Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Dharma untuk Memberi Manfaat bagi Semua Makhluk


Selama beberapa hari terakhir, saya berada di Taoyuan dan mendengarkan semua orang berbagi cerita tentang bagaimana mereka berusaha untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Saya sangat terharu. Ada banyak hal yang patut disyukuri. Saya sungguh berharap kita dapat menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk dengan menyebarkan praktik Bodhisatwa. Kita harus melakukan hal baik bersama-sama.

Satu orang saja tidak dapat melakukan banyak hal baik. Kita tidak boleh ketinggalan untuk melakukan hal baik. Kita harus menggalang Bodhisatwa dunia. Saat orang-orang membangkitkan sebersit niat baik serta bersedia bersumbangsih dan mengerahkan tenaga, mereka dapat menjadi Bodhisatwa dunia. Inilah Bodhisatwa yang sesungguhnya.

Jangan pernah meremehkan kekuatan sekecil apa pun. Saya berharap dengan terjun langsung di masyarakat, kita dapat menemukan berbagai cara untuk mendekatkan diri dengan semua orang tanpa membeda-bedakan agama dan suku serta menginspirasi mereka untuk saling memberi.

Kita harus membantu orang-orang yang membutuhkan dan kita semua telah berhasil melakukannya. Ketika membantu orang-orang yang membutuhkan, kita tidak pernah menanyakan apa agama mereka. Kita selalu membantu mereka dengan tulus dan penuh cinta kasih. Kita tidak hanya bersumbangsih tanpa pamrih, tetapi juga mendoakan mereka dengan hati yang tulus. Inilah cara kita memberikan pertolongan dengan sangat tulus.


Lihatlah, kita telah memberikan contoh yang baik di banyak negara, termasuk Thailand. Saya mendengar bahwa para pengemudi taksi di sana mengalami kesulitan hidup sehingga para relawan membantu mereka. Para pengemudi taksi sangat berterima kasih. Tulisan tentang kisah celengan bambu juga digantung di belakang kursi mobil untuk mengenalkan Tzu Chi kepada para penumpang dan mengajak mereka menyisihkan uang sedikit demi sedikit setiap hari untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Jadi, di setiap negara terdapat cerita tentang bagaimana kita menginspirasi orang-orang untuk bersumbangsih.

Kita dapat melihat Mozambik. Para insinyur, staf divisi konstruksi, dan relawan muda kita telah pergi ke sana. Proyek pembangunan empat perumahan bagi 3.131 keluarga sedang berlangsung disana. Ini berkat tetes demi tetes sumbangsih banyak orang. Tanpa memengaruhi kehidupan sendiri, setiap orang dapat bersumbangsih semampu mereka dan menolong banyak keluarga. Ini hanya di Mozambik saja.

Bayangkanlah, di seluruh dunia, kantor Tzu Chi tersebar di lebih dari 60 negara dan kita telah memberikan pertolongan kepada lebih dari 120 negara. Semua ini berkat himpunan cinta kasih dari banyak orang. Sungguh banyak hal yang patut disyukuri. Saya sangat bersyukur dan terharu.

Dalam Pemberkahan Akhir Tahun, saya melihat banyak sekali relawan muda, termasuk anak-anak dari para relawan. Lihatlah, bagaimana kebaikan dan cinta kasih telah diwariskan dari generasi ke generasi. Kita sungguh dipenuhi berkah. Baik dalam merayakan Tahun Baru Masehi maupun Imlek, yang paling penting ialah niat yang kita bangkitkan setiap detiknya.


Satu tahun mungkin waktu yang lama, tetapi lihatlah bagaimana setiap detik berlalu dengan begitu cepat. Jadi, kita harus membangkitkan sebersit niat baik setiap detiknya dan memastikan tindakan kita bermanfaat bagi semua makhluk. Inilah yang disebut menciptakan berkah di dunia.

Untuk membawa manfaat bagi semua makhluk, kita harus lebih sering menyebarkan Dharma. Dalam Sutra Teratai, Buddha memberi tahu kita bahwa untuk memberi manfaat bagi semua makhluk, kita harus menyebarkan Dharma kepada 50 orang. Sebenarnya, jika masing-masing dari kalian dapat menyebarkan Dharma kepada 50 orang, dengan lebih dari 1.000 orang di sini, kalian dapat menyebarkan Dharma secara luas. Terima kasih.

Jika kita menaburkan benih Bodhi di dalam pikiran orang-orang dari satu generasi ke generasi berikutnya, maka Dharma dapat tersebar ke seluruh dunia. Ini disebut menyebarkan Dharma. Demikianlah kita menyebarkan Dharma ke seluruh dunia. Hanya dengan menaburkan butir demi butir benih cinta kasih dalam pikiran kita, kita dapat menumbuhkan benih yang tak terhitung jumlahnya. Dengan mewariskan semangat Tzu Chi dari generasi ke generasi, kita dapat membawa harapan bagi dunia.

Sekarang, transportasi sangat memadai dan teknologi sangat canggih. Asalkan kalian belajar menggunakan perangkat seluler, sekalipun anak cucu kalian berada di luar negeri ataupun di tempat yang jauh, kalian tetap dapat mengenalkan Tzu Chi kepada mereka agar mereka tahu tentang Tzu Chi dan berkesempatan untuk menjadi Bodhisatwa dunia dan menciptakan berkah bagi masyarakat.


Dengan menciptakan berkah bagi masyarakat, mereka juga bisa menciptakan berkah bagi diri sendiri dan menabur benih berkah dalam kesadaran mereka. Mereka dapat menyucikan hati dan pikiran orang-orang dari generasi ke generasi. Saya berharap kita dapat menggunakan teknologi untuk menginspirasi orang-orang di seluruh dunia guna bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia.

Kita lahir di dunia dengan satu tujuan besar, yaitu mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, membebaskan dunia dari konflik, dan menjaga keselarasan empat unsur alam. Inilah cara kita mengembangkan nilai kehidupan. Marilah kita menabur benih Bodhisatwa dalam kehidupan ini agar dapat tumbuh menjadi hutan Bodhi.

Lihatlah bagaimana orang-orang terus-menerus menebang pohon sehingga menyebabkan kerusakan Bumi dan perubahan iklim. Sekarang, kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk menciptakan hutan pahala serta menyucikan hati dan pikiran. Pasti ada harapan. Kita harus membagikan hal ini kepada anak cucu kita. Saya berharap mereka juga bisa mendedikasikan diri untuk menciptakan hutan pahala.

Kita harus mewariskan benih Bodhi kepada anggota keluarga kita karena keluarga yang berbuat baik akan dipenuhi berkah yang berlimpah. Dengan menciptakan berkah di dunia, kita dapat menginspirasi keluarga dan komunitas kita untuk melakukan hal yang sama. Ini bukannya tidak mungkin. Selama ada tekad, kita dapat menciptakan berkah bagi dunia. Untuk itu, kita harus bersungguh hati.   

Menyebarkan Dharma untuk memberi manfaat bagi semua makhluk
Bersumbangsih tanpa membeda-bedakan agama dan tanpa pamrih
Menyucikan hati dan pikiran serta mewujudkan masyarakat yang harmonis
Memupuk pahala dan menciptakan hutan Bodhi 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 23 Desember 2022
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -