Ceramah Master Cheng Yen: Menyeberangkan Semua Makhluk dengan Perahu Cinta Kasih
Aksara Tionghoa "manusia" sangat sederhana dan hanya membutuhkan dua goresan. Dunia manusia ini berkaitan dengan waktu dan ruang. Hendaklah kita menghargai waktu dengan baik karena banyak hal dapat dicapai seiring waktu. Lihatlah, betapa banyak tempat yang telah dikunjungi oleh Tzu Chi. Tzu Chi memiliki sekelompok besar Bodhisatwa yang menabur benih kebajikan dan menggarapnya. Sesungguhnya, berapa banyak hutan pahala yang telah diciptakan?
Hendaklah semua orang mempraktikkan kebajikan. Pahala yang kita ciptakan akan kembali kepada kita. Di masa depan, akan ada sekelompok Bodhisatwa yang muncul dan berhimpun dari segala penjuru. Bodhisatwa ini akan berhimpun bersama karena jalinan jodoh yang telah matang. Oleh karena itu, saya selalu mengucapkan terima kasih.
Di dalam hati saya, saya selalu mengucap syukur atas budi luhur semua makhluk. Saya bersyukur atas budi luhur Buddha, orang tua dan guru, serta semua makhluk. Dengan adanya penderitaan makhluk hidup, saya dapat merasakan nilai hidup yang berharga dan menyadari penderitaan dunia.
Karma buruk semua makhluk yang terus terakumulasi dalam jangka waktu yang lama akan terhimpun menjadi karma buruk kolektif yang besar. Karma buruk kolektif yang begitu besar akan menciptakan getaran yang dapat memengaruhi seluruh dunia. Karma buruk yang terus terakumulasi memiliki kekuatan. Ini pun menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kehidupan. Tanpa kita sadari, karma akan terus terakumulasi seiring waktu, ruang, dan dunia ini.
Karma buruk yang terus terakumulasi seiring berlalunya waktu ini akan makin banyak dan membawa kepada fase kerusakan dan kehancuran. Akumulasi ini terjadi dalam fase keberlangsungan. Dalam fase ini, akumulasi akan berlangsung tanpa henti. Setelah dunia materi kita ini terbentuk, seiring berjalannya waktu, kegelapan batin semua makhluk terus terpupuk. Ketika waktunya tiba dan karma kolektif telah matang, alam dan hati manusia akan terpengaruh. Manusia akan menciptakan kekacauan. Saat ini, kita berada di antara fase keberlangsungan dan kerusakan. Selama fase keberlangsungan ini, semua orang telah menyebabkan pencemaran dan kekacauan dunia.
Manusia telah mencemari udara, tanah, dan hati. Mereka telah tersesat. Di tengah akumulasi keburukan ini, apakah ada harapan untuk menyelamatkan dunia kita? Satu-satunya cara ialah "obat Dharma". Ketika sakit, kita akan meminum obat. Sungguh, satu-satunya cara mengatasi kekuatan karma ialah menggunakan Dharma. Dharma dapat menjadi solusi untuk membimbing. Ketika dunia sakit, kita memerlukan Dharma untuk menyembuhkannya.
Pada saat ini, kita memerlukan ajaran bajik. Di dunia ini, baik dan jahat berada di sisi yang berlawanan. Ketika kita berbuat banyak kebajikan, awan gelap secara alami akan sirna dan matahari akan muncul. Matahari akan membawa kecemerlangan. Kita perlu sungguh-sungguh menyucikan hati kita agar kekuatan kebajikan dapat dibangkitkan.
Selama lebih dari 50 tahun Tzu Chi berdiri, saya sungguh berterima kasih kepada semua orang yang telah menghimpun cinta kasih. Jalinan jodoh telah matang dan jalan telah dibentangkan. Saya berharap kita tidak hanya membuka jalan, tetapi juga memperluas jalan agung dan membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia dari kehidupan ke kehidupan dan dari generasi ke generasi.
Tanggung jawab ada pada seluruh Bodhisatwa yang duduk di sini sekarang dan semua yang terhubung secara daring. Semua orang memiliki tanggung jawab ini. Asalkan kita bersedia menyatukan hati untuk membangun tekad dan ikrar, ini bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Zaman terus berkembang. Cinta kasih kita juga harus turut berkembang seiring perkembangan teknologi. Sama halnya dengan perahu cinta kasih di tengah laut. Seberapa tinggi permukaan air laut, kapal ini akan mengikutinya. Kapal cinta kasih akan menyeberangkan semua makhluk. Kita berharap kapal cinta kasih ini dapat berlayar ke seluruh dunia untuk menyeberangkan semua makhluk secara luas.
Ada orang yang menderita secara mental; ada orang yang hidupnya menderita dan susah; ada orang yang menderita karena dunia tidak damai. Inilah dunia. Buddha berkata bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan. Setiap generasi tidak terlepas dari penderitaan. Fase lahir, tua, sakit, dan mati; terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur; timbul, berlangsung, berubah, dan lenyap, semuanya membawa manusia ke dalam penderitaan, masalah, dan kegelapan batin. Ketika mengenal ajaran Buddha, kita mencari pembebasan.
Hendaklah kita memahami kebenaran ajaran Buddha secara menyeluruh. Hendaklah kita menggenggam waktu untuk menciptakan berkah bagi dunia. Inilah nilai kehidupan kita.
Bersyukur atas budi luhur berbagai pihak dan menyadari penderitaan
Karma buruk kolektif terakumulasi di antara fase berlangsung dan rusak
Ajaran bajik adalah obat untuk menyucikan batin
Menyeberangkan semua makhluk dengan perahu cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Februari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 14 Februari 2023