setempat dapat pulih dengan cepat. Kita harus bersumbangsih dengan hati penuh rasa syukur.

Setelah Taiwan diterjang Topan Nepartak kali ini, banyak negara yang memperhatikan bagaimana Taiwan akan menanganinya. Pertama-tama, kita harus bersyukur atas kecilnya dampak yang ditimbulkan topan ini. Hanya Taitung dan sebagian wilayah selatan Taiwan yang terkena dampak bencana. Meski kondisi bencana di Taitung agak parah, tetapi wilayah lain masih termasuk aman. Karena itu, kita harus bersyukur. Orang yang memiliki rasa syukur juga memiliki cinta kasih. Bukankah saya sudah pernah berkata demikian?

Dengan memiliki hati penuh rasa syukur, kita dapat membangkitkan cinta kasih kita. Jadi, dengan hati penuh rasa syukur, semua orang menghimpun kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih. Ini sungguh menggugah hati dan menyentuh. Inilah kekuatan Taiwan. Kekuatan kebajikan dan cinta kasih yang ditampilkan sepenuhnya kali ini sungguh membuat orang tersentuh.

Pemilik penginapan di Taitung juga memberi penginapan gratis kepada orang-orang yang datang dari wilayah lain untuk memberikan bantuan. Jadi, warga setempat juga membantu orang yang membantu mereka. Warga Taiwan selalu saling membantu dengan penuh rasa syukur dan cinta kasih. Saya sungguh sangat kagum dan bersyukur.

Insan Tzu Chi yang melakukan survei sejak dua hari yang lalu telah mengunjungi lebih dari 2.000 keluarga. Kita telah mendata tingkat kerusakan yang dialami setiap keluarga dan apa yang bisa kita lakukan kelak. Insan Tzu Chi saling membantu dan masih terus menjalankan misi mereka. Saya sungguh sangat tersentuh.

Kita juga melihat Perancis. Sejak bulan Mei, Perancis diguyur hujan deras selama tiga minggu berturut-turut. Sebelumnya, belum pernah terjadi banjir sebesar ini yang membawa dampak bagi begitu banyak rumah. Relawan kita terus memperhatikan bencana ini, tetapi tidak bisa menjangkau lokasi bencana karena level air sangat tinggi. Saat banjir mulai surut, insan Tzu Chi dari berbagai negara di Eropa berkumpul bersama untuk memberikan bantuan di lokasi bencana.

Salah satu di antaranya adalah Nils Aucante yang merupakan anggota tim produksi video di Tzu Chi Amerika Serikat. Saat Ekuador dilanda bencana, dia juga menyalurkan bantuan ke sana bersama insan Tzu Chi. Saat menyalurkan bantuan di Ekuador dan mengetahui bahwa kampung halamannya di Perancis dilanda banjir besar, dia memutuskan untuk tetap tinggal di Ekuador hingga penyaluran bantuan berakhir. Setelah itu, dia langsung pulang ke Perancis dan berkumpul bersama insan Tzu Chi setempat.

Berhubung merupakan anggota tim produksi video, dia terus memberikan laporan kepada kita. Lalu, kita mulai merencanakan penyaluran bantuan. Insan Tzu Chi dari Jerman, Inggris, dan berbagai negara lainnya juga pergi ke sana untuk menyalurkan bantuan. Mereka melakukan persiapan dengan sangat baik. Penyaluran bantuan di sana dilakukan dengan penuh rasa hormat dan cinta kasih.

Mereka memberi tahu warga setempat bahwa mereka datang dari negara yang berbeda-beda dan Yayasan Tzu Chi berasal dari Taiwan yang selalu menggalakkan semangat bersumbangsih dengan penuh rasa hormat dan cinta kasih. “Pembagian bantuan ini membuat saya sangat tersentuh. Banyak warga di sini yang hidup serba sulit. Hari ini, mereka juga sangat tersentuh. Mereka dapat menyaksikan indahnya kemanusiaan berkat insan Tzu Chi dari berbagai negara yang datang untuk memberikan bantuan. Warga sangat tersentuh karenanya,” ujar Olivier Pavy, Wali kota Salbris.

Ibu Nils Aucante juga terus-menerus membacakan surat doa saya untuk para korban bencana. Dia berkata bahwa setiap kali membaca surat tersebut, dia sangat tersentuh. Relawan kita juga memperkenalkan celengan bambu agar orang-orang dapat memahami bahwa bantuan yang mereka terima dari Tzu Chi berasal dari himpunan tetes demi tetes donasi penuh cinta kasih orang banyak.

“Baik di negara tertinggal maupun negara maju, insan Tzu Chi selalu memberikan bantuan. Bantuan yang kalian terima hari ini mungkin berasal dari donasi warga Ekuador atau Haiti. Suatu hari nanti, bantuan dari Tzu Chi mungkin berasal dari kalian,” tutur Nils Aucante. Inilah harapan bagi dunia ini.

Pada hakikatnya, setiap manusia memiliki kekuatan cinta kasih. Lihatlah betapa harmonisnya dunia seperti ini. Dunia yang harmonis bukan berarti dunia tanpa penderitaan, melainkan setiap orang membangkitkan cinta kasih. Jika cinta kasih terbangkitkan, maka dunia akan harmonis. Di mana pun bencana terjadi, jika orang-orang dari segala penjuru dunia bisa berkumpul bersama untuk memberi bantuan, maka sendi kehidupan setempat akan pulih dengan cepat.

Dengan mempertahankan cinta kasih di dalam hati, kita telah mempraktikkan Dharma. Dharma adalah jalan yang harus dipraktikkan. Jalan ini merupakan jalan yang rata dan membuat kita tenang saat menapakinya.

Menyalurkan bantuan di Taitung dengan kasih sayang penuh kehangatan

Para tenaga ahli segera bergerak untuk bersumbangsih bersama

Menyebarkan cinta kasih tertulus ke seluruh dunia

Saling bersyukur, menghormati, dan memperhatikan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Juli 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 14 Juli 2016

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -