Ceramah Master Cheng Yen: Menyelamatkan Dunia dengan Kemampuan dan Welas Asih


“Pasien ini tidak menerima perawatan medis apa pun selama tiga tahun terakhir. Karena faktor keluarga, sejak kecil, dia tidak percaya dengan pengobatan Barat. Oleh karena itu, dia menolak segala pemeriksaan dan pengobatan medis Barat. Akibat pergerakannya yang kaku, dia mengalami kesulitan besar dalam melakukan setiap kegiatan. Dia membutuhkan orang lain untuk membantunya melakukan segala sesuatu karena dia tidak dapat bergerak sendiri,”
kata dr. Yan Jie-cong Departemen Neurologi.

“Dengan usaha dan kerja keras tim, kami membuat rencana perawatan yang tepat dengan metode pengobatan Tiongkok. Setelah konsultasi kedua, kami mulai memiliki interaksi yang baik. Berkat kepercayaan yang kita bangun secara perlahan, dia secara bertahap bersedia menerima pengobatan. Saya melakukan diagnosis dan menjalankan beberapa tes. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dia mengidap penyakit Parkinson,” lanjut dr. Yan Jie-cong Departemen Neurologi.

“Dua minggu setelah mengonsumsi obat, secara perlahan, dia dapat berjalan keluar dari kamar perawatannya hingga ke koridor rumah sakit dan melakukan beberapa kegiatan. Ini adalah hal-hal yang tidak bisa dia lakukan sebelumnya. Saya senang dapat bekerja sama dengan Pusat Kedokteran Olahraga, Departemen Neurologi, dan pusat perawatan yang merupakan bagian terpenting dari tim untuk membuat pasien merasakan cinta kasih,” pungkas dr. Yan Jie-cong.

“Hari ini adalah hari ke-96 istri saya berada di pusat perawatan jangka panjang RS Tzu Chi Dalin. Dalam waktu yang begitu singkat, tim medis telah membuat perubahan besar pada istri saya. Tim telah menyelamatkan kami satu keluarga, bukan hanya menyelamatkan istri saya. Saya berada di sini membawa hati yang penuh dengan rasa terima kasih atas kerja keras tim medis,” kata Zheng Shang-hao suami pasien.


Setiap kali mengunjungi RS Tzu Chi Dalin, saya merasakan kedekatan. Saya pernah mengonsumsi tebu yang ada di tanah ini. Ketika melihat ladang tebu, saya meminum sari tebu yang begitu manis dan segar. Sama halnya, setiap kali datang ke sini, saya selalu mendengarkan laporan kasus medis dan dapat turut merasakannya. Saya juga melihat para dokter yang mengunjungi rumah pasien karena di sini ada sekelompok lansia yang mengalami keterbatasan fisik dan tidak ada orang yang mendampingi.

Saya sering melihat dan mendengar tentang ini. Saya melihatnya melalui Da Ai TV dan mendengarnya dari laporan tim medis di sini. Saya sungguh merasa bersyukur dan berterima kasih dari lubuk hati terdalam. Baik melalui layar TV maupun laporan langsung, saya tetap merasa bersyukur. Kita harus tahu bahwa bersyukur mengandung ribuan perasaan. Saya berharap bahwa jalinan jodoh yang kita miliki dapat bertahan untuk waktu yang lama.

Belakangan ini, saya sering berkata bahwa kita harus memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih. Berkat jalinan kasih sayang, staf RS Tzu Chi Dalin dapat berkumpul di tanah ini. Ada yang sudah bergabung lama sekali. Mereka sudah sangat senior. Sejak awal, mereka bekerja di sini dengan stabil. RS Tzu Chi Dalin adalah rumah bagi para dokter dan seluruh tim medis.


“Saya telah 15 tahun berada di RS Tzu Chi Dalin. Saya senantiasa tekun dan bersemangat di sini. Saat ini, Departemen Neurologi memiliki 6 orang dokter. Tiga yang pertama adalah dokter senior; tiga yang selanjutnya adalah dokter muda yang baru masuk. Terhadap para dokter baru, kami juga tidak pernah memperhitungkan pekerjaan siapa yang lebih banyak atau lebih sedikit. Kami hanya melakukan pekerjaan kami dengan cinta kasih tanpa pamrih. Kami berharap kami dapat melatih para dokter muda menjadi lebih mampu dan kuat sehingga mereka dapat merawat lebih banyak warga di Dalin dan sekitarnya. Inilah tekad yang selalu saya miliki sejak awal kedatangan saya sebagai dokter di sini,”
kata Chen Pin-fan Kepala Departemen Gizi.

“Saya adalah lulusan Universitas Kedokteran Chung Shan. Saya telah menerima pendidikan kedokteran selama 15 tahun. Selama belasan tahun, saya telah mengunjungi begitu banyak rumah sakit untuk magang dan melakukan penelitian. Saya sering mengatakan bahwa saya bagaikan rumput bebek yang melayang-layang dan mengembara selama belasan tahun. Pada akhirnya, RS Tzu Chi Dalin, sebuah tanah yang tenang dan tenteram, menjadi tempat tinggal saya,” kata dr. Jiang Yan-sheng Departemen Ortopedi.

“Saya memilih untuk tetap melayani di RS Tzu Chi Dalin karena saya merasa bahwa inilah rumah saya. Kami merawat pasien dengan budaya humanis Tzu Chi yang menjadi pembeda dengan rumah sakit lainnya. Inilah yang membuat saya ingin menjadi insan Tzu Chi. Saya berharap bahwa saya dapat memberikan kontribusi lebih dengan semangat budaya humanis Tzu Chi agar dapat merawat lebih banyak pasien. Kami tidak hanya merawat penyakit pasien, tetapi juga batin dan seluruh keluarga mereka,” pungkas dr. Jiang Yan-sheng Departemen Ortopedi.

RS Tzu Chi Dalin membuat hati saya merasa bahagia dan sangat tenang. Saya sungguh bersyukur. Saya melihat bahwa seluruh tim medis menjunjung tinggi sumpah mereka. Selama beberapa hari ini, saya mendengar banyak laporan dari dokter muda. Saya juga mendengar banyak yang telah lulus menjadi dokter dan perawat dari Universitas Tzu Chi, Hualien datang ke RS Tzu Chi Dalin untuk melayani. Tzu Chi benar-benar mengedukasi setiap orang menjadi seorang dokter dan perawat. Mereka melindungi kehidupan di daerah pedesaan dengan cinta kasih.


Saat saya tiba di sini, langit telah gelap. Namun, saya melihat rumah sakit kita menyala. Ketika melihat bagian bangunan yang menyala, saya tahu bahwa itu adalah kamar pasien. Berapa pun banyaknya pasien, dokter dan perawat senantiasa merawat mereka. Melihat lampu yang menyala, saya merasa bahwa rumah sakit ini bagaikan lentera di tengah kegelapan, sama seperti lampu yang bercahaya di tangan kalian saat pementasan adaptasi Sutra. Terang sekali.

Ada juga bola bersinar dan lampu-lampu kecil yang melambangkan kunang-kunang yang terus bersinar di tengah kegelapan. Bola bersinar itu melambangkan Planet Minor Tzu Chi. Ketahuilah, semua dokter, perawat, dan staf rumah sakit sungguh dekat di hati saya. Kita semua memiliki tekad dan ikrar yang sama. Inilah mengapa saya selalu mengatakan bahwa hati saya merasa lega dan tenang.

Di usia saya saat ini, saya masih dapat membagikan angpau di tahun ini. Namun, saya tidak tahu di tahun-tahun berikutnya apakah saya masih dapat membagikan angpau dengan tangan saya sendiri. Kehidupan ini tidak kekal. Seiring berjalannya waktu, usia kehidupan kita terus berkurang. Dunia membutuhkan cinta kasih semua orang. Hendaklah kita menggalang cinta kasih dari setiap orang. Ini adalah hal yang sangat penting. Hal yang lebih penting ialah membina insan berbakat yang memiliki tekad yang sama dengan kita.

Kita melatih setiap siswa di Universitas Tzu Chi, Hualien. Lalu, mereka mengembangkan potensi mereka di sini. Ketika mereka dapat terus bersumbangsih di sini, berarti kita telah mewariskan silsilah Dharma. Kita memiliki silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Hendaklah kita memiliki tekad yang sama dan tidak membeda-bedakan agama.

Saya berharap bahwa kita semua memiliki prinsip dan nilai Tzu Chi. Tzu Chi bukanlah sebatas agama. Tzu Chi menjalankan misi demi dunia. Kita menjalankan misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis. Inilah Tzu Chi. 

Melenyapkan penderitaan, memberikan kebahagiaan, dan memperluas cinta kasih
Mempertahankan tekad dan memperpanjang jalinan kasih sayang
Meneruskan lentera di tengah kegelapan selamanya
Mengerahkan potensi untuk menyelamatkan dunia dengan welas asih 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 08 November 2022
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -