Ceramah Master Cheng Yen: Menyelamatkan Dunia Dengan Cinta Kasih yang Murni

Kita bisa melihat cinta kasih di dunia ini. Selama bertahun-tahun ini, saya sangat bersyukur kepada Kementerian Pertanian Taiwan yang memberikan beras kepada Tzu Chi sehingga kita bisa menyalurkannya ke tangan orang-orang yang paling membutuhkan. Setiap tahun, Yordania juga menerima beras ini. Pembagian beras bantuan tahun ini sudah dimulai. Beras sebanyak 100 ton akan dibagikan dalam beberapa gelombang selama beberapa bulan kepada warga kurang mampu dan pengungsi.

Selama bertahun-tahun, insan Tzu Chi di Filipina juga terus memberi perhatian dan bantuan. Kebakaran besar di Manila kali ini telah membawa dampak bagi 170 keluarga. Insan Tzu Chi segera memberikan penghiburan dan membagikan barang bantuan. Tahun ini, kita juga membagikan beras bantuan. Inilah cinta kasih yang dapat meringankan penderitaan di dunia ini. Bukan hanya di Filipina, kebakaran juga terjadi di Melaka, Malaysia. Insan Tzu Chi setempat juga segera mencurahkan perhatian serta membagikan barang kebutuhan sehari-hari dan dana solidaritas.

Kita juga bisa melihat kekuatan cinta kasih relawan kita dalam memberikan pendampingan jangka panjang. Insan Tzu Chi Malaysia menjalankan misi amal dengan sangat menyeluruh. Ada sepasang ibu dan putra yang menderita keterbelakangan mental. Insan Tzu Chi telah mendampingi mereka dalam jangka panjang dan sering membantu mereka membersihkan rumah. Insan Tzu Chi Malaysia bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih yang sama dengan insan Tzu Chi Taiwan. Sumbangsih mereka juga tidak kalah dari insan Tzu Chi Taiwan. Kekuatan cinta kasih para relawan kita sungguh membuat orang tersentuh. Saya tidak bisa mengulas semua kisah satu per satu. Setiap hari, kita bisa mengenang sejarah Tzu Chi.

Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan dan Menyebarkan Cinta Kasih Agung

Hari ini adalah tanggal 21 September. Saat mendengar 21 September, warga Taiwan selalu kembali teringat akan gempa bumi yang terjadi pada tahun 1999. Saya masih ingat pada saat itu, permukaan Gunung Jiu Jiu longsor bagaikan terkelupas. Sebelumnya, saat melewati Gunung Jiu Jiu, saya bisa melihat gunung yang sangat indah. Namun, pascagempa, yang terlihat hanyalah tanah. Ini sungguh menakutkan. Sungguh, ini tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Pascagempa, kita bisa melihat para Bodhisatwa bermunculan. Relawan kita di wilayah tengah Taiwan juga terkena dampak bencana. Namun, mereka sangat tegar. Mereka segera mengenakan seragam biru putih dan terjun ke lokasi untuk memberi bantuan tanpa memedulikan betapa parahnya kerusakan rumah mereka. Asalkan diri mereka selamat, maka mereka akan turut memberi bantuan. Seluruh insan Tzu Chi dari wilayah selatan dan utara Taiwan juga bergerak untuk memberikan bantuan. Saya teringat bahwa ada banyak orang yang terinspirasi untuk menjadi relawan Tzu Chi pada saat itu. Para Bodhisatwa yang bermunculan untuk memberikan bantuan di lokasi gempa telah menginspirasi cinta kasih warga. Ini juga membuat orang sangat tersentuh.

Saat itu, Tzu Chi mendirikan tujuh belas Perumahan Cinta Kasih bagi 1.743 keluarga. Lihatlah Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi ini. Indah tidak? “Sangat indah.” Meski ukurannya kecil, tetapi semua kebutuhan terlengkapi. Yang dikhawatirkan adalah udara di dalam rumah terlalu panas. Karena itu, di luar rumah, kita membangun sebuah taman yang sangat indah bagi para penghuni. Kita berharap saat pulang ke rumah, mereka bisa mengobrol di luar jika di dalam rumah terlalu panas. Mereka tinggal di sana selama 4 hingga 5 tahun. Ada pula yang hanya tinggal selama 2 hingga 3 tahun karena telah membangun rumah sendiri, membeli, atau menyewa rumah yang ideal.

Ceramah Master Cheng Yen: Melindungi Kehidupan dan Menyebarkan Cinta Kasih Agung

Kita bisa melihat seorang penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi berbagi bahwa dia telah tinggal selama 5 tahun. Lihatlah, warga tinggal di sana dengan tenang. Mereka bisa menenangkan jiwa dan raga sekaligus menjalani hidup dengan tenang.

“Sungguh, saya merasa tinggal di sana sangat baik. Lihatlah, saya tinggal selama 5 tahun dan enggan pindah. Saat rumah-rumah itu akan dibongkar, barulah saya mencari tempat tinggal baru,” ucap Lin Juan, Penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

“Lima tahun, benar. Lima tahun yang tidak akan terlupakan. Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi penuh kasih sayang dan kehangatan,” ucap Chen Zhi-hong, Penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

“Hubungan anak-anak semakin hari semakin dekat dan terus berlanjut hingga sekarang,” ucap Yang Rong-xuan, Penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

Awalnya, mereka tidak saling kenal. Berhubung tinggal di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dan sering mengobrol di taman, mereka pun menjadi teman baik. Hingga kini, mereka masih sering menghubungi satu sama lain dan masih menjadi teman baik. Ini juga terlihat penuh kehangatan. Mereka yang dahulu masih anak-anak kini telah tumbuh dewasa. Seiring berlalunya waktu, semua penderitaan juga akan berlalu. Kita bisa memperbaiki hidup diri sendiri. Namun, apakah kita masih ingat akan orang-orang penuh cinta kasih di seluruh dunia? Banyak korban gempa yang dahulu tinggal di rumah rakitan sementara kini telah hidup harmonis.

Lihatlah, bukankah pikiran adalah pelopor segalanya? Para relawan kita mengakumulasi kekuatan cinta kasih dan bersumbangsih tanpa pamrih. Namun, saya berharap kita dapat menginspirasi cinta kasih setiap orang untuk membawa manfaat bagi dunia ini. Kita bisa melihat dokumentasi yang lengkap dari saat itu hingga sekarang. Singkat kata, jika melakukan segala sesuatu sesuai prinsip kebenaran, kita akan merasa tenang dan gembira. Saya bersyukur kepada seluruh insan Tzu Chi yang bersumbangsih dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih. Semoga dunia aman dan tenteram setiap hari dan pikiran manusia selaras. Kita berharap dunia bisa damai serta bebas dari bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Untuk itu, kita semua harus memiliki kesatuan tekad untuk menciptakan dunia yang murni tanpa noda. Asalkan memiliki tekad, maka tiada yang mustahil.

Bencana banjir dan kebakaran kerap terjadi

Bodhisattva bermunculan untuk menyelamatkan dunia

Mengenang gempa bumi 21 September 1999

Melihat cinta kasih di dunia ini lewat pembagian beras bantuan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 September 2016

Sumber: Lentera Kehidupan- DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 23 September 2016
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -