Ceramah Master Cheng Yen: Menyelami Sutra untuk Menginspirasi Sesama
“Pada pertunjukan ini, ada sepenggal bagian yang paling menyentuh hati saya, yakni ‘Demi menyelamatkan anaknya, sang ayah segera mengerahkan pikirannya. Dengan metode terampil dan mengagumkan, ia melindungi anaknya dengan baik.’ Saya merasa bahwa sebagai ayah, saat anak sedang menderita sakit, saya pun sering kali merasa sangat khawatir,” kata Qiu Sheng-kang Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular.
“Saya pernah menangani pasien muda yang penyakitnya sangat parah dan kala itu ayahnya datang ke hadapan saya, memohon agar saya bisa menyelamatkan anaknya. Lirik yang dibawakan sangatlah mendalam hingga bisa menumbuhkan sisi welas asih kami,” pungkas Qiu Sheng-kang.
"Meneladan keluhuran guru, kami ingin membalas kebaikan dari ajarannya dengan bekerja demi ajaran Buddha, demi semua makhluk.’ Saat mendengarkan alunan musiknya, perasaan saya sebenarnya sangat terharu. Saya selalu tahu bahwa Master telah melakukan sangat banyak hal, tetapi sesungguhnya kami tidak mengerti bagaimana cara membantu Master. Saya hanya tahu bahwa harus berusaha keras dan bersungguh hati melakukan apa yang saya bisa,” kata Wu Qiu-feng Kepala Departemen Keperawatan.
“Master terus mengingatkan kami untuk belajar hingga tercerahkan. Agar bisa mencapai itu, kita tentu perlu menapaki Jalan Bodhisatwa. Kami akan terus mengikuti pesan Master kepada kami untuk menjadikan kebajikan sebagai dasar dan memperlakukan orang lain dengan tulus. Saya berpikir untuk terus melakukannya,” pungkas Wu Qiu-feng.
Saya merasa, dengan melakukan ini, semua orang akan memperoleh banyak kesan. Diiringi rasa syukur dan haru, pasti ada banyak yang ingin disampaikan dari hati. Melihat kaki-kaki kalian, saya sangat tak sampai hati. Namun, saya percaya kalian dapat merasakan kebahagiaan. Karena telah bersumbangsih dengan sukarela, kalian dapat menerima segala kondisi dengan sukacita. Kalian sudah mengabdikan diri pada pementasan ini.
“Master membicarakan tentang pengorbanan dan kebahagiaan. Saya pun berpikir, sebenarnya apa itu? Itu terbentuk dari jiwa kebijaksanaan. Saya merasa ajaran Master yang disampaikan dalam pementasan bisa membuat kami belajar. Untuk memiliki keyakinan, ikrar, dan praktik, kami harus terus mengikuti Master. Dengan berpegang pada ajaran Master, kita dapat mempertahankan keyakinan, ikrar, dan praktik sehingga kita dapat mengikuti Master dan mengemban misi Tzu Chi dari kehidupan ke kehidupan,” kata Zhang Heng-jia Wakil Kepala Rumah Sakit.
Kalian semua telah mengukir kenangan manis yang datang dari kekuatan ikrar dan kesediaan untuk bersumbangsih. Karena itu, saya sangat terharu dan bersyukur. Yang terpenting ialah saya dapat merasakan bahwa di setiap detiknya, rumah sakit kita selalu dalam keadaan siap sedia dalam melindungi kehidupan dengan cinta kasih. Ini disebut sebagai misi.
Dengan adanya semangat misi, terlebih semangat untuk bekerja sama dengan satu hati, saya percaya bahwa tim seperti ini pasti sangat bahagia, bebas dari keluh kesah, dan bersumbangsih dengan sukarela. Inilah keberhasilan tim medis kita.
Para dokter tampak begitu bersungguh hati dan tulus berpartisipasi dalam pementasan Sutra. Dokter-dokter hebat ini bisa menghafalkan lirik dengan begitu tulus. Ketulusan mereka sungguh membuat saya terharu sekaligus bersyukur. Saya merasa sangat memiliki berkah dalam kehidupan ini dan sungguh mensyukuri pementasan Sutra ini.
Ci Yue sangat jenius. Sungguh, hanya dari satu kalimat, dia bisa mengembangkan banyak ide. Tanpa dorongan kuat darinya, kalian hari ini tidak akan tertata seperti ini. Seluruh bagian tampak sangat rapi. Saya sangat terharu.
Sebenarnya, saya merasa sangat lelah duduk di sana karena harus melihat ke atas panggung dan luar panggung karena saya tahu semua orang berharap saya melihat mereka tampil. Jadi, saya perlu harus berbalik ke sisi sini. Hanya kepala saya yang bergerak, tubuh saya tidak. Setelah itu, leher saya pun terasa sangat sakit.
Saya juga perlu melihat ke sisi sana sehingga saya perlu mengarahkan kepala saya ke sana. Saya sungguh tersentuh. Keserempakan ini sangat indah. Jika hanya ada 1 atau 3 orang yang berpartisipasi, keserempakannya tidak akan terasa. Namun, karena ada banyak orang, barisannya menjadi tampak sangat indah. Inilah wujud kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Saya sangat bersyukur.
Saya bersyukur pada kepala dan wakil kepala rumah sakit, para dokter, dan perawat atas kesungguhan hati kalian. Saya juga melihat adanya lecet dan bengkak pada kaki peserta. Saya tidak sampai hati melihatnya. Namun, wujud keindahan ini terukir selamanya.
Ketika relawan Tzu Chi seluruh dunia menerima pesan yang saya sampaikan melalui tayangan daring, mereka dapat menyaksikannya lewat internet. Tidak peduli di negara mana mereka berada, di setiap sesi, selalu ada relawan dari 10 sampai 20 negara yang menyaksikannya secara daring.
Di negara-negara tertentu, para relawan berkumpul untuk menyaksikan acara ini bersama-sama. Saat kalian sedang melakukan pementasan adaptasi Sutra, mereka pun menontonnya. Jadi, saya sangat bersyukur. Pada intinya, kita hendaknya menyucikan hati manusia dan seperti inilah wujudnya.
Pementasan ini sangat menarik perhatian. Orang-orang menyaksikan dan membaca Sutra dengan baik. Saya mulai menyalin Sutra Makna Tanpa Batas sejak usia muda. Awalnya, saya memakai pensil, lalu berganti ke pulpen, kemudian ke pulpen merah, hingga akhirnya menggunakan kuas kaligrafi. Saat mulai membabarkan Dharma, saya menyalin Sutra menggunakan stilus untuk mengukir huruf demi huruf di pelat baja. Karena itu, tangan saya pun terluka.
Tangan saya sekarang sering merasa kram sehingga saat mendengar orang berbicara, saya sering tanpa sengaja menggosok tangan saya. Itu memang menyakitkan, tetapi juga membahagiakan. Karena itulah, saya berkata bahwa pengorbanan ini setimpal dengan kebahagiaan yang saya dapatkan. Ini berdasarkan pengalaman saya. Dari pengorbanan itu, akhirnya saya bisa peroleh kebahagiaan yang sekarang.
Kala itu, Tzu Chi dimulai dengan banyak kesulitan. Donasi orang-orang dimulai dari nominal NT$5 dan NT$10, dan ada pula yang memberikan NT$2 dan NT$3. Kami melaporkan setiap donasi yang masuk. Saat itu, buletinnya berupa buletin dua mingguan yang kami kirimkan kepada orang-orang. Jalan ini penuh dengan kesulitan dan terasa sangat berliku.
Sebenarnya, pada saat itu, tidak ada orang yang bisa mengirimkan artikel pada kita. Alhasil, kita menulis artikel sendiri. Saya juga harus menulis tentang Sutra Bhaisajyaguru dan Sutra Ksitigarbha. Untuk setiap edisi, saya harus menulis sepenggal artikel. Saya melakukan semuanya seorang diri. Kala itu, perjalanannya seakan sangat sulit dan berat. Karena itu, saya sangat bersyukur.
Seiring berjalannya waktu, yang terakumulasi adalah perasaan bahagia dan sejarah. Acara kemarin pun sudah menjadi bagian dari sejarah. Hari ini, tanpa menghiraukan rasa sakit, para peserta tetap meneruskan penampilannya. Sungguh, ini pun merupakan bagian dari sejarah. Ada banyak hal yang patut disyukuri. Waktu pun terus berlalu.
Saya berterima kasih kepada kepala rumah sakit, dokter, dan perawat atas kekuatan cinta yang kalian miliki. Saya berterima kasih kepada Bodhisatwa sekalian. Terima kasih.
Bersumbangsih dan mengemban misi dengan sukacita
Menjalankan ikrar dengan ketulusan dan kesatuan hati
Perjalanan memang sulit, tetapi niat hati tetap teguh
Menyelami Sutra untuk menginspirasi sesama
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 Desember 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 09 Desember 2024