Ceramah Master Cheng Yen: Menyelamatkan Semua Makhluk dari Penderitaan
Kita hendaknya bersyukur. Saat hidup kita aman dan tenteram, kita sering lupa bahwa kita harus mawas diri dan tulus. Saya sering berkata bahwa kita harus mawas diri dan tulus. Saya juga sering mengingatkan bahwa air merupakan sumber segala kehidupan. Kita semua tidak bisa bertahan hidup tanpa air. Air berkaitan erat dengan kehidupan. Singkat kata, alam dan segala sesuatu di Bumi ini membutuhkan air.
Namun, kita melihat banyak tempat di dunia yang dilanda kekeringan sehingga rumput pun sulit bertumbuh. Awalnya, itu adalah lahan yang hijau dan subur. Akan tetapi, beberapa tahun ini, kondisi iklim tidak selaras. Ada tempat yang terkadang dilanda banjir dan terkadang dilanda kekeringan sehingga mengalami gagal panen. Mari kita lebih bersungguh hati memandang ke seluruh dunia. Kondisi Bumi dan iklim sungguh mengkhawatirkan.
Kita juga bisa melihat kebakaran. Kebakaran hutan di Amerika Serikat terjadi di lebih dari 100 titik. Kobaran api sangat besar. Kemarin, relawan kita yang kembali dari California berkata bahwa di sana sangat panas. Mengapa di sana sangat panas? Karena kebakaran hutan. Meski rumah relawan kita sangat jauh dari lokasi kebakaran, mereka tetap bisa merasakan dampak dari hawa panas dan polusi udara yang ditimbulkan oleh abu yang beterbangan.
Sungguh, kebakaran demi kebakaran telah menimbulkan kerusakan besar bagi Bumi. Bagaimana mungkin kita tidak merasa panas? Kita hidup di kolong langit yang sama. Berhubung Bumi terus berotasi, maka polusi udara akibat kebakaran hutan juga tersebar ke seluruh dunia. Singkat kata, kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan.
Kemarin pagi, kita juga melihat siaran berita tentang kebakaran di lantai 7 RS Taipei. Ada orang yang terluka, juga ada orang yang tewas. Insan Tzu Chi segera membagi diri ke dalam beberapa kelompok untuk memberikan bantuan. Ada yang segera menenangkan hati para pasien, korban luka-luka, dan anggota keluarga mereka. Ada pula yang segera membantu melakukan upaya pembersihan. Selain melakukan upaya pembersihan dan memberi penghiburan, relawan kita juga segera menyiapkan makan siang, camilan, dan minuman. Inilah yang segera dilakukan oleh para insan Tzu Chi.
Pada saat yang sama, anggota komite di berbagai komunitas juga pergi ke berbagai rumah sakit untuk mencurahkan perhatian. Ini juga bencana kebakaran. Melihat bencana yang terjadi di seluruh dunia, saya ingin mengingatkan kalian bahwa kita harus waspada dalam segala hal. Meski kebakaran terjadi di negara atau wilayah yang berbeda, tetapi itu tetap di Bumi yang sama. Jadi, kita harus berempati pada korban bencana dan mencurahkan perhatian pada mereka.
Buddha mengajari kita untuk memperhatikan semua makhluk. Penderitaan terbesar di dunia ini adalah penderitaan akibat penyakit. Karena itulah, kita membangun RS. Kemarin, tepatnya tanggal 13 Agustus, adalah hari ultah ke-18 RS Tzu Chi Dalin. Tanggal 17 Agustus nanti adalah hari ultah ke-32 RS Tzu Chi Hualien. Tiga hari lalu, Kepala RS Lin mengadakan acara untuk memperingatinya.
Selain mengungkapkan rasa syukur kepada para tenaga medis senior, mereka juga mengadakan lomba lari. Para partisipan berlari kembali ke Griya Jing Si. Mereka juga berbagi tentang peningkatan keterampilan medis, pencapaian penelitian klinis dan perawatan medis, dan lain-lain yang sangat menyentuh. Selama beberapa hari ini, para staf RS Tzu Chi Dalin memperingati ultah ke-18 RS Tzu Chi Dalin dengan cinta kasih dalam pelayanan medis.
Para tenaga medis dari “rumah sakit di tengah sawah” ini membantu di St. Joseph's Hospital sehingga pengobatan para pasien di sana tidak terputus. Tenaga medis kita memberi dukungan kepada rumah sakit lain demi kelancaran pengobatan pasien. Saya sangat memuji mereka. Selain itu, kepala RS kita juga memimpin wakil kepala RS dan dokter dari berbagai departemen beserta keluarga mereka untuk mengunjungi pasien kita dan mencari tahu kebutuhan mereka. Mereka bahkan membantu membersihkan rumah pasien.
“Dokter kita bukan hanya menjalankan operasi atau mengobati pasien. Lihatlah, hari ini semua orang dipenuhi sukacita. Namun, yang terpenting adalah Bapak Zhan, penerima bantuan kita, dapat hidup aman dan tenteram,” kata Lai Ning-sheng, Kepala RS Tzu Chi Dalin.
“Biasanya, saat bekerja di rumah sakit, saya hanya bisa melihat pasien. Saya tidak tahu bagaimana kondisi kehidupan mereka. Saya tidak akan mengetahuinya di RS. Karena itu, saya turut mengunjungi para pasien dan orang-orang yang mengalami keterbatasan untuk memahami kondisi tempat tinggal dan kehidupan mereka,” kata Yang Chang-zhen, Kepala departemen ortopedi RS Tzu Chi Dalin.
Penderitaan terbesar semua makhluk adalah penyakit. Dalam upacara Ullambana bulan 7 Imlek, banyak orang yang berkata bahwa harus memberi persembahan dengan daging, baru bisa membawa ketenteraman. Sesungguhnya, makna dari upacara Ullambana adalah menyelamatkan semua makhluk dari penderitaan.
Kita bisa melihat tenaga medis kita menolong para pasien dengan mengobati penyakit mereka, meringankan beban pikiran mereka, dan memperbaiki kondisi tempat tinggal mereka. Mereka menyelamatkan para pasien dari penderitaan yang tak terkira. Semua itu mereka lakukan dengan penuh cinta kasih. Semoga kalian dapat senantiasa bersungguh hati.
Kekeringan mengakibatkan gagal panen
Kebakaran yang kerap terjadi mengakibatkan suhu udara meningkat
Menghibur korban luka-luka pascakebakaran
Melindungi pasien dengan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Agustus 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie