Ceramah Master Cheng Yen: Menyelami Inti Sari Sutra Makna Tanpa Batas
“Beri hormat kepada Master. Selamat pagi, Master.”
Selamat pagi.
Saya akan melakukan perjalanan hari ini. Saya menghabiskan waktu satu hari untuk pulang pergi antara Kaohsiung dan Taipei. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam hidup saya. Saya tidak pernah melakukan perjalanan pulang pergi dalam satu hari demi satu hal. Ini semua terjadi karena ada satu hal penting. Apakah itu? Pendidikan budaya humanis berupa pementasan adaptasi Sutra Makna Tanpa Batas yang diadakan di Kaohsiung.
Sutra Makna Tanpa Batas adalah semangat Tzu Chi. Kita menjalankan misi Tzu Chi dengan menjalankan prinsip-prinsip dalam Sutra tersebut. Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Inilah jalan kebenaran yang harus kita jalani. Prinsip-prinsip ini terletak di dalam Sutra. Inilah Sutra Makna Tanpa Batas.
Saat masih muda, saya memiliki banyak waktu untuk menyalin Sutra Makna Tanpa Batas dan menggali setiap kebenaran di dalamnya. Dari situlah prinsip dan semangat Tzu Chi berasal. Saya secara khusus pergi ke Kaohsiung untuk melihat pementasan adaptasi Sutra Makna Tanpa Batas. Penampilan mereka sungguh menyentuh hati saya. Mereka telah menyucikan hati semua orang.
Lebih dari 10 ribu orang mengambil bagian dalam pementasan ini. Puluhan ribu orang tersebut sama-sama melantunkan Sutra Makna Tanpa Batas secara serempak dan teratur. Semua yang berada di atas dan di bawah pentas menampilkan gerakan yang kompak untuk menunjukkan semangat dan isi Sutra.
Kita dapat melihat bahwa banyak peserta yang telah berusia 70, 80, dan 90 tahun. Mereka tampil bersama dua grup pertunjukan terkenal di Taiwan. Kesatuan dan keharmonisan semua orang yang berada di atas dan di bawah pentas sungguh membuat saya tersentuh. Inilah pendidikan. Tanpa memandang usia, mereka bersama-sama mengambil bagian dalam pementasan.
Meski berasal dari desa dan kota yang berbeda, mereka semua berhimpun untuk berada di satu pentas yang sama. Mereka menampilkan keindahan melalui gerakan mereka. Salah satunya, mereka menampilkan semangat Tzu Chi saat pergi ke wilayah pegunungan Thailand Utara.
Saat di sana tidak ada jalan untuk dilalui, insan Tzu Chi mencari cara untuk membentangkan jalan. Selama puluhan tahun, insan Tzu Chi selalu menjalankan misi dengan ketulusan hati dan mengambil langkah dengan mantap dari awal hingga sekarang tanpa ada yang menyerah di tengah jalan. Inilah keindahan Tzu Chi yang selalu menunjukkan kesatuan dan keharmonisan.
Di Thailand Utara, sungguh banyak orang yang menderita. Saat melihat tayangan rekaman, kita juga dapat melihat bahwa banyak negara juga dipenuhi dengan orang-orang yang menderita. Insan Tzu Chi menggunakan segenap hati, kekuatan, dan tindakan nyata untuk membentangkan jalan Tzu Chi yang luas. Lihatlah, sepanjang perjalanan ini, Tzu Chi telah berhasil membangun satu demi satu Perumahan Cinta Kasih. Tzu Chi juga telah membangun lebih dari 100 sekolah. Ini semua berkat insan Tzu Chi yang selalu melangkah maju dengan ketekunan selama puluhan tahun.
Beberapa menjalankan misi sejak muda hingga tua dan tidak pernah menyerah. Di tengah masyarakat, kita membutuhkan keterhubungan untuk menghimpun kekuatan dan mewariskan semangat Tzu Chi ke setiap generasi. Melihat bagaimana insan Tzu Chi berhimpun bersama, saya sungguh terkesan.
Biasanya, mereka melayani di daerah yang berbeda-beda. Mereka berhimpun bersama untuk menyukseskan pementasan yang diikuti oleh lebih dari 10 ribu peserta. Ini sungguh tidak mudah, tetapi mereka berhasil melakukannya. Saya sungguh tersentuh. Kita dapat melihat ketulusan hati mereka. Dengan ketulusan hati, barulah mereka dapat menampilkannya serta mewujudkan kesatuan dan keharmonisan Ini sungguh indah.
Saya terus mengagumi mereka saat melihat penampilan mereka. Dapat dikatakan bahwa di masyarakat, relawan kita tidak membeda-bedakan usia dan latar belakang sosial. Mereka semua dapat bersatu menjadi satu tim besar. Ini sungguh tidak mudah. Namun, jika kita memiliki tekad, seberapa sulit pun suatu hal, kita pasti dapat mencapainya. Saya sungguh bersyukur dan tersentuh.
Mereka telah menampilkan perjalanan Tzu Chi selama lebih dari 50 tahun. Walau kasus besar yang ditampilkan tidak banyak, tetapi sebagian besar telah mereka bawakan. Manusialah yang dapat menyebarkan Dharma dan bukan sebaliknya. dan bukan sebaliknya. Pementasan ini sungguh istimewa. Melalui telekonferensi, insan Tzu Chi di seluruh dunia turut mengambil bagian.
“Saya sungguh menghargai kesempatan ini. Jika kali ini saya tidak berpartisipasi, saya tidak tahu apakah masih memiliki kesempatan di kemudian hari. Saya menggenggam kesempatan ini untuk menyelami dan memahami Dharma lebih dalam,” kata Xiao Ying-de relawan.
“Sutra Teratai menunjukkan Jalan Bodhisatwa dan Master telah membentangkan jalan ini untuk kita tapaki. Kami memiliki keyakinan bahwa mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia,” kata Guo Ji Yuan Ketua Tzu Chi Malaysia.
“Saya berharap kita dapat melalukan lebih banyak misi di Kedah dan menginspirasi semua orang untuk menggalang lebih banyak Bodhisatwa,” kata Liu Ji Jing Ketua Tzu Chi Kedah.
Berkat teknologi zaman ini, insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat turut mengambil bagian. Saya sungguh terkesan dan tersentuh. Saya berharap penampilan ini dapat disunting dan diperbanyak agar dapat diputar kembali di komunitas masing-masing. Begitulah cara pendidikan budaya humanis menyucikan hati setiap orang.
Dengan pendidikan budaya humanis, kita dapat terjun ke tengah masyarakat. Inilah Empat Misi Tzu Chi, yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, dan misi budaya humanis.
Mementaskan dan menyelami Sutra Makna Tanpa Batas
Menunjukkan budaya humanis dengan ucapan dan perbuatan
Membentangkan jalan dan meneruskan estafet cinta kasih
Menyucikan hati, membawa manfaat, dan menyebarkan Dharma
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 15 Desember 2022