Ceramah Master Cheng Yen: Menyelamatkan Kehidupan dengan Menjadi Donor Sumsum Tulang

“Hari ini adalah pertemuan donor dan resipien sumsum tulang sekaligus ulang tahun ke-27 Pusat Sel Punca Tzu Chi. Xiao-chu, kamu datang untuk bertemu siapa?” tanya Chen Zhu-qi pembawa acara.

“Penyelamat ibu saya,” jawab Xiao-chu keluarga resipien.

“Apa yang ingin kamu katakan padanya?” tanya Chen Zhu-qi.

“Terima kasih. Berkat Anda, ibu saya dapat mendampingi saya tumbuh besar,” jawab jawab Xiao-chu.

“Terima kasih. Cinta kasih universalmu membuat saya merasa bahwa di dunia ini masih ada kehangatan. Saya sungguh berterima kasih padamu,” kata Chen Qiu-qin resipien.

“Terima kasih. Mari berterima kasih pada penyelamat kita. Hormat! Terima kasih, Penyelamat,” kata Zhang Qing-yuan resipien.

Jangan melupakan tahun itu, orang-orang itu, dan tekad pada saat itu.

Bank Data Donor Sumsum Tulang Tzu Chi telah berdiri lebih dari 20 tahun. Lebih dari 20 tahun lalu, yakni tahun 1993, sosialisasi donor sumsum tulang pertama diadakan di Gunung Bagua, Changhua.

Saya masih ingat tahun itu, saya menyampaikan tekad saya untuk mendirikan bank data donor sumsum tulang. Setelah memutuskan untuk melakukannya, saya pun mulai menyosialisasikannya.


Saat itu, menyosialisasikan donor sumsum tulang membutuhkan keberanian besar. Namun, saya memiliki keyakinan.

Para ahli medis telah menemukan bahwa pasien yang mengalami gangguan pembentukan sel darah hanya bisa diselamatkan dengan satu cara, yaitu transplantasi sumsum tulang. Sumsum tulang dari orang yang sehat dapat menyelamatkan para pasien itu.

Menemukan sumsum tulang yang cocok tidaklah mudah. Di antara 100.000 orang, baru ada satu orang yang cocok. Karena itulah, kita mendirikan bank data donor sumsum tulang.

Dengan adanya data ratusan ribu donor sumsum tulang, barulah kita berkesempatan untuk menemukan donor yang cocok. Karena itu, kita menggalang donor sumsum tulang. Kita yakin bahwa menyumbangkan sumsum tulang dapat menyelamatkan nyawa orang lain tanpa membahayakan diri sendiri.

Para ahli medislah yang menemukan cara ini untuk menyelamatkan nyawa pasien. Mereka tak akan membahayakan orang yang sehat demi menyelamatkan orang yang sakit. Mereka tidak akan berbuat demikian.

Berhubung cara ini dikemukakan oleh ahli medis, saya yakin bahwa kesehatan donor pasti terjamin. Jadi, saya pun mulai menyerukan hal ini. Saya memulainya dari Taichung.


Pada hari itu juga, Mei-lan berkata pada saya, "Master, ada sebuah kegiatan di Gunung Bagua. Mendengar ucapannya, saya berkata, Kita harus menggenggam jalinan jodoh ini. Ajaklah para staf dari pusat pemeriksaan darah RS Tzu Chi Hualien untuk pergi ke sana."

Di sana, kita menyosialisasikan donor sumsum tulang dan mengimbau orang menyumbangkan 10 cc darah untuk membuat data donor sumsum tulang.

“Banyak calon donor atau anak muda yang mendengar desas-desus tak berdasar, termasuk kesalahpahaman bahwa Tzu Chi memungut biaya. Mereka juga tidak mencari tahu kebenarannya sehingga ragu untuk mendaftarkan diri. Karena itu, kita harus terjun ke jalan untuk melakukan sosialisasi,” kata Li Ming-hua relawan Tzu Chi.

“Saya melihat para relawan di sini sepenuh hati dan bersusah payah mengajak orang-orang, tetapi masih mendapat komentar negatif. Namun, yang membuat saya terharu ialah mereka tetap bersiteguh pada keyakinan mereka bahwa ini dapat menyelamatkan nyawa orang,” kata Guo Yu-cheng warga.

“Setiap orang memiliki hak dan harapan untuk bertahan hidup. Dengan tindakan kecil ini, yaitu mendaftar di data donor sumsum tulang, saya mungkin dapat menyelamatkan nyawa dan masa depan orang lain,” kata Wang Si-han warga.

“Saya harap dapat mengajak 100.000 anak muda untuk mendaftar di data donor sumsum tulang. Semoga dengan kekuatan kecil kita, kita dapat menyebarluaskan praktik ini,” kata Zhong Zheng-chang Ketua Rotary Club Hualien.


Para Bodhisatwa Tzu Chi yang menggalang donor sumsum tulang sungguh mengagumkan. Sungguh, Tzu Chi membuka semua pintu demi menyelamatkan kehidupan. Kita juga menciptakan jalinan jodoh dan membuka pintu bagi donor sumsum tulang. Ini sungguh tidak mudah.

Saya bersyukur kepada para insan Tzu Chi yang percaya pada ucapan saya. Saat saya menyerukan sesuatu, kalian selalu percaya pada saya dan melakukannya. Benar, lakukan saja hal yang benar.

Kini, dunia ini membutuhkan Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi. Dalam perjalanan selama 50 tahun lebih ini, kita tidak pernah menyimpang sedikit pun.

Belakangan ini, saya berkata bahwa saya tidak memiliki penyesalan dalam hidup saya. Saya tidak pernah melakukan apa pun selain menjalankan Tzu Chi. Apa pun yang saya lakukan, saya selalu memprioritaskan Tzu Chi. Urusan Tzu Chi tidak pernah saya lewatkan. Jadi, semua yang saya lakukan tak lepas dari Tzu Chi.

Sumbangsih Tzu Chi di dunia sudah selaras dengan Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi. Kita berpegang teguh pada ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Apakah kalian tahu makna dari ajaran Jing Si?

Ajaran Jing Si ialah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Kita harus berpegang teguh pada ajaran Jing Si dengan giat mempraktikkan jalan kebenaran.

Jadi, ajaran Jing Si ialah giat mempraktikkan jalan kebenaran; mazhab Tzu Chi ialah Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita mendirikan mazhab Tzu Chi yang merupakan Jalan Bodhisatwa di dunia.


Di jalan ini, kita harus membungkukkan badan untuk membentangkan dan meratakan jalan. Kita melenyapkan penderitaan dan memberi kebahagiaan. Setelah melenyapkan penderitaan orang-orang, kita berbagi Dharma dengan mereka. Ke mana pun insan Tzu Chi pergi, kita selalu menabur benih cinta kasih.

Seiring waktu yang terus berlalu tanpa henti, usia kita akan bertambah dan fisik kita akan berubah. Kita bisa melihat anak-anak bertumbuh besar. Mereka terus bertumbuh dan kita terus menua. Kita yang sudah lansia harus menginspirasi generasi muda, seperti generasi kedua dan ketiga kita.

Kita harus terus menginspirasi generasi muda dan mewariskan praktik kebajikan. Kita juga harus menginspirasi kaum muda di tengah masyarakat. Setiap orang hendaknya tersadarkan dan turut berpartisipasi untuk melindungi bumi dan memperhatikan masyarakat.

Kaum lansia membutuhkan perhatian kaum muda. Ini termasuk menjaga. Lihatlah, anggota TIMA juga terus mewariskan semangat mereka. Kekuatan cinta kasih harus terus diwariskan.

Menyelamatkan nyawa orang lain tanpa membahayakan diri sendiri
Donor sumsum tulang membawa harapan dengan cinta kasih universal
Tiada penyesalan di Jalan Tzu Chi
Giat mempraktikkan ajaran Jing Si dan terus mewariskannya

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 November 2020      
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 03 November 2020
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -