Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Dharma dan Keharmonisan demi Berlanjutnya Kebajikan


Pada tanggal 19 September 2022, gempa berkekuatan 7,6 SR melanda Meksiko. Pada tanggal 18, gempa berkekuatan 6,8 SR melanda Taiwan. Gempa selalu terjadi secara tiba-tiba karena unsur tanah yang tidak seimbang.

Saya sering mengatakan bahwa alam juga perlu bernapas dan lempeng tanah juga terus bergerak. Ketika terjadi ketidakseimbangan unsur tanah, maka manusia akan merasakan gempa. Pada waktu tertentu, ketika terjadi sesuatu di alam, kita akan merasakannya. Berkah dan bencana dapat datang dalam sekejap. Hendaklah kita selalu meningkatkan kewaspadaan dan jangan berpikir bahwa gempa bumi telah berlalu.

Kemarin, gempa susulan masih terjadi dan getarannya sungguh terasa. Gempa susulan tidak hanya terjadi beberapa hari, mungkin masih akan berlanjut selama beberapa waktu. Lihatlah, jembatan itu hancur berkeping-keping karena gempa. Ini menunjukkan betapa lemahnya manusia. Hendaklah kita menggenggam waktu dengan baik untuk segera melakukan hal yang bajik.

Ketika unsur alam bersahabat, kita harus mengerahkan energi kita untuk menghimpun kekuatan bersama dan mempraktikkan kebajikan. Jika kita tidak berhimpun, kekuatan individu sungguh lemah. Ada banyak hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri. Kita dapat melihat bagaimana warga di Myanmar menabung segenggam beras setiap hari. Dahulu, kita selalu membagikan beras untuk membantu mereka. Selama beberapa tahun ini, mereka telah menyerap cinta kasih Tzu Chi ke dalam hati dan menyadari dari mana beras mereka berasal.


Berkat cinta kasih Tzu Chi, saat ini mereka memiliki nasi untuk dimakan dan dapat menabung segenggam beras setiap harinya ke dalam sebuah tabung. Setelah satu bulan, mereka akan berkumpul dan menuangkan isi celengan beras yang telah penuh. Saat disatukan, genggam demi genggam beras akan menjadi tumpukan beras yang kemudian akan dibagikan kepada penduduk desa. Setiap kantong beras dapat membantu orang-orang yang hidup sebatang kara. Inilah cinta kasih.

Saya sering mengatakan kepada relawan di Myanmar dan seluruh dunia bahwa kita harus membangkitkan cinta kasih semua orang dan menghimpun tetes demi tetes cinta kasih. Dengan demikian, kita akan menciptakan pahala. Relawan di Myanmar menyerap kata-kata saya, berhimpun, dan bersumbangsih bersama. Mereka telah menjadi teladan yang baik dan menyebarkan kebenaran hidup.

Dibutuhkan orang-orang untuk menyebarkan Dharma agar dapat dipelajari oleh semua orang. Dengan demikian, akan tercipta atmosfer yang baik bagi semua orang untuk mempelajari Dharma. Inilah yang disebut dengan mewariskan Dharma. Siapa yang mewariskan Dharma di Myanmar? Insan Tzu Chi dari Penang, Malaysia.


Saat itu, saya berbagi tentang kondisi kehidupan di Myanmar dan bagaimana mereka menyisihkan segenggam beras untuk mengenyangkan banyak orang. Relawan kita pun bertekad untuk membantu orang-orang kurang mampu agar dapat hidup dengan tenang dan damai serta menuai panen yang baik setiap tahunnya. Dengan cinta kasih, relawan kita tidak hanya membantu pertanian mereka, tetapi juga memedulikan mereka dengan menyediakan tempat untuk berkumpul agar dapat mendengarkan Dharma dan berkegiatan. Dengan adanya tempat itu, kebajikan dapat diwariskan di sana secara terus-menerus.

Meski ekonomi di sana belum berubah secara menyeluruh, kita telah membawa kedamaian ke dalam hati mereka. Kita juga dapat melihat bagaimana mereka membuat jalan. Dahulu, jalan itu dipenuhi dengan lumpur dan tidak mudah untuk dilalui. Dengan rumput liar yang merajalela, anak-anak pun tidak nyaman untuk pergi ke sekolah. Terkadang, ular akan muncul dan menggigit orang yang berjalan tanpa alas kaki. Ketika ada penduduk desa yang sakit, jalan untuk mendapatkan pengobatan pun tidak mudah untuk dilalui. Jadi, kita membantu mereka untuk membuat jalan.

Lihatlah, semen dibentuk menjadi balok-balok besar, kemudian dibawa untuk mengubah jalan berlumpur menjadi jalan beton. Jalan baru itu mudah untuk dilewati oleh kendaraan ataupun pejalan kaki. Dengan kemudahan dalam aktivitas pertanian, kualitas hasil pertanian pun bisa meningkat. Hendaklah kita membantu satu sama lain. Tidak peduli muda atau tua, kita dapat berhimpun melakukan banyak hal bajik.


Melihat pencapaian orang-orang di sana, saya sungguh senang. Meskipun belum berada dalam hal materi, mereka memiliki pencapaian, memiliki Dharma di dalam hati, dan saling membantu dan mengedukasi satu sama lain. Mereka telah membuka pikiran hati, memahami kebenaran, dan telah bekerja dengan kesatuan hati dan keharmonisan yang dapat membawa kemakmuran. Keharmonisan dapat membawa kemakmuran dan kekayaan. Saat ini, mereka telah dientaskan dari kemiskinan. Saya berharap mereka menjadi makmur di masa depan. Dengan adanya panen yang baik, mereka memiliki kemampuan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak mereka dari sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.

Saat ini, kita juga memiliki Tzu Ching di Myanmar. Dengan menggenggam waktu, kita dapat mencapai segala sesuatu. Ini semua dilakukan langkah demi langkah untuk mengubah kehidupan di sana. Meskipun perubahan tidak terjadi dengan cepat, tetapi mereka telah membuat kemajuan dengan mantap. Energi kehidupan di sana terus berkembang. Saya dipenuhi rasa sukacita. 

Berkah dan bencana dapat datang dalam sekejap
Kekuatan kecil individu sulit mencapai hal besar
Memperoleh keyakinan dan pemahaman dari penyebaran Dharma
Keharmonisan membawa kebajikan dan kemakmuran 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 September 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 22 September 2022
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -