Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Dharma dan Menciptakan Berkah di Sepuluh Penjuru Dunia


Bodhisatwa sekalian, kita hidup berdampingan dengan sesama manusia. Meski saya tidak berada di dekat Buddha, tetapi pada zaman Buddha, Beliau datang ke dunia untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa. Pengajaran praktik Bodhisatwa di dunia tidak pernah terputus hingga kini karena ada orang yang mewariskan Dharma.

Saat saya mewariskan Dharma, kalian hendaknya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Setelah itu, giliran kalian yang mewariskan Dharma. Jadi, kalian juga mewariskan Dharma. Di mata saya, kalian semua adalah Bodhisatwa. Ajaran Buddha di dunia selamanya tidak berubah. Dharma yang saya babarkan pada kalian juga sama dengan Dharma yang dibabarkan Buddha.

Kita mengenal Empat Ramuan Tzu Chi. Tahu berpuas diri adalah kekayaan terbesar; tahu bersyukur adalah kemuliaan tertinggi; bersikap penuh pengertian adalah kebijaksanaan tertinggi; berlapang hati adalah kesadaran tertinggi.

“Dapat memiliki makanan dan pakaian, saya sudah sangat bersyukur. Saya harus segera melakukan hal yang bisa saya lakukan,” kata Ji Bi-yun relawan Tzu Chi.

“Dia bersumbangsih sebagai relawan ladang berkah dan relawan daur ulang,” kata Liu Chen Bao-cai relawan Tzu Chi.

“Saya senang memiliki kesempatan untuk bersumbangsih,” ucap Ji Bi-yun relawan Tzu Chi.

Pikirkanlah, apakah kekayaan terbesar di dunia ini? Uang di dunia tidak habis untuk dicari. Saat memiliki 1, orang-orang selalu merasa kekurangan 9. Saat memiliki 1 dolar, kita menginginkan 10 dolar. Saat memiliki 10 dolar, kita menginginkan 100 dolar. Saat memiliki 100 juta, kita menginginkan satu triliun. Ke manakah kita akan pergi demi satu triliun?


Manusia tidak pernah berhenti mengumbar nafsu keinginan. Kita selalu menginginkan lebih dan merasa tidak cukup. Pada akhirnya, kita seakan-akan tengah kabur. Kehidupan manusia selalu penuh dengan kesibukan. Bagaimana kita mempraktikkan Dharma di dunia? Saat saya mengucapkan kata "triliun" atau "kabur", di dalam hati dan pikiran kalian terdapat pemikiran yang berbeda. Meski kita semua memahami arti dari kata-kata itu, tetapi hati dan pikiran setiap orang bisa memiliki beragam penjelasan yang berbeda-beda.

Setiap orang memiliki perasaan dan pemikiran yang berbeda. Ada yang berkata, "Bukankah yang Master katakan ini tentang ketidakkekalan hidup dan waktu yang terus berlalu detik demi detik?" Berhubung waktu tidak menunggu siapa pun, maka saya sering berkata bahwa kita harus tekun dan bersemangat melatih diri. Jika kita hanya mengatakan sesuatu, orang lain akan berkata, "Sudahkah Anda melakukan yang Anda katakan?"

Saat kita melakukannya, kekuatan ucapan kita akan menjadi dua kali lipat dan orang-orang akan tahu bahwa kita telah mendengar dan mempraktikkan ajaran benar. Saat kita mengatakannya untuk kedua kalinya, banyak orang yang akan meresponsnya. Jika kita kembali mengatakannya untuk ketiga kalinya, orang yang meresponsnya akan makin banyak. Ini dapat memberi orang-orang keyakinan, pengetahuan benar, pandangan benar, dan pikiran benar.

Saat pikiran benar yang sudah mendalam dituangkan ke dalam tindakan nyata, segala sesuatu yang kita lakukan adalah perbuatan benar. Perbuatan benar mendapat pengakuan dari orang-orang. Karena itu, kita hendaknya menggunakan kekuatan dua kali lipat dengan segenap jiwa dan raga untuk melakukan perbuatan benar. Kita yang mendapat pengakuan dari orang-orang hendaknya makin tekun dan bersemangat melatih diri. Berapa lamakah sisa kehidupan kita?

Makin sering kita bersumbangsih, makin banyak pula orang yang mengenal Dharma. Dengan demikian, orang yang melakukan perbuatan benar dan usaha benar juga akan makin banyak. Jadi, kita harus berulang kali membabarkan Dharma. Ini disebut menjalin jodoh baik. Jika semua orang sukacita mendengar Dharma, ini disebut Bhumi Sukacita. Hati semua orang dipenuhi rasa sukacita, lalu melatih diri dengan tekun dan bersemangat.


Di dunia ini, hanya segelintir orang yang berbuat baik. Jika bertambah satu kali lipat, berarti ada banyak orang yang berbuat baik. Jika angka ini bertambah satu kali lipat lagi, itu setara dengan empat kali lipat dari angka pertama. Pikirkanlah, pesan yang kita sebarkan ke empat arah bisa tersebar ke delapan penjuru. bisa tersebar ke delapan penjuru.

Saya juga ingin mengingatkan bahwa ada atas dan bawah yang membentuk sepuluh penjuru. Jika bisa menginspirasi orang-orang di sepuluh penjuru, kita bisa menyucikan dunia ini. Harapan saya selama bertahun-tahun ialah menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Saat itu, dalam waktu setahun, saya berkali-kali membawakan seminar "Kehidupan Bahagia". Jadi, dalam waktu setahun, saya melakukan perjalanan dari selatan ke utara, dari utara ke tengah, dari tengah ke selatan lagi, lalu ke timur. Karena itulah, saya bisa mulai menjalin jodoh baik.

Berhubung menyebarkan Dharma seperti ini, saya bisa memperluas wawasan saya tentang dunia. Demikianlah Tzu Chi mulai dikenal oleh orang-orang dan tersebar dari Taiwan ke seluruh dunia. Kemajuan teknologi juga sangat membantu. Kini, begitu saya berbicara, suara saya bisa tersebar ke segala penjuru dunia. Dengan bertutur kata baik dan berbuat baik, insan Tzu Chi telah meningkatkan kebahagiaan di dunia. Inilah tujuan Tzu Chi di dunia ini.


Saat ini, di Taiwan terdapat banyak populasi lansia. Bodhisatwa sekalian, kini kita harus mengimbau orang untuk lebih memandang penting masalah lansia. Meski usia kita terus bertambah dari tahun ke tahun, tetapi saat ini, saya ingin memberi tahu kalian bahwa kita hendaknya memperhatikan komunitas kita. Di komunitas kita, kita harus bersumbangsih dan memberikan teladan kepada kaum paruh baya. Kelak, kita mungkin juga membutuhkan bantuan orang lain.

Kaum paruh baya yang sehat atau anak cucu kita dapat meneladan kita memperhatikan tetangga dan warga komunitas. Orang yang tahu untuk memperhatikan tetangga dan warga komunitas akan memperhatikan orang tua sendiri. Rasa bakti ini akan kembali pada diri sendiri. Jadi, kita harus terlebih dahulu melakukan praktik nyata dan menjadi teladan untuk anak cucu kita. Setelah itu, kita akan memperoleh manfaat. Selain itu, kita juga harus menjalin jodoh baik dengan orang-orang di sekitar kita.

Saat ini, banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia, baik bencana alam maupun ulah manusia. Bodhisatwa sekalian, saat ini, saya memberi tahu kalian untuk mulai menciptakan berkah. Dengan menciptakan berkah, kehidupan kita akan bernilai. Jadi, mari kita senantiasa lebih bersungguh hati dan lebih banyak menciptakan berkah. Semoga dunia aman dan tenteram. Terima kasih.

Tahu berpuas diri dan bersyukur adalah kekayaan terbesar
Bersikap penuh pengertian dan berlapang hati adalah kebijaksanaan tertinggi
Melakukan perbuatan benar dengan teguh, tekun, dan bersemangat
Menyebarkan Dharma dan menciptakan berkah di sepuluh penjuru dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 23 Agustus 2024
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -