Ceramah Master Cheng Yen: Menyelamatkan dan Mendampingi Semua Makhluk serta Menjalin Jodoh Berkah
“Zimbabwe adalah negara yang terkurung daratan dengan ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut. Sumber air di sana sangat terbatas. Pada tahun 2013, saat kami mengadakan pembagian bantuan, kebetulan sehari sebelumnya turun hujan. Saya melihat dua kakak beradik membawa ember dan menggunakan mangkuk untuk mengambil air dari genangan yang sangat kotor, bahkan lebih kotor dari yang ada di gambar ini. Setelah menyaringnya dengan 2 lapis kain, mereka langsung meminumnya. Melihat pemandangan itu di tahun 2013, saya merasa sangat sedih,” kata Zhu Jin-cai, relawan Tzu Chi.
“Ketika kembali ke sini, saya melaporkan hal itu kepada Master. Saya sangat bersyukur karena setelah mendengar cerita saya, Master berkata, "Anda harus bertindak dan menjadi penggali sumur." Saya tidak tahu apa-apa tentang sumur, tetapi saya tahu bahwa selama saya bersedia melakukannya, pasti ada cara untuk memperbaiki kehidupan mereka,” pungkas Zhu Jin-cai.
Bapak Zhu adalah Bodhisatwa di Zimbabwe. Di mana pun ada penderitaan, dia akan pergi ke sana membawa bantuan. Betapa banyak orang yang telah menerima berkahnya. Kita semua tahu bahwa jika tidak ada air, manusia tidak dapat bertahan hidup. Air adalah sumber kehidupan bagi segala sesuatu.
Terkadang, ada yang berkata kepada saya, "Master, Anda terlihat sangat kering." Mengapa mata saya sering terasa perih? Dokter berkata bahwa ini adalah sindrom mata kering yang menunjukkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Jadi, tubuh kita juga bisa terlalu kering sehingga tidak boleh kekurangan air. Mengapa kaki bisa tiba-tiba membengkak dan membentuk cekungan saat ditekan? Itu karena ketidakseimbangan cairan dan sirkulasi yang buruk sehingga air tertahan di satu tempat. Inilah tanda bahwa tubuh kehilangan keseimbangan empat unsur. Jika ingin sehat, keempat unsur ini harus seimbang.

Kehidupan memiliki fase lahir, tua, sakit, dan mati. Selain menjaga kesehatan tubuh, hubungan antarmanusia juga harus selaras. Ada orang yang mudah cocok satu sama lain, ada pula yang sulit. Inilah yang menimbulkan konflik dan masalah antarmanusia. Meski niat kita baik dan ingin menjalankan misi amal, kita tetap memiliki perbedaan pendapat. Jika memiliki kesepahaman, apa yang ingin kita lakukan akan terasa mudah. Namun, jika tidak, meski ingin berbuat baik dan membantu orang yang membutuhkan, kita akan merasa risau. Ketika ingin mempraktikkan kebajikan, kita pun bisa terjerat dalam kegelapan batin.
Kegelapan batin bagaikan cermin yang tertutup debu dan pasir yang harus sering dibersihkan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa membersihkan hati. Orang lain tidak dapat membantu kita membersihkannya. Hendaknya kita selalu becermin ke dalam diri dan menyadari hakikat kebuddhaan yang sangat murni. Ketika kita segera membersihkan hati, kita bisa melihat dunia dengan lebih jelas, melihat wajah yang murni dari setiap orang, dan menyadari bahwa semua orang begitu agung. Dari sanalah muncul rasa kedekatan. Begitulah cara kita melatih diri bersama.
Ladang pelatihan membutuhkan kehadiran orang-orang untuk melatih diri bersama sehingga kita dapat bersama-sama membentangkan jalan yang rata. Bagaimana kita melakukannya? Dari desa ke kecamatan, kecamatan ke kota, kota ke kabupaten, kebajikan harus terus meluas. Saya sering berkata bahwa saya tidak memiliki banyak tenaga. Namun, saya memiliki jalinan jodoh berkah untuk bertemu dengan banyak orang baik.

Ketika saya berbicara, semuanya bersedia mendengarkan. Semuanya sangat mengasihi saya. Berhubung takut melihat saya kelelahan dan khawatir, semuanya mewakili saya mengemban tanggung jawab dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Seperti yang dikatakan sekelompok anak muda, "Master, kami akan memikul bakul beras dunia." Ya, bakul beras dunia ini harus diwariskan dari generasi ke generasi sehingga dapat membantu mereka yang menderita dan kelaparan.
Selain memikul bakul beras dan memberi bantuan, kita juga harus melangkah lebih jauh, yaitu membebaskan mereka dari penderitaan, lalu membimbing mereka dengan Dharma. Jadi, kita juga harus mengajak mereka untuk pergi bersama-sama melihat berbagai kasus. Kita dapat berkata, "Lihatlah kondisi tubuh mereka. Jika ada waktu, kunjungi dan berinteraksilah dengan mereka." Dengan demikian, mereka dapat belajar mendampingi orang lain. Begitulah cara kita melatih Bodhisatwa.
Di lingkungan seperti ini, kita berusaha untuk membantu mereka keluar dari penderitaan dan bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa agar mereka juga dapat menjalin jodoh baik. Jika mereka mampu menjalin jodoh baik, seluruh desa akan saling menjaga. Inilah cara kita membimbing semua makhluk.


Kita sering mengunjungi mereka yang kurang mampu dan mendatangi rumah sakit untuk melihat kondisi pasien. Dari sana, kalian bisa memahami penderitaan dunia. Baik penderitaan fisik karena sakit penyakit maupun penderitaan akibat kegelapan batin, semua ini adalah tanggung jawab Bodhisatwa. Kita harus bisa menghibur dan membimbing mereka. Bagi orang yang mampu, kita harus membimbing mereka untuk dapat melihat penderitaan dan menyadari berkah sehingga mereka dapat menciptakan berkah dan mendampingi orang yang membutuhkan. Inilah jalan kebijaksanaan.
Meneladan Buddha berarti mempelajari jalan kebijaksanaan. Bagaimana kita dapat menyelamatkan semua makhluk? Dengan meneladan Buddha dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah tugas utama kita di dunia. Semua orang adalah Bodhisatwa. Bodhisatwa tersebar ke sepuluh penjuru dunia dengan berbagai perwujudan untuk membimbing seluruh dunia. Saat ini, kita semua adalah Bodhisatwa. Bodhisatwa menyebar ke sepuluh penjuru dunia untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk.
Hendaknya kalian percaya pada diri sendiri bahwa kalian adalah Bodhisatwa. Semuanya harus saling menghormati dan mengasihi. Apakah semuanya mengerti? (Mengerti.) Baik. Saya mendoakan kalian semua. Kata-kata saya ini hendaknya kalian bagikan kepada orang lain. Semoga semuanya dapat membina berkah dan kebijaksanaan. Terima kasih.
Ketidakseimbangan empat unsur alam menimbulkan penderitaan
Bersama dalam kesepahaman demi melenyapkan kegelapan batin
Menyucikan hati dan melatih diri di tengah masyarakat
Menyelamatkan dan mendampingi semua makhluk serta menjalin jodoh berkah
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 28 Maret 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 30 Maret 2025