Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Dharma untuk Menyucikan Dunia
Waktu berlalu dengan cepat. Saat tiba waktu pelantikan, ini menunjukkan bahwa tahun ini akan segera berlalu dan tahun yang baru akan segera tiba. Sebelum saya melakukan perjalanan, di Aula Jing Si Hualien saya sudah melantik lebih dari 700 relawan dari Tiongkok. Kita melihat setiap relawan yang akan dilantik naik ke atas panggung dengan berlinang air mata dan merasakan keharuan dari lubuk hati.
Kini mereka telah dilantik. Mereka kini memikul tanggung jawab yang berat demi dunia ini sesuai semangat Tzu Chi. Mereka telah bertekad dengan tulus. Bukan hanya para perempuan, begitu pula laki-laki. Para pengawal Dharma ini sungguh membuat saya merasakan harapan. Mereka memikul tanggung jawab dengan tulus. Para relawan perempuan penuh welas asih bagai Bodhisatwa Avalokitesvara.
Kita bisa melihat mereka memikul tanggung jawab dengan penuh keberanian di Tiongkok yang luas dan berpopulasi besar. Sungguh, dibutuhkan lebih banyak orang untuk menjaga tanah itu dan mencurahkan perhatian kepada para lansia dan para warga kurang mampu di setiap pelosok karena wilayah Tiongkok sangat luas. Dibutuhkan kekuatan cinta kasih yang besar untuk bersumbangsih di sana. Ini sungguh mengharukan. Saya melihat adanya harapan serta merasa sangat tersentuh dan bersyukur.
Kita juga melihat sekelompok relawan yang selalu bersumbangsih dalam setiap kegiatan. Mereka selalu menyambut para relawan dari luar negeri dengan ramah sehingga para relawan dari luar negeri merasakan suasana keluarga besar. Demi menyambut para relawan dari luar negeri, mereka melakukan banyak persiapan. Mereka juga mendampingi selama kegiatan yang diadakan sebanyak beberapa gelombang ini.
Setiap relawan dari Taiwan ini mempersiapkan segalanya dengan penuh perhatian. Mereka membagi tim dengan saksama dan memberi pelayanan yang baik. Melihatnya, batin kita sungguh dipenuhi rasa haru yang dalam. Adanya banyak relawan di seluruh dunia yang menjalankan misi Tzu Chi di negara masing-masing adalah berkat para relawan dari Taiwan yang telah membangun nilai-nilai keluarga ini dan telah memberikan keteladanan serta menyambut dengan tulus saat mereka semua kembali ke Taiwan.
Saya berharap setiap orang yang telah merasakannya dapat membawa pulang keteladanan ini ke negara masing-masing agar lebih banyak orang yang bersedia mengikuti pelatihan dan menjadi relawan. Saat orang yang bertekad semakin banyak, mereka dapat mengikuti pelatihan di kantor-kantor Tzu Chi setempat, baru kemudian kembali ke Taiwan untuk dilantik.
Semua orang haus akan air Dharma. Mereka ingin menyerap seluruh semangat ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Jika di Tiongkok yang luas itu, kita memiliki lebih banyak relawan untuk menyebarkan semangat Tzu Chi dan membimbing masyarakat luas dengan keteladanan yang nyata, saya percaya akan lebih banyak orang di dunia yang menjadi Bodhisatwa.
Kita dapat melihat kini populasi manusia di dunia sudah mencapai lebih dari 7 miliar jiwa. Ini membuat pemikiran semakin rumit dan bisa memicu berbagai bencana akibat ulah manusia. Bayangkan, bagaimana empat unsur bisa selaras?
Agar empat unsur selaras, pikiran manusia harus selaras. Manusia harus saling menghormati dan mengasihi. Tubuh dan pikiran harus selaras. Dengan pikiran yang damai, manusia bisa harmonis dan berbuat kebajikan. Dengan ucapan yang baik, manusia bisa menyebarkan Dharma dan menginspirasi orang lain untuk turut berbuat kebajikan. Hati manusia harus disucikan. Janganlah tamak akan nama dan keuntungan. Jadi, kini kita membutuhkan sebuah arah.
Kita semua memiliki filosofi bersama, yaitu cinta kasih. Kita melindungi umat manusia dan Bumi ini. Kita juga menjaga kebersihan udara agar iklim dan cuaca tidak semakin ekstrem. Saya berharap di negara mana pun, benih Bodhisatwa semakin berkembang dan semakin tersebar agar relawan semakin bertambah.
Dengan bertambahnya satu orang, berarti telah bertambah satu orang yang membangkitkan cinta kasih dan ketulusan. Setiap pagi kita berdoa, begitu pula pada siang hari. Kita selalu berdoa dengan tulus. Semoga doa ini terdengar oleh para dewa, para Buddha, dan para Bodhisatwa. Semoga dunia senantiasa aman dan tenteram.
Relawan dari luar negeri kembali ke Taiwan untuk dilantik
Menyerap ajaran Jing Si untuk mengembangkan mazhab Tzu Chi
Meneruskan nilai-nilai keluarga yang penuh keteladanan
Menjaga tubuh, ucapan, dan pikiran demi keharmonisan dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Desember 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 16 Desember 2018
Editor: Stefanny Doddy